
Cerita Pilot Tersedot Keluar dari Jendela Kokpit saat Penerbangan dan Diselamatkan Pramugara
TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap orang tentu pernah mengalami ujian dan masa terberat dalam hidupnya.
Termasuk seorang pilot yang profesinya dianggap 'pekerjaan menyenangkan', karena membawa mereka bepergian ke berbagai tempat di dunia ini.
Tiga puluh tahun lalu, seorang kapten maskapai penerbangan komersial Inggris, British Airways mengalami kejadian tak terduga.
Ia tersedot keluar dari kokpit ketika kaca depan pesawat yang ia kemudikan pecah.
Saat itu pesawat sedang mengudara pada ketinggian 17.300 kaki di atas Oxfordshire.
Sang kaptendiselamatkan pramugara yang memegang sabuk celana dan kakinya, termasuk co-pilotnya yang berhasil melakukan pendaratan darurat.
Insiden ini juga telah direkonstruksi dalam film dokumenter berjudul "Air Crash Investigation" di National Geographic Channel pada tahun 2005.
Banyak orang yang menyaksikan film ini dan bertanya-tanya, apakah kejadian yang diceritakan ini adalah kisah nyata?
Kejadian yang dialami kapten British Airways, Tim Lancaster tiga puluh tahun lalu ini cukup mengejutkan dunia penerbangan.
Saat itu 10 Juni 1990, pesawat tujuan Malaga nomor penerbangan BA-5390lepas landas dari Birmingham.
Kemudian saat berada di atas Didcot, sebuah kota di Oxfordshire, kaca sisi kiri depan di kokpit lepas yang menyebabkan dekompresi dan berpotensi bahaya tinggi.
Udara masuk ke dalam kokpit dengan sangat kuat, sehingga pintu kokpit terdorong dan engselnya lepas.
Pesawat yang lepas kendali berakselerasi menuju ke bawah.
Sang kapten yaitu Tim Lancaster, tubuhnya setengah tersedot ke luar.
Kakinya tersangkut pada mesin pengatur penerbangan.
Sementara co-pilot, Alastair Atchison, berjuang mengendalikan pesawat.
Pramugara Nigel Ogden, yang saat itu sedang masuk ke dalam kokpit untuk menanyakan "apakah pilot ingin dibuatkan minuman?" menarik Lancaster dan memeganginya dengan sekuat tenaga.
Kepala kapten Lancaster yang saat itu berada keluar, membentur badan pesawat, dan awak kabin yakin saat itu ia telah meninggal.
Kepada Sunday Times, Ogden mengatakan, "yang aku ingat adalah Alastair Atchinson, co-pilot kami yang saat itu berjuang mengendalikan pesawat dan berteriak, mayday mayday ke radio."
Akhirnya, dengan bantuan pramugara lain, yaitu Simon Rogers, mereka berhasil menarik kaki kapten Lancaster masuk ke kokpit.
Co-pilot Atchison pun berhasil melakukan pendaratan darurat di Southampton tanpa ada penumpang yang cedera.
Dikutip TribunTravel dari laman Dailymail.co.uk, Selasa (17/11/2020), bagi kapten Lancaster, selamat dari tragedi mengerikan selama 22 menit itu sungguh keajaiban.
Setelah mendarat, ia dilarikan ke rumah sakit karena lengannya patah dan tubuhnya mengalami banyak memar yang cukup parah.
Sementara Ogden mengalami keseleo di bagian bahu.
Belakangan, diketahui kaca depan kokpit yang dikemudikan kapten Lancaster dipasang dengan sekrup yang diameternya terlalu kecil.
Sekira 87 baut pada kaca pesawat tidak kuat menahan tekanan setelah pesawat mencapai titik ketinggian.
Perbedaan tekanan udara di luar dan di dalam badan pesawat pun mempengaruhi.
Setelah tragedi ini, co-pilot Atchison menerima Penghargaan Polaris untuk keahliannya menangani kualitas udara.
Sementara pramugara Ogden, diberi penghargaan oleh ratu atas pelayanan luar biasa di udara.
Baca juga: Wellness Trace App, Aplikasi Canggih yang Bisa Melacak Kapan Terakhir Kali Bandara Dibersihkan
Baca juga: Pesawat Tabrak Seekor Beruang hingga Mati saat Mendarat di Bandara
Baca juga: Travel Bubble Disetujui saat KTT Ke-37 ASEAN, Hanya Berlaku untuk Perjalanan Bisnis?
Baca juga: Diskon Tiket Pesawat AirAsia hingga 50 Persen, Harga Mulai Rp 200 Ribuan
TribunTravel.com/rizkytyas
