Harga Tiket Masuk Museum Perkebunan Indonesia, Wisata Edukasi untuk Liburan Akhir Pekan

TRIBUNTRAVEL.COM - Jelang liburan akhir pekan, museum bisa jadi pilihan buat kamu yang ingin wisata edukasi.

Untuk menambah pengetahuan soal alam, bagaimana jika kamu berkunjung ke Museum Perkebunan Indonesia.

Gedung museum ini merupakan bangunan klasik yang didirikan sejak 1916, sedangkan Museum Perkebunan Indonesia sudah diresmikan pada 2016 lalu.

Kamu yang ingin liburan akhir pekan ke Museum Perkebunan Indonesia bisa langsung berkunjung ke Jalan Brigjend Katamso, Kota Medan, Sumatera Utara.

Museum ini banyak menyajikan sarana edukasi bagi pengunjungnya, mulai dari pengolahaan cokelat yang diolah dengan bahan sawit dan lainnya.

Museum Perkebunan Indonesia ini dikelola oleh sebuah yayasan Museum Perkebunan Indonesia.

Baca juga: Kalahkan Menara Eiffel, Museum di Irlandia Ini Jadi Tempat Wisata Terpopuler di Eropa

Gedung yang digunakan oleh Museum ini usianya sudah ratusan tahun.

Museum Perkebunan Indonesia yang berada di Jalan Brigjend Katamso, Kota Medan, Sumatera Utara
Museum Perkebunan Indonesia yang berada di Jalan Brigjend Katamso, Kota Medan, Sumatera Utara (TRIBUN MEDAN / Muhammad Anil Rasyid)

Jadi ini menjadi bangunan cagarbudaya.

"Ini adalah bagian dari induknya pusat penelitian kelapa sawit," ucap Sri Hartini Kepala Museum Perkebunan Indonesia, Selasa (24/11/2020).

Pantauan wartawan TribunMedan, setiap pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp 8 ribu bila datang perorangan dan Rp 5 ribu bila secara berkelompok untuk dapat masuk ke dalam museum perkebunan pertama di Indonesia ini.

"Kebanyakan yang datang anak sekolahan dan mahasiswa," kata Sri.

"Apalagi tempatnya berkonsep pariwisata edukasi," ucap Sri.

Pada bagian dalam gedung terdapat beberapa sekat seperti, ruangan sejarah perkebunan, sejarah tembakau, kopi, teh, tebu, dan ruangan Trick Eye.

Musperin digagas oleh tokoh perkebunan Indonesia, Soedjai Kartasasmita sebagai sarana rekreasi masyarakat baik dari dalam negeri maupun luar negeri serta penambahan ilmu pengetahuan mengenai kebun yang ada di Indonesia.

Kemudian, setelah Museum Perkebunan Indonesia diresmikan ternyata apresiasi masyarakat cukup tinggi.

Museum juga terus mengeksplor beberapa artefak-artefak dan mulai merintis membuat dokumentasi-dokumentasi bagaimana misalnya, proses pembuatan gula dari tebu.

"Pada tanggal 6 Desember 2018, Museum Perkebunan Indonesia meresmikan museum baru pengembangan dari Museum Perkebunan yang sekarang ada," sambungnya.

Museum Perkebunan Indonesia juga mendapatkan hibahan koleksi dari Roterdam Siloit Belanda.

Jumlahnya diprakirakan sekira 70 artefak di museum.

Koleksi benda yang disimpan di Museum Perkebunan Indonesia
Koleksi benda yang disimpan di Museum Perkebunan Indonesia (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

"Itu kita pakai gedung BKS PPS yang ada di Simpang Palang Merah. Di lantai satu kita pake untuk display museum," ucap Sri.

Di Musperin ini, pengunjung bisa melihat dan berswafoto dengan Pesawat Terbang Penyiraman Tembakau (Agricultural Airoraft).

Pesawat dengan model Piper Pawnee PA-25 ini didatangkan dari Lock Haven, Pennsylvania, USA pada tahun 1958.

Pesawat ini beroperasi selama 49 tahun itu, digunakan untuk penyiraman pestisida pada tanaman tembakau Deli.

Pengunjung juga bisa berswafoto di Lokomotif Merek Durco ; Brauns.

Lokomotif ini dibuat tahun 1940 di Belanda.

Kepala kereta api ini memiliki kapasitas 80 PK.

Terakhir kali dioperasikan oleh PTPN IV pada Mei 1996.

TONTON JUGA:

Selain itu, kamu bisa berswafoto dengan Montik (kepala kereta).

Montik merupakan buatan Schoma dari Jerman.

Memiliki panjang 370 cm, Tinggi 250 cm, dan lebar 140 cm.

Lori dapat dipergunakan untuk mengangkut sawit hingga kapasitas 50 ton.

Angkutan ini dipergunakan oleh PT Socfin Indonesia, untuk mengangkat buah sawit di perkebunan Aek Loba di tahun 1982 sampai 2015.

Terdapat juga koleksi-koleksi lain dan informasi yang berkaitan dengan sejarah, budaya, dan perkembangan perkebunan di Indonesia.

Seperti yang ada di ruang Sultan Maklum Al Rasyid, ruangan Said Abdullah, ruang Jacobus Nienhuys, ruangan Trick Eye, ruang tempat Pesawat Terbang Piper Pawnee, dan ruang tempat Lokomotif Merk Darco ; Brauns.

Baca juga: Melihat Koleksi di Museum Solomon R. Guggenheim yang Populer di New York

Baca juga: Museum Ullen Sentalu Yogyakarta, Hiddem Gem di Jogja Bagi Pecinta Sejarah dan Budaya Jawa

Baca juga: Liburan Akhir Pekan ke Museum Uang, Bisa Lihat Koin Kerajaan dan ORIDA

Baca juga: 6Museum Unik di Amsterdam, Torture Museum Berisi Alat Penyiksaan Manusia

Baca juga: Museum Keraton Surakarta Sudah Dibuka Kembali, Tak Ada Pembatasan Jumlah Pengunjung

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Asyiknya Eduwisata di Museum Perkebunan Indonesia yang Dibangun Tahun 1916".

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin