10 Fakta Sejarah Yerusalem, Salah Satu Kota Tertua di Dunia yang Memicu Terjadinya Perang Salib

TRIBUNTRAVEL.COM -Kota Yerusalem yang berada di dua negara, yakni Israel dan Palestina merupakan salah satu kota tertua di dunia.

Kota ini dianggap sebagai kota suci, khususnya bagi tiga agama dunia, yakni Yahudi, Kristen, dan Islam.

Nama Yerusalem tak pernah luput dari perhatian umat Kristen, Yahudi, dan Islam, sebab di kota tersebut mereka berbagi wilayah peribadatan.

Yerusalem memiliki arsitektur bersejarah, dikelilingi oleh tembok batu, dan menjadi lokasi bagi situs-situs suci di dunia.

Situs-situs suci tersebut di antaranya adalah Masjid Al-Aqsa, Tembok Ratapan, Bukit Bait Suci serta Gereja Kelahiran yang dipercaya sebagai tempat lahirnya Yesus Kristus oleh umat Kristiani.

Baca juga: 9 Fakta Masjid Al Aqsa di Palestina, Tempat Suci Bagi Tiga Agama Dunia, Islam, Kristen, dan Yahudi

Dikutip dari Kompas.com, berikut 10 fakta sejarah tentang Yerusalem.

1. Yerusalem, kotanya Nabi Daud

Kitab Perjanjian Lama menyebut, Raja Daud dari dua kerajaan Judea dan Israel, merebut kota Yerusalem dari tangan bangsa Jebusit pada tahun 1.000 SM.

Daud menjadikan kota itu sebagai pusat kerajaan dan keagamaan.

Kemudian, Raja Sulaiman, putra Raja Daud, membangun kenisah Yahweh pertama di sini sekaligus menjadikan kota itu menjadi pusat agama Yahudi.

TONTON JUGA:

2. Diperebutkan Babilonia dan Persia

Raja Babilonia Nebuchadnezzar II dua kali merebut Yerusalem pada 597 dan 586 SM.

Ia memenjarakan Raja Jehoiakim dan kaum elite Yahudi lalu menghancurkan kenisah mereka.

Perjanjian Lama menyebutkan, Raja Sirius Agung dari Persia menumbangkan Babilonia pada 540 SM dan membebaskan kaum Yahudi serta membangun kembali kuil mereka di Yerusalem.

3. Pendudukan Romawi dan Bizantium

Yerusalem berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi sejak 63 M.

Perlawanan bangsa Yahudi mencetuskan perang pada 66 M, yang dimenangkan Romawi.

Kuil mereka di Yerusalem kembali mengalami aksi penghancuran.

Romawi dan Bizantium menguasai Palestina selama 600 tahun.

4. Masa pendudukan Muslim

Di bawah pimpinan Kalifah Umar, tentara Muslim mengepung dan menguasai Yerusalem pada 637 M.

Di era pendudukan Muslim inilah, penguasa yang saling bermusuhan dan dari berbagai mazhab Islam silih berganti menguasai Yerusalem.

5. Perang Salib

Kekalifahan Seljuk sejak 1070 M terus meluaskan kekuasaan.

Akibatnya, kaum Kristen merasa terancam dan memicu Paus Urban II mencanangkan Perang Salib.

Dalam 200 tahun selanjutnya, terjadi lima kali perang untuk memperebutkan Yerusalem.

Pada 1244, pasukan Kristen kalah total dari tentara Muslim yang kembali menguasai Yerusalem.

Yerusalem di tahun 1930-an
Yerusalem di tahun 1930-an (Library of Congress)

6. Kekaisaran Ottoman dan pendudukan Inggris

Setelah menaklukkan Mesir dan Arabia, Kekaisaran Ottoman memasukkan Yerusalem ke dalam wilayah hukumnya pada 1535 dan kota ini kembali mencapai kejayaannya.

Namun pada 1917, Inggris mengalahkan Kekaisaran Ottoman dalam Perang Dunia I.

Palestina kemudian diduduki Inggris dan Yerusalem jatuh tanpa perlawanan.

7. Kota yang terbelah

Setelah Perang Dunia II usai, Inggris mengembalikan mandat Palestina kepada PBB, yang kemudian memilih opsi membaginya dua negara itu.

Tujuan pembagian itu adalah untuk menciptakan negara bagi kaum Yahudi yang selamat dari Holocaust di Eropa.

Sejumlah negara Arab kemudian bergabung memerangi Israel dan menguasai sebagian Yerusalem.

Sejak 1967 kota ini terbelah menjadi wilayah Israel di sisi barat dan Yordania di sebelah timur.

8. Israel kuasai Yerusalem Timur

Dalam perang enam hari 1967, Israel mengalahkan aliansi Mesir, Yordania dan Suriah.

Alhasil, Israel menguasai Sinai, Jalur Gaza, Tepi Barat Yordan, Dataran Tinggi Golan dan bagian timur Yerusalem.

Untuk pertama kali sejak 1949, Israel kembali menguasai Tembok Ratapan di kota tua Yerusalem.

Secara sepihak Israel menyebut tidak menganeksasi Yerusalem timur, melainkan mengintegrasikan kota itu ke dalam wilayah administratifnya.

9. Umat Muslim bisa berziarah ke Yerusalem

Israel tidak menutup akses umat Muslim ke tempat suci mereka.

Bukit Shakrah berada di bawah admistrasi otonomi Muslim.

Umat Islam juga diperbolehkan berziarah ke Bukit Zaitun, Kubah Shakrah, dan Masjid Al Aqsa serta beribadah di sana.

Kompleks Masjid Al Aqsa di wilayah Yerusalem.
Kompleks Masjid Al Aqsa di wilayah Yerusalem. (artstuckinmyeye.wordpress.com)

10. Sengketa status Yerusalem berlanjut

Yerusalem hingga hari ini tetap menjadi hambatan terbesar dalam proses perdamaian antara Israel dan Palestina.

Pada 1980, Israel mendeklarasikan bahwa seluruh kota Yerusalem adalah bagian tak terpisahkan dari ibu kota negeri itu.

Sementara, pada 1988, negara Palestina diproklamasikan dan juga mengklaim bahwa Yerusalem adalah ibu kota negara mereka.

Baca juga: Israel Buka Pariwisata di Yerusalem, Warga Palestina Khawatir Ketegangan Meningkat

Baca juga: Menguak Misteri Kubah Batu di Yerusalem, Pusat Dunia yang Jadi Tempat Penyimpanan Dokumen Suci

Baca juga: Kumpulan Foto Hewan yang Ikut Jadi Korban Konflik Israel-Palestina, Buaya pun Tinggal Tulang

Baca juga: Selama Ramadan, Warga Palestina Dilarang Bercerai! Alasannya. .

Baca juga: 10 Destinasi Wisata dengan Pertumbuhan Tercepat di Dunia, Posisi Palestina dan Israel Bikin Kaget

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin