
Isi Kotak Ceri Miliknya Berkurang Saat Ditinggal di Bandara, Penumpang Ini Curigai Staf Maskapai
TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang penumpang Selandia Baru baru mengklaim staf darat Jetstar di Bandara Queenstown telah memakan ceri miliknya.
Wanita tak dikenal itu sedang check-in untuk penerbangan ke Auckland bulan lalu dan diberi tahu bahwa kopernya kelebihan muatan.
Penumpang tersebut lalu menyerahkan kotak berisi ceri miliknya.
Tetapi ketika dia berubah pikiran dan kembali mengambil ceri keesokan harinya, dia menemukan kotaknya lebih ringan.
Baca juga: Bukan Berwarna Hitam dan Tak Bisa Dihancurkan, Ini 7 Fakta Menarik Black Box Pesawat
Menurut Christchurch's Star News yang dilansir di laman Simple Flying, Rabu (13/1/2021), penumpang tersebut termasuk di antara empat orang yang menaiki penerbangan Jetstar dari Queenstown ke Auckland pada 11 Desember 2020.
Laporan tersebut tidak mengidentifikasi penerbangan apa yang digunakan penumpang tersebut.
Tetapi Jetstar biasanya memiliki tiga penerbangan langsung sehari antara Queenstown dan Auckland.
Saat check-in, bagasi penumpang sudah melebihi jatah.
Seperti kebanyakan maskapai penerbangan bertarif rendah, Jetstar memberi sedikit jatah bagasi kabin gratis.
Namun biaya bagasi check-in lebih mahal dan mulai dari 11 dolar NZ untuk tas 15 kg.

Jetstar cukup ketat dengan kebijakan bagasi ini.
Setelah sampai di gerbang keberangkatan, penumpang tersebut tahu jika dirinya membawa bagasi yang kelebihan muatan.
Staf Jetstar pun menawarinya pilihan untuk meninggalkan kotak cerinya.
Penumpang itu mengklaim dia berniat membayar kelebihan bagasi miliknya dengan uang tunai.
Namun, karena penerbangan hampir ditutup, ia tidak diberi waktu untuk meringankan barang bawaannya dan konter Jetstar tidak mengambil uang tunai miliknya.
Akhirnya, wanita itu menerima tawaran Jetstar untuk membuang ceri dan naik ke penerbangan dengan tujuan Auckland tanpa masalah.
Dalam penerbangan, dia memutuskan untuk mengambil ceri di Queenstown keesokan harinya.
Jestar dapat memfasilitasi ini dan mengeluarkan sekotak ceri dari ruang tunggu keberangkatan (tempat wanita tersebut meninggalkannya) dan membawanya ke lemari es.
Jetstar Selidiki Kotak Ceri di Lemari Es Staf

Keesokan harinya, ketika seseorang pergi ke bandara untuk mengambil ceri yang berharga, segalanya menjadi sedikit kacau.
Di Bandara Queenstown, seorang petugas bagasi Jetstar outsourcing yang ramah pergi dan melihat-lihat lemari es staf di belakang, dan sukses, ada kotak ceri tersebut.
Tapi banyak ceri yang hilang.
Penumpang itu tidak terkesan dan mengklaim staf Jetstar telah memakan ceri miliknya.
"Mereka tidak punya hak untuk memakannya. Itu bertentangan dengan kebijakan mereka. Kami memetik buah ceri itu dengan cinta, dan itulah yang menyakitkan," kata penumpang yang kekurangan ceri itu kepada The Star.
Mengingat harga ceri, siapa yang bisa menyalahkan wanita itu karena begitu tidak bahagia?
Tetapi Jetstar memberi tahu Simple Flying bahwa staf Jetstar tidak makan ceri apa pun.
Menyusul keluhan penumpang, mereka pun melakukan penyelidikan.
Jetstar mengatakan setengah buah ceri tumpah ke lantai ruang tunggu keberangkatan ketika penumpang membuangnya di sana.
Itu sebabnya kotak itu lebih ringan keesokan harinya saat diambil.
Apakah Penumpang Menyetujui Kotak Ceri itu Dibuang?
Menurut laporan itu, Jetstar menawarkan 50 dolar NZ sebagai kompensasi dan mengatakan sedang menyelidiki.
Kami tidak dapat memastikan kebijakan Jetstar tentang apa yang terjadi jika penumpang menyerahkan bahan makanan atau minuman.
Namun, penumpang tersebut dilaporkan menerima tawaran Jetstar untuk membuang sekotak ceri.
Umumnya, dengan menyerahkan ceri dan menyetujui pembuangannya, Anda menyerahkan klaim Anda kepada mereka.
Dia kemudian berubah pikiran dan menginginkan seseorang untuk mengumpulkan ceri.
Jetstar cukup baik untuk bekerja sama dalam hal ini.
Tonton juga:
Dengan cara yang sama, TSA tidak mengizinkan salah satu karyawannya untuk membawa pulang sebotol sampo L'Oreal yang telah diserahkan, maskapai penerbangan akan memiliki metode pembuangan resmi untuk properti penumpang yang diserahkan pada saat check-in.
Penumpang itu mungkin beruntung karena setengah kota cerinya masih utuh, meski sebagian lainnya masih belum diketahui.
Baca juga: 10 Hal Ini Sebaiknya Tidak Ditanyakan Penumpang Pesawat Kepada Pramugari
Baca juga: Sederet Kisah Pilu Penantian Keluarga Penumpang dan Awak Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Baca juga: Marah Kursinya Ditendangi, Penumpang Ini Pukul Wanita yang Duduk di Belakangnya
Baca juga: Kemenhub Benarkan Sriwijaya Air Jakarta-Pontianak Hilang Kontak, Ada 56 Penumpang dan 6 Awak Kabin
Baca juga: Maskapai Ini Pernah Minta Penumpang untuk Buang Air Kecil Sebelum Penerbangan, Mengapa?
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
