Lupis Mbah Satinem dan 6 Jajanan Khas Jogja yang Jadi Buruan Wisatawan

TRIBUNTRAVEL.COM - Jogja punya ragam kuliner nikmat yang patut dicoba, mulai dari kuliner tradisional hingga kekinian.

Meski saat ini banyak kuliner kekinian di Kota Jogja, jangan lupa untuk mencicipi aneka kuliner tradisional di sana.

Ada banyak kuliner tradisional di Kota Jogja, sebut saja lupis Mbah Satinem hingga Semar Mendem.

Bagi kamu yang berasal dari luar kota Jogja mungkin asing dengan jajanan tersebut.

Baca juga: 2 Nasi Uduk Enak di Bandung, Cocok untuk Menu Sarapan

Tapi tak ada salahnya untuk mencoba ragam jajanan tradisional saat berkunjung ke Kota Jogja.

Berikut jajanan tradisional khas Jogja yang bisa kamu coba:

1. Lupis Mbah Satinem

Lupis jajanan legendaris Jogja yang terbuat dari ketan dan siraman gula cair.
Lupis jajanan legendaris Jogja yang terbuat dari ketan dan siraman gula cair. (instagram/widyaup_kuliner)

Lupis Mbah Satinem sempat viral karena masuk dalam dokumenter Netflix dan didatangi aktor Korea Selatan Lee Seung Gi.

Sebelum terkenal seperti ini lupis ini sudah dikenal berkat mantan Presiden ke-2 menyukai jajanan bikinan Mbah Satinem.

Untuk mencicipi lupis ini kamu harus datang pagi-pagi karena Mbah Satinem buka jam 05.00 WIB di Jl. Bumijo No.52-40, Bumijo, dan jika antrian panjang akan diberi nomor antrian.

Jajanan tradisional yang manis ini harganya murah meriah hanya dengan Rp 5.000 saja sudah bisa mendapatkan satu porsi lupis.

2. Jadah Tempe Mbah Carik

Jadah tempe merupakan makanan khas daerah Kaliurang, Yogyakarta.

Satu penjual jada tempa yang terkenal adalah Mbak Carik.

Jika kamu sedang di Kaliuang kamu bisa ke Jl Kaliurang KM 12,5 untuk membeli jadah tempe Mbah Carik.

Namun, jika kamu tidak mau jauh-jauh ke Kaliurang kallian bisa beli di Jl. Palagan Km 16 atau pesan lewat ojek online.

Jadah tempe Mbah Carik baik di Kaliurang atau di Palagan buka dari jam 10.15-17.00 WIB.

Harganya pun terjangkau, 10 jadah dan 10 tempe seharga Rp 36.000 saja.

Selain jada tempa Mbah Carik juga menjual wajik, salah satu camilan tradisional juga.

3. Bakpia Kukus Tugu Jogja

Bakpia Kukus Tugu Jogja, oleh-oleh di Yogyakarta, Senin (3/2/2020).
Bakpia Kukus Tugu Jogja, oleh-oleh di Yogyakarta, Senin (3/2/2020). (Instagram.com/@bakpiatugujogja)

Bakpia, salah satu camilan khas Yogyakarta sekaligus buah tangan yang sering di bawa para pelancong kembali ke daerah asal.

Kini varian bakpia tidak hanya di oven saja, tetapi juga ada bakpia kukus.

Bakpia kukus ini memiliki varian rasa dari rasa tradisional kacang hijau, keju, cokelat, hingga stroberi.

Pilihan bakpianya sendiri ada dua macam original yang berwarna putih dan brownies berwarna coklat.

Harganya satu Regular Pack (10) Rp36.000, untuk Travel Pack (10) Rp35.000, Small Pack (5) Rp18.000. Kamu bisa membeli bakpia kukus di Jl Wates No.2 atau di Jl Malioboro No.11 dan di lokasi lainnya.

Bakpia Tugu Jogja membuka banyak cabang di Yogyakarta, sehingga kamu tidak perlu khawatir mencari bakpia kukus.

4. Tiwul dan Gatot Yu Tum

Makanan khas daerah Gunung Kidul yang berasal dari singkong.

Tiwul sendiri adalah makanan yang melekat pada diri masyarakat Gunung Kidul.

Tiwul adalah bahan makanan pengganti nasi pada penjajahan Jepang.

Meskipun kini nasi lebih mudah didapatkan, Tiwul tetap menjadi jajanan yang dicari orang.

Tidak hanya tiwul gatot juga menjadi camilan yang enak dan kenyal.

Jika kamu tertarik dengan tiwul dan gatot kamu bisa membelinya dari Yu Tum di Jl. Pramuka No.36, Pandansari, Wonosari.

Yu Tum buka dari jam 06.00-20.00 WIB.

Harga tiwul dan gatot sendiri berkisar Rp8.000 hingga Rp70.000.

5. Kipo Bu Djito

Salah satu kue yang menjadi bagian sejarah Yogyakarta, camilan tradisionalini berasal dari tepung beras, tepung ketan, dan panda.

Kue yang sudah ada sejak jaman Kerajaan Mataram eksis kembali saat Bu Djito memperkenalkannya kembali pada era 1980an.

Kamu bisa mencicipi kue tradisional ini di Jl. Mondorakan No.27, Prenggan, Kec. Kotagede.

Kipo dikemas dalam bungkusan daun pisang dan kertas ini berisi 5 buah kipo yang berukuran sejempol ini dihargai hanya Rp2.500 saja.

6. Jenang Gempol Pasar Pathuk

Jenang gempol, salah satu jajanan manis khas Yogyakarta yang terbuat dari gula jawa dan tepung beras.

Nama gempol berasal dari sebutan olahan tepung yang dibentuk bulatan yang disajikan dengan jenang dari gula jawa.

Makanan manis ini mudah ditemukan di pasar tradisional seperti di Pasar Pathuk tepatnya di dekat pintu masuk utama barat.

Seporsi jenang gempol dipatok sekitar Rp5.000.

Kamu bisa membeli jenang ini di pagi hari sekitar jam 06.30 WIB.

7. Semar Mendem dan Jadah Manten Mbak Ayu

Kedua jajanan ini terbuat dari ketan yang dibungkus telur dadar.

Namun, perbedaan paling mencolok terletak pada cara penyajiannya.

Tonton juga:

Semar mendem hanya dibungkus dengan telur dadar dan bisa langsung disajikan.

Jadah manten dicepit dengan bilah bambu dan dibakar atau dipanggang, jadah manten juga ternyata adalah kudapan dari Keraton Yogyakarta.

Salah satu penjual yang terkenal menjajakan jadah manten dan semar mendem berlokasi di Jalan Suryowijayan MJ I/327, Gedong Kiwa.

Jadah Manten Mbak Ayu ini sudah ada sejak era 1960an menjual jajanan pasar tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Tempat Camilan Tradisional Khas Yogyakarta, Ada Lupis dan Kipo"

Baca juga: Pizza dan Pasta Favorit Banyak Orang, Kuliner Italia Jadi Makanan Paling Populer di Dunia

Baca juga: Resep Brongkos Daging Sapi, Kuliner Khas Yogyakarta yang Terkenal Lezat

Baca juga: Rekomendasi Kuliner Palembang yang Menggugah Selera, Icipi Mi Celor dengan Kuah Kental Gurih

Baca juga: 5 Kuliner Malam di Solo, Ada Bebek Mropol hingga Nasi Liwet Bu Wongso Lemu

Baca juga: 5 Mi Enak di Bogor yang Cocok Dinikmati saat Musim Hujan, Mampir ke Mie Nampol

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin