Jepang Punya Kuliner Unik, Ramen Berkuah Cokelat Spesial untuk Hari Kasih Sayang
TRIBUNTRAVEL.COM - Hari Kasih Sayang biasanya identik dengan bunga dan cokelat yang diberikan untuk orang terkasih.
Namun, di Jepang tak hanya identik dengan cokelat saja tapi juga makanan berat seperti ramen.
Akan tetapi bukan ramen pada umumnya, melainkan ramen berkuah cokelat.
Seperti apa ya?
Diwartakan dalam Soranews24, Rabu (27/1/2021), ramen berkuah cokelat ini disebut dengan Korakuen.
Korakuen adalah ramen paling populer di Jepang yang sudah hadir sejak 1960-an.
Baca juga: Kedai Ramen Ini Punya Ide Unik Agar Makanan Berkuah Tetap Nikmat Dibungkus dan Dibawa Pulang
Meski sudah lama, ternyata penggemar Korakuen semakin meningkat.
Apalagi saat Valentine atau Hari Kasih Sayang tiba sering kali masyarakat Jepang mengonsumsi Korakuen.
Dan untuk tahun ini, ternyata Korakuen hadir dalam varian yang menggiurkan.
Bukan hanya kuahnya saja yang berwarna cokelat, ternyata ramen Korakuen ini juga disajikan dengan potongan dark cokelat maupun cokelat putih.
Sajian ini sepertinya sudah menjadi tradisi tahunan di sana.
Sementara Hari Kasih Sayang pada tahun ini, pembuat kuliner Korakuen akan menghidangkannya dengan bumbu dan rasa yang lebih lezat daripada versi Hari Kasih Sayang 2020 lalu.
Pembuat Korakuen diketahui telah bekerjasama dengan pembuat manisan Jepang Lotte untuk mewujudkan 'The Devil Chocolate Ramen' dan 'Angel's White Chocolate Ramen'.
The Devil Chocolate Ramen ini dimasak dengan menambahkan kaldu ramen kedelai, yang kemudian disempurnakan rasanya dengan tambahan minyak kakao.
Lalu, topping apa yang digunakan dalam The Devil Chocolate Ramen ini?
The Devil Chocolate Ramen menggunakan topping daging babi chashu dan daun bawang.
Pengunjung yang ingin menikmati lezatnya ramen tersebut juga akan mendapatkan sebatang cokelat dan jahe parut di atasnya.
Selain The Devil Chocolate Ramen, ada juga menu lain dari ramen cokelat yakni 'Angel's White Chocolate Ramen'.
Angel's White Chocolate Ramen ini dibuat dengan kaldu garam, jika dalam bahasa Jepang yaitu Shio Korakuen.
Yang menjadi spesial pada menu Angel's White Chocolate Ramen ada minyak kakao yang dikombinasikan dengan krim.
Kemudian sebagai pelengkap ada taburan cokelat putih dan tanpa jahe.
Harga ramen cokelat
Kedua jenis ramen ini dijual dengan harga 640 Yen atau setara Rp 85 ribuan per porsi.
Apabila pengujung ingin menambah cokelat harus memesan kaldu isi ulang dengan biaya 100 Yen atau setara Rp 13 ribuan.
Ramen cokelat ini akan tersedia mulai 28 Januari 2021 sampai 17 Februari 2021.
Supaya Tak Salah Pesan, Ketahui Beda 3 Mi Khas Jepang yaitu Ramen, Soba dan Udon
Traveler tentu sudah tidak asing lagi dengan ramen, sajian mi khas Jepang yang mendunia.
Padahal, di Jepang adami terkenal lainnya, yakni soba dan udon.
Namun, ramen lah yang paling familiar di telingan masyarakat Indonesia.
Meskipun sama-sama sajian mi khas Jepang, ramen, soba dan udon memiliki perbedaan yang cukup signifikan, lho!
Dilansir TribunTravel dari japanramenbox.com, berikut perbedaan ramen, soba dan udon.
1. Bahan baku pembuat
Ramen dan udon memiliki bahan baku pembuat yang sama, yakni tepung terigu.
Namun, meski demikian bentuk keduanya berbeda.
Ramen cenderung lurus memanjang, keriting, tipis, sehingga rentan hancur bila dimasak terlalu lama.
Sementara, bentuk udon cenderung lebih tebal dan lebar.
Udon memiliki diameter mi paling lebar dibandingkan dengan ramen dan soba.
Meskipun terbuat dari tepung terigu, tak jarang ada restoran yang menggunakan tepung beras sebagai bahan baku pembuat udon.
Sedangkan, mi soba terbuat dari tepung buckwheat atau gandum kuda.
Bahan baku utama tepung buckwheat membuat aroma dan rasa soba lebih terasa dibandingkan dengan ramen dan udon.
Sementara, dari tampilan atau bentuknya, soba tak jauh berbeda dengan ramen.
2. Karakteristik kuah
Di antara udon dan soba, ramen memiliki kuah yang paling banyak.
Namun, rata-rata kuah ramen cenderung kental dan panas.
Tak jarang, sebagai pelengkap ada pula yang menambahkan siraman kuah shio, miso, atau tonkutsu.
Berbeda dengan ramen, soba dan udon kuahnya bisa dihidangkan secara panas dan dingin.
Maksud dari kuah dingin adalah piring yang digunakan untuk penyajian berada dalam kondisi dingin.
Sedangkan, minya disajikan di wadah laun dalam suhu normal.
Untuk sajian udon, pada dasarnya kuah udon lebih encer seperti soyu.
Udon paling enak disantap dengan tempura, tahu goreng, telur rebus atau aburage, tahu tipis yang digoreng.
Sementara, soba memiliki ciri khas warna kehitaman pada kuahnya.
Jenis kuah soba ada zaru, kake, tempura, kitsune hingga tororo.
Soal rasa, kuah mi soba cenderung lebih kuat bila dibandingkan dengan udon.
3. Kandungan nutrisi
Mi soba dinilai lebih sehat karena terbuat dari 100 persen tepung gandum.
Lemaknya lebih rendah, sehingga tidak membuat berat badan cepat naik atau bertambah.
Kandungannya terdiri dari 192 kalori, 8 gram protein, 42 gram karbohidrat, 3 gram serat, dan tidak mengandung lemak.
Sementara, pada ramen kandungan nutrisinya antara lain 188 kalori, 27 gram karbohidrat, 5 gram protein, 7 gram lemak, dan 1 gram serat.
Sedangkan, udon memiliki 361 kalori, 1,42 gram lemak, 73,62 gram karbohidrat dan 11,82 gram protein.
Baca juga: Ramen Pelangi Berwarna Mencolok Ini Lagi Hits di Jepang, Tampilannya Unik dan Rasanya Lezat
Baca juga: Sekilas Terlihat Sama, Ini Bedanya Ramen dan Ramyun
Baca juga: Ramen Instan dengan 40 Miliar Bakteri Asam Laktat Dijual di Jepang, Intip Keunikannya
Baca juga: 5 Restoran Ramen di Jakarta yang Cocok Dikunjungi saat Musim Hujan
Baca juga: Di Bandung, Ada Es Krim dengan Bentuk Ramen dan Sushi Khas Jepang
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)


