Kimchi dan 4 Sayuran Fermentasi dari Sejumlah Negara di Asia
TRIBUNTRAVEL.COM -Pada zaman dahulu, fermentasi menjadi salah satucara mengawetkan makanan tanpa kulkas.
Persediaan makanan fermentasi tersebut digunakan untuk bertahan hidup selama musim dingin atau musim kemarau.
Proses fermentasi melibatkan mikroorganisme atau enzim yang mengubah karbohidrat menjadi asam organik atau alkohol.
Sejumlah sayuran fermentasi banyak ditemukan di negara di Asia seperti Korea dan China.
Berikut 5 sayuran fermentasi khas Asia.
1. Kimchi khas Korea
Kimchiadalah sayuran fermentasi khas Korea yang terbuat dari sawi putih, lobak, daun bawang, timun, atau kucai.
Salah satu varian yang populer adalanbaechu kimchidari sawi putih.
Bumbukimchibiasanya gochujang, gochugaru, jahe, garam kasar, dan jeotgal (fermentasiseafood).
Kimchidifermentasi dulu pada suhu ruang 3-4 hari, lalu lanjut disimpan dalam kulkas pada suhu di bawah 4 derajat celsius.
Makanan yang selalu ada di meja makan orang Korea ini dapat awet 3-6 bulan apabila cara menyimpannya tepat.
Rasa kimchi cenderung pedas dan sedikit asam, tetapi semakin lama disimpan akan tambah asam dan lembek.
2. Pao cai khas China
Pao caiadalah sayuran fermentasi yang berasal dari Sichuan, China.
Di daerah tertentu di China, kelebihan sayuran seperti kubis, seledri, timun, dan lobak difermentasi supaya tahan lama.
Proses fermentasi ini tanpa menggunakan cuka melainkan air garam berbumbu bawang putih, adas manis, dan lada Sichuan.
Biasanya juga ditambah cabai utuh.
Semua bahan disamukkan ke dalam stoples untuk difermentasi selama 1-2 minggu pada suhu ruang.
Pao caidisajikan sebagai makanan pendamping.
3. Tempoyak khas Melayu
Durian bukan hanya dimakan begitu saja, melainkan juga difermentasi menjadi tempoyak.
Daging durian matang dicampur sedikit garam, kemudian disimpan pada suhu ruang sampai terfermentasi.
Tempoyak adalah makanan khas Melayu yang dapat ditemukan di Indonesia khususnya Sumatera dan Kalimantan serta Malaysia.
Durian fermentasi ini berfungsi sebagai bumbu masakan misalnya gulai ikan patin tempoyak.
4. Tsukemono khas Jepang
Orang Jepang biasanya menyajikantsukemonosebagai makanan pendamping nasi dan sup miso.
Tsukemonoadalah sayuran yang difermentasi dengan garam, air garam, atau sekam padi (nuka).
Sayuran yang biasa dipakai adalah kubis, sawi putih, timun, terong, lobak, daikon, wortel, dan jahe. Biasanya dalam satu resep menggunakan 1-2 sayuran.
Selain itu, ditambah juga dengan cabai merah kering dan kombu.
5. Jiang gua khas Taiwan
Sayuran fermentasi dari Taiwan beragam salah satunya jiang gua dari timun.
Umumnya disajikan sebagai lauk maupun bumbu masakan.
Cara membuatnya, timun dipotong, campur dengan garam.
Kemudian ditumpuk dalam ember dan ditutup menggunakan batu besar.
Proses fermentasi berlangsung 4-5 jam pada suhu ruang.
Setelah keluar air, timun dicampur gula dan cuka.
Biasanya juga ditambah kecap.
Fermentasi berlanjut setidaknya 1 hari pada suhu 6-10 derajat celsius.
Baca juga: 5 Kebun Binatang di Bogor untuk Liburan Akhir Pekan dengan Keluarga
Baca juga: Lokasi dan Alur Pembuatan Paspor di Bogor, Daftar Lewat Aplikasi Antrean Paspor Online
Baca juga: 7 Fenomena Langit yang Terjadi di Bulan Desember 2020, Gerhana Matahari Total Akan Hadir
Baca juga: Tiket Masuk Seaworld Ancol Desember 2020 untuk Libur Panjang Akhir Tahun
Baca juga: Ratu Elizabeth Melewatkan Tradisi Keluarga Kerajaan Ini Akibat Pandemi Covid-19
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sayuran Fermentasi dari Asia, Ada Kimchi dan Pao Cai.