Terbukti Bawa Senjata, Pria Ini Lari dari Pos Pemeriksaan Bandara

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria dilaporkan melarikan diri dari pemeriksaan bandara setelah terbukti membawa senjata.

Petugas Transportation Security Administration (TSA) menemuan pistol 9 mm yang dimuat di dalam tas pria tersebut.

Melansir laman USA Today, insiden ini terjadi di Bandara Internasional JFK New York pada Senin (28/12/2020) lalu.

Setelah ketahuan membawa senjata, pria itu kemudian melarikan diri.

Baca juga: Berulang Kali Langgar Aturan Karantina Mandiri, Pria Ini Ditangkap Setelah Pergi ke Klub Malam

Namun, tampaknya ia lupa untuk mengambil kartu identitas dan boarding pass miliknya.

Alhasil, para petugas kepolisian dengan mudah melacak keberadaan pria tersebut.

Dalam siaran persnya, juru bicara TSA Lisa Farbstein mengatakan agensi mengetahui identitas dan alamat pria itu karena dia meninggalkan semuanya ketika dia melarikan diri, termasuk kartu identitas dan paspornya.

Menurut keternagan dalam boarding pass-nya, pria itu berasal dari Brooklyn dan sedang menuju ke Atlanta.

Petugas berhasil menangkap teman-temannya dan mewawancarai sebelum mereka naik ke pesawat.

"Kabur dari pos pemeriksaan tidak ada gunanya bagi orang ini," kata John Bambury, Direktur Keamanan Federal TSA untuk bandara, dalam siaran persnya.

&;Itu adalah kebodohan dia untuk lari. Kami tahu siapa dia dan dia sekarang menghadapi hukuman finansial federal yang berat," tambahnya.

Menurut TSA, pertama kali seorang penumpang ditangkap dengan pistol yang dimuat di pos pemeriksaan keamanan, mereka dapat menghadapi denda 4.100 dolar atau setara Rp 5,8 juta.

Jumlah itu bisa tiga kali lipat tergantung pada keadaan dan tingkat kerja sama tersangka.

Badan tersebut mencatat bahwa pemegang izin membawa barang secara tersembunyi juga tidak dibebaskan dari hukuman.

Ilustrasi pemeriksaan di bandara.
Ilustrasi pemeriksaan di bandara. (The Search Titans)

Membawa senjata dalam tas bagasi legal jika memenuhi syarat dan dalam kotak terkunci.

Ada hukuman perdata federal untuk menempatkan senjata secara tidak benar dalam tas jinjing, dan pelanggar dapat kehilangan penggunaan program penyaringan yang lebih cepat seperti TSA PreCheck, tetapi tuntutan pidana biasanya diserahkan kepada pihak berwenang setempat.

Pada 2019, 4.432 senjata ditemukan di tas jinjing, atau sekitar 12,1 per hari, dan 87 persen dimuat, insiden naik 5 persen dari 2018.

Tren itu terus berlanjut di tahun 2020.

Pada bulan Agustus, Administrator TSA David Pekoske menyuarakan keprihatinan bahwa telah terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah senjata yang dimuat di pos pemeriksaan.

Dia mengatakan penyaringan sudah bekerja dalam kondisi risiko tinggi karena pandemi Covid-19.

"Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa 80 persen dari senjata api yang masuk ke pos pemeriksaan dimuat, dan itu hanya menunggu kecelakaan terjadi," kata Pekoske.

Baca juga: Aksi Heroik Pria Ini Berhasil Selamatkan Seluruh Hewan di Penampungan saat Terjadi Kebakaran

Baca juga: Kesal Penerbangannya Dibatalkan, Pria Ini Tinju Wajah Penumpang Lain di Bandara

Baca juga: Setelah Beri CPR Pada Penumpang yang Sekarat, Pria Ini Diberitahu Kemungkinan Terpapar COVID-19

Baca juga: Pesan Sushi Seharga Rp 1,2 Juta, Pria Ini Temukan Makhluk Hidup Menggeliat di Dalamnya

Baca juga: Viral Video, Seorang Pria Dihajar Kangguru karena Berusaha Lindungi Anaknya

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin