Takut Pulang Akibat Pandemi COVID-19, Pria Ini Tinggal di Bandara Tersibuk di Dunia Selama 89 Hari

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria telah ditangkap di bandara tersibuk di dunia setelah tinggal selama 89 hari di sana.

Pria tersebut tinggal tanpa terdeteksi petugas keamanan di Bandara Internasional O'Hare, Chicago, Amerika Serikat (AS).

Aditya Udai Singh (33) mengaku terlalu takut untuk pulang karena COVID-19, sehingga dirinya memilih untuk tinggal di bandara.

Melansir news.com.au, Rabu (20/1/2021), Polisi di Chicago mengatakan Singh tiba di Bandara Internasional O'Hare dalam penerbangan dari Los Angeles pada 19 Oktober 2020 dan tinggal di zona keamanan sampai dia ditangkap pada Sabtu (16/1/2021).

Baca juga: Bantu CPR Penumpang Sekarat karena Covid-19, Pria Ini Dapat Imbalan dari Pihak Maskapai

Pria Los Angeles itu berhasil pergi sepanjang waktu tanpa terdeteksi di bandara tersibuk di dunia ini.

Namun, rencananya terhenti ketika dua staf United Airlines meminta untuk melihat identitasnya dan dia menunjukkan lencana ID bandara yang telah dilaporkan hilang oleh Manajer Operasi pada bulan Oktober 2020, menurut laporan Chicago Tribune.

Polisi dipanggil dan Singh ditangkap serta didakwa dengan peniruan identitas di area terlarang bandara dan pencurian kurang dari 500 dolar AS (Rp 7 juta).

Singh datang di pengadilan pada sidang obligasi pada Minggu (17/1/2021), di mana Pengacara Asisten Negara Kathleen Hagerty mengatakan penduduk Los Angeles tersebut bersembunyi di bandara karena dia takut pulang, menurut Tribune.

Aditya Udai Singh (33) mengaku terlalu takut untuk pulang karena COVID-19, sehingga dirinya memilih untuk tinggal di bandara.
Aditya Udai Singh (33) mengaku terlalu takut untuk pulang karena COVID-19, sehingga dirinya memilih untuk tinggal di bandara. (news.com.au)

Kasus tersebut tampaknya membingungkan Hakim Cook County yang mengawasi kasus.

"Jadi, jika saya memahami anda dengan benar, anda memberi tahu bahwa individu non-karyawan yang tidak sah diduga tinggal di bagian aman terminal bandara O'Hare dari 19 Oktober 2020 hingga 16 Januari 2021, dan tidak terdeteksi? Saya ingin memahami anda dengan benar," kata Hakim Susana Oritz kepada Jaksa.

Pengadilan mendengar bahwa Singh yang menganggur memiliki gelar master di bidang perhotelan dan tidak memiliki latar belakang kriminal.

Dia dibebaskan dengan jaminan tetapi dilarang memasuki bandara sampai sidang berikutnya akhir bulan ini.

"Pengadilan menemukan fakta dan keadaan ini cukup mengejutkan untuk periode waktu yang diduga itu terjadi," kata hakim.

"Berada di bagian aman bandara dengan lencana ID palsu yang diduga, berdasarkan kebutuhan bandara untuk benar-benar aman sehingga orang merasa aman untuk bepergian, saya menemukan tindakan yang dituduhkan itu membuatnya berbahaya bagi masyarakat," lanjutnya.

Kasus Serupa

Pada Juli, pria Estonia Roman Trofimov mengungkapkan bahwa dia menghabiskan 100 hari terjebak di dalam Bandara Internasional Manila karena pihak berwenang berhenti mengeluarkan visa untuk masuk ke Filipina karena pandemi COVID-19.

Penutupan akses perbatasan membuat Trofimov harus tinggal di aula keberangkatan bandara sampai konsulat Estonia dapat memindahkannya ke ruang penumpang pada 1 April.

Dia kemudian membuat rumah baru di ruang tunggu penumpang sampai dia akhirnya berhasil naik penerbangan ke Tallinn, Estonia, pada bulan Juli.

Dia mengatakan mimpi buruk birokrasi dimulai ketika paspornya diambil oleh staf AirAsia setelah dia terbang dari Bangkok ke Manila dengan maskapai penerbangan pada 20 Maret 2020.

Media Estonia melaporkan dia bepergian dengan paspor abu-abu untuk orang-orang dengan kewarganegaraan tidak jelas.

Dia menggambarkan pengalaman sulitnya tinggal di bandara-tidur di lantai terminal, makan di food court, dan mencuci di kamar mandi umum.

"Saya penyandang disabilitas, kesehatan saya semakin parah karena kurang gizi, kurang sinar matahari, dan udara segar," ujarnya.

Tonton juga:

Situasinya disamakan dengan karakter Tom Hanks dalam film The Terminal tahun 2004, tentang seorang pria Eropa yang dipaksa tinggal di bandara JFK New York setelah ditolak masuk ke Amerika Serikat.

Dan pada 2018, pria Suriah Hassan Al Kontar terpaksa menghabiskan lebih dari tujuh bulan tinggal di Bandara Internasional Kuala Lumpur setelah ditolak masuk ke Malaysia.

Kontar, yang telah menghabiskan sepuluh tahun terakhir di Uni Emirat Arab, dideportasi ke Malaysia tetapi paspor yang diperbarui ditolak oleh pemerintah Suriah, sehingga ia tidak dapat meninggalkan bandara atau terbang ke luar negeri.

Dia akhirnya bisa meninggalkan Filipina setelah mengajukan permohonan suaka Kanada dan kemudian diketahui tinggal dan bekerja di Whistler.

Baca juga: Taruhkan Nyawa saat Beri CPR ke Penumpang Sekarat COVID-19, Pria Ini Diberi Voucher Rp 2,8 Juta

Baca juga: 6 Perilaku Menyebalkan Penumpang Pesawat, Termasuk Bercanda Bawa Bom

Baca juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan Penumpang saat Terjadi Turbulensi

Baca juga: 4 Etika Penumpang saat Ada Bayi Menangis di Pesawat, Bisa Menawarkan untuk Bertukar Kursi

Baca juga: Ini Kode yang Digunakan Pramugari untuk Penumpang yang Disukai atau Tidak Selama Terbang

(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin