Misteri Pterosaurus, Reptil Bersayap yang Belajar Terbang Selama 150 Juta Tahun

TRIBUNTRAVEL.COM - Penggemar film Jurassic Park tentu tidak asing dengan reptil bersayap bernama Pterosaurus.

Pterosaurus merupakan penguasa langit mematikan dan dikenal sebagai hewan vertebrata terbang pertama di Bumi.

Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan di Jurnal Nature, para ilmuwan menguak misteri Pterosaurus ini.

Ternyata, pterodactyls dan reptil bersayap lainnya hidup saling berdampingan dengan dinosaurus untuk meningkatkan kemampuan terbangnya.

Baca juga: Diserang Hiu Super Agresif, Seorang Turis Kehilangan Lengannya dan Kaki Pemandu Harus Diamputasi

Alasannya, adalah agar dapat menjadi penguasa langit yang mematikan selama jutaan tahun.

Dilansir dari Phys, dalam studi baru tersebut menunjukkan bahwa pterosaurus, berevolusi selama 150 juta tahun untuk meningkatkan kemampuan terbang.

Ilustrasi salah satu spesies pterosaurus, reptil bersayap dari zaman dinosaurus. Evolusi terbang kadal raksasa berlangsung selama 150 juta tahun, yang membuat mereka menjadi spesies reptil terbang paling mematikan yang pernah hidup di Bumi.
Ilustrasi salah satu spesies pterosaurus, reptil bersayap dari zaman dinosaurus. Evolusi terbang kadal raksasa berlangsung selama 150 juta tahun, yang membuat mereka menjadi spesies reptil terbang paling mematikan yang pernah hidup di Bumi. (PHYS/Mark Witton)

Studi tersebut dilakukan para ilmuwan dari University of Reading, Lincoln University dan University of Bristol.

Para ilmuwan mengurai secara rinci bagaimana hewan berevolusi dengan lingkungannya dari waktu ke waktu.

Studi dilakukan dengan menggabungkan catatan fosil melalui pemodelan baru terkait penerbangan berdasarkan spesies burung yang hidup saat ini.

Model ini digunakan untuk mengukur efisiensi terbang makhluk purba tersebut dan mengisi celah pengetahuan tentang kisah evolusi spesies kadal terbang ini.

Penelitian ini memungkinkan para ilmuwan untuk melacak evolusi bertahap pterosaurus, serta menunjukkan bahwa spesies tersebut memiliki kemampuan terbang dua kali lebih baik sepanjang sejarah mereka.

Profesor Chris Venditti, ahli biologi evolusi di University of Reading dan penulis utama studi ini mengatakan pterosaurus adalah kelompok kadal bersayap yang beragam.

Pterosaurus telah digambarkan begitu dramatis di film-film Jurrasic Park, yang menunjukkan betapa mematikannya makhluk ini.

Kendati demikian, Venditti mengatakan meskipun kehebatan mereka di udara akhirnya terkenal, namun pertanyaannya apakah pada akhirnya kemampuan terbang pterosaurus lebih baik dan membuatnya lebih unggul dari hewan lainnya.

"Metode baru kami memungkinan kita mempelajari evolusi jangka panjang dengan cara yang benar-benar baru," jelas dia.
Pterosaurus berevolusi dari hewan darat dan pertama kali muncul sebagai penerbang pada periode Early Triassic, sekitar 245 juta tahun yang lalu.

Fosil pertama spesies ini berasal dari 25 juta tahun kemudian.

Menggunakan fosil yang ditemukan, para ilmuwan memantau perubahan efisiensi terbang pada pterosaurus, dengan mengukur lebar sayap dan ukuran tubuh mereka pada tahap yang berbeda.

Melalui model baru yang berdasarkan burung hidup, yang kemudian diterapkan pada data 75 spesies kadal terbang, menunjukkan reptil ini memiliki kemampuan terbang yang semakin baik secara bertahap selama jutaan tahun.

Dr Joanna Baker, ahli biologi evolusi dan rekan penulis di University of Reading mengatakan lini adalah bukti unik bahwa meskipun hewan-hewan ini adalah yanh kompeten, namun mungkin sebagian besar waktu mereka habiskan di darat.

Tonton juga:

"Temuan kami bahwa mereka (kadal terbang) memiliki sayap yang lebih kecil untuk bukti fosil untuk mengurangi ketergantungan mereka pada kemampuan terbang," kata Baker.

Profesor Mike Benton dari University of Bristol menambahkan sampai saat ini, ahli paleontologi dapat mendeskripsikan anatomi makhluk berdasarkan fosil dan mengetahui fungsinya.

"Sungguh menarik, sebab sekarang (fosil) juga dapat digunakan untuk menghitung efisiensi operasional hewan yang telah punah dan kemudian membandingkan evolusi mereka," jelas Benton.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kadal Raksasa Belajar Terbang Selama 150 Juta Tahun, Kok Bisa?"

Baca juga: Fakta Menarik di Balik Rumah Pohon Suku Korowai di Papua, Tingginya Capai 35 Meter di Atas Tanah

Baca juga: Libur Long Weekend di Banyuwangi, Ini Rekomendasi Kuliner Khas yang Tidak Boleh Terlewatkan

Baca juga: Hati-hati! Ini Ciri-ciri Mi Ayam yang Berbahaya untuk Kesehatan yang Tidak Disadari Banyak Orang

Baca juga: 4 Fakta Unik Astronaut, dari Syarat hingga Larangan Makanan untuk Dibawa

Baca juga: Sejumlah Gurita hingga Anjing Laut di Timur Jauh Rusia Mati Massal, Apa Penyebabnya?

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin