Sejarah Pohon Natal, Bermula dari Jerman dan Dipercaya Dipopulerkan Ratu Inggris

TRIBUNTRAVEL.COM - Saat Hari Raya Natal, mereka yang merayakan biasa menghias pohon Natal di rumahnya.

Biasanya, pohon Natal dihias dengan lampu aneka warna, ornamenperayaan Natal, seperti patung rusa, Santa Klaus, dan bintang di pucuk pohon, serta susunan kado di bawah pohon.

Dapat dikatakan bahwa pohon Natal merupakan salah satu tradisi yang selalu ada dalam Hari Raya Natal selain acara bertukar kado.

Namun, mengapa pohon Natal erat kaitannya dengan Hari Raya Natal?

Pohon Natal modern bermula di Jerman

Pohon Natal modern yang kini dapat dilihat saat Hari Raya Natal tiba berasal dari Jerman, tepatnya barat Jerman.

MelansirBritannica, pada abad pertengahan terdapat sebuah pertunjukan teatrikal tentang Adam dan Hawa yang memiliki sebuah &;pohon surga&;.

Adapun, &;pohon surga&; merupakan pohon cemara yang digantungi buah apel sebagai melambangkan Taman Eden.

Pohon Natal
Pohon Natal (britannica.com)

Alhasil, pada 24 Desember yang merupakan hari raya keagamaan Adam dan Hawa, warga Jerman mendirikan pohon tersebut di rumah mereka.

Pada pohon tersebut, mereka menggantungkan wafer yang melambangkan tanda penebusan Kristus.

Namun dalam tradisi selanjutnya, mereka mengganti wafer dengan kue dalam berbagai bentuk.

Selain kue, ada juga liin yang melambangkan Kristus sebagai penerang dunia.

Tidak hanya pohon, warga Jeman saat itu juga memiliki sebuah konstruksi kayu berbentuk segitiga semacam piramida.

Piramida tersebut memiliki rak untuk menyimpan patung-patung Natal yang didekorasi dengan pepohonan hijau, lilin, dan sebuah bintang.

Pada abad ke-16, piramida tersebut bergabung dengan pohon cemara yang menghasilkan pohon Natal yang kini kerap dilihat masyarakat jelang Hari Raya Natal.

Tradisi tersebut kian menyebar pada warga Jerman Lutheran pada abad ke-18, hingga akhirnya pohon Natal menjadi tradisi yang mengakar di Jerman.

Pohon Natal
Pohon Natal (prevention.com)

Dipercaya dipopulerkan oleh Ratu Inggris

Pada awal abad ke-19, tradisi pohon Natal diperkenalkan di Inggris dan dipopulerkan pada pertengahan abad tersebut oleh Pangeran Albert&;suami Ratu Victoria yang lahir di Jerman.

MengutipBBC, tradisi pohon Natal dimulai pada 1837-1901 saat Ratu Victoria masih menduduki kursi kerajaan.

Victoria dan Albert diketahui merupakan penggemar berat Hari Raya Natal.

Pada saat itu, dekorasi pohon Natal ditambahkan dengan mainan dan kado-kado kecil, lilin, permen, untaian popcorn, serta keik mewah yang digantung dengan pita dan rantai kertas.

Pasangan kerajaan tersebut dikatakan sebagai orang yang mempopulerkan kegiatan mendekorasi pohon Natal.

Alhasil, banyak orang yang mengira bahwa tradisi tersebut berasal dari Inggris.

Sebelumnya, orang-orang menaruh pohon-pohon kecil di atas meja.

Namun saat pohon berukuran besar dari Norwegia bisa dimasukkan ke dalam rumah, mereka menaruhnya di lantai.

Sejak 1947, Norwegia kerap mendonasikan pohon ke London sebagai tanda terima kasih karena telah membantu mereka selama Perang Dunia II.

Adapun, pohon yang dikirim melalui jalur laut dipajang di Trafalgar Square dan didekorasi dengan gaya khas Norwegia, yakni untaian lampu dipasang menjuntai ke bawah dan tidak saling menyilang.

Pohon Natal di Trafalgar Square
Pohon Natal di Trafalgar Square (secretldn.com)

Tiba di Amerika lebih dulu

Meski tradisi pohon Natal dipopulerkan oleh Ratu Victoria di Inggris pada pertengahan abad ke-19, namun tradisi tersebut tiba lebih dulu di Amerika Utara pada abad ke-17 melalui para pemukim Jerman.

Kendati demikian, kepopuleran tersebut baru mencapai puncaknya pada abad ke-19.

Selain Amerika dan Inggris, tradisi pohon Natal juga populer di Austria, Swiss, Polandia, dan Belanda.

Di China dan Jepang, pohon Natal diperkenalkan oleh para misionaris Barat pada abad ke-19 dan abad ke-20.

Dekorasinya pun menggunakan desain kertas yang rumit.

Kendati pohon Natal modern bermula dari Jerman, penggunaan pohon cemara, karangan bunga (wreath) dan rangkaian bunga (garland) yang melambangkan kehidupan kekal merupakan kebiasaan orang Mesir kuno, China, dan Ibrani dulu kala.

Baca juga: Karimunjawa Tetap Buka saat Libur Natal dan Tahun Baru 2021, Wisatawan Wajib Rapid Test

Baca juga: Daftar Stasiun yang Layani Rapid Tes Antigen, Termasuk Stasiun Gambir dan Stasiun Gubeng

Baca juga: 9 Kuliner Paling Viral Sepanjang 2020, Pangsit Goreng Masih Jadi Juara

Baca juga: 3 Tempat Wisata di Jakarta Utara Ini Tutup saat Natal dan Tahun Baru 2021

Baca juga: Mengidap Covid-19, Seorang Pria Meninggal di Pesawat Setelah Berbohong Tidak Memiliki Gejala

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sejarah Pohon Natal, Bermula di Jerman pada Abad Pertengahan.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin