Mengenal Paniki, Kuliner Ekstrim Berbahan Dasar Kelelawar Khas Minahasa, Berani Coba?

TRIBUNTRAVEL.COM - Berbicara soal ragam kuliner Indonesia memang tidak ada habisnya.

Ada banyak sajian kuliner dari berbagai daerah di Indonesia dengan cita rasa yang khas serta keunikannya masing-masing.

Hal tersebut dapat dilihat dari satu kuliner khas Minahasa, Sulawesi Utara, yakni paniki.

Sudahkah kamu mendengar nama paniki sebelumnya?

Jika belum, kamu jangan kaget kalau bahan baku utama paniki berasal dari daging kelelawar.

Sesuai dengan namanya, kata paniki sendiri diambil dari bahasa warga setempat untuk menyebut kalong atau kelelawar.

Baca juga: 7 Kuliner Khas Manado yang Cocok Jadi Oleh-oleh, dari Pala Manis hingga Kue Pinende

Bagi sebagian besar orang, mamalia satu ini mungkin akan sangat menyeramkan jika dilihat apalagi sampai menjadi menu makanan.

Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi warga sekitar Minahasa, Sulawesi Utara.

Paniki, Kuliner khas Sulawesi Utara yang terbuat dari daging kelelawar
Paniki, Kuliner khas Sulawesi Utara yang terbuat dari daging kelelawar (Instagram/genpiindonesia)

Kelelawar jenis pemakan buah-buahan ini rupanya disulap warga Minahasa menjadi hidangan yang menggugah selera.

Selain unik dan ekstrim, paniki juga terkenal dengan cita rasanya yang gurih dan sedikit pedas dipadukan dengan tekstur daging kelelawar yang sedikit alot.

Sehingga tidah heran jika memakan menu sajian ekstrim satu ini akan memberikan sensasi tersendiri dan tidak biasa.

TONTON JUGA:

Rasa gurih dari paniki diperoleh dari perpaduan antara kuah santan yang dimasak dengan berbagai rempah-rempah.

Rempah-rempah tersebut di antaranya seperti cabai, bawang merah, bawang putih, sereh, dan jahe.

Selain penggabungan bumbu yang kaya rasa, pengolahan kelelawar juga membutuhkan teknik khusus agar paniki memiliki rasa yang lezat dan nikmat.

Kelelawar yang digunakan untuk paniki mula-mula dibakar untuk membersihkan bulunya, kemudian dicuci sampai bersih.

Setelah itu kelelawar dipotong menjadi beberapa bagian, lalu direbus menggunakan api sedang.

Kelelawar yang sudah direbut tersebut bisa langsung diolah dengan berbagai bumbu atau disimpan dalam lemari es untuk disimpan dan dimasak di lain waktu.

Jenis kelelawar yang digunakan untuk membuat hidangan paniki juga tidak sembarangan.

Hanya kelelawar pemakan buah sajalah yang digunakan untuk membuat kuliner khas ini.

Pemilihan jenis kelelawar ini bertujuan untuk memilih jenis kelelawar yang memiliki banyak kandungan gizi serta protein.

Tidak hanya itu, dalam kelelawar buah juga terdapat zat kitotefin yang katanya ampuh untuk mengobati penyakit asma dan paru.

Karena memiliki tekstur daging yang sedikit alot, kamu juga harus bersabar dan sedikit berhati-hati saat memakan paniki.

Terlebih jika kamu hendak memakan bagian sayapanya.

Selain dimasak dengan kuah santan, di beberapa daerah penyajian paniki juga ada yang digoreng bahkah dijadikan sebagai sate.

Meski merupakan makanan khas, katanya paniki saat ini sudah mulai jarang ditemukan karena habitat kelelawar yang semakin sedikit.

Hal ini disebabkan karena keberadaan kelelawar yang banyak diburu serta berkurangnya kuantitas hutan dan pohon-pohon.

Jadi, bagaimana apakah kamu tertarik untuk mencoba menu ekstrim ini?

Baca juga: 3 Kuliner Khas Manado untuk Sarapan, Cicipi Tinutuan yang Gurih dan Segar

Baca juga: 8 Kuliner Ekstrem di Indonesia, Ada Paniki hingga Tikus Panggang

Baca juga: Mengenal Patola, Kuliner Ekstrem yang Bisa Dijumpai di Langowan Minahasa

Baca juga: Kuliner Manado -Yummy! Sarapan Lezat dengan 5 Kuliner Khas Minahasa Ini, Dijamin Bikin Ngiler

Baca juga: Kuliner Minahasa - Sate Kolombi Dibakar Pakai Arang, Paling Nikmat Disantap dengan Pisang Goroho

(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin