TRAVEL UPDATE: Gunung Raung Erupsi, Sebaran Abu Vilkanik Sampai ke Wilayah Pulau Bali
TRIBUNTRAVEL.COM - Sebaran abu vulkanik erupsi Gunung Raung mencapai wilayah kecamatan Banyuwangi sejak Jumat (5/2/2021) malam.
Hingga Minggu pagi, abu yang dirasakan masyarakat semakin tebal.
Bahkan, abu vulkanik Gunung Raung dilaporkan sampai ke wilayah Pulau Bali.
Berdasarkan pemantauan petugas, ketinggian abu vulkanik Gunung Raung di Banyuwangi mencapai seribu meter.
Menurut laporan, abu terbawa angin yang bertiup ke arah timur hingga sampai ke wilayah Jembrana, Bali.
Abu yang dirasakan cukup tebal ini menjadikan aktivitas masyarakat terganggu.
Baca juga: Gunung Merapi Berstatus Siaga, Wisata Grojogan Purbo Tetap Buka
Erupsi Gunung Raung juga berdampak terhadap ditutupnya Bandara Internasional Banyuwangi sejak Minggu (7/2/2021) pagi.
Abu vulkanik menutupi hampir seluruh area bandara, termasuk landasan pacu, sehingga membahayakan penerbangan.
Sejumlah jadwal penerbangan dari dan menuju Banyuwangi pun terpaksa ditunda.
Kepala Pos Pemantauan Gununng Raung, Mukijo, mengungkapkan bahwa dalam 24 jam terakhir intensitas letusan Gunung Raung meningkat.
Tinggi kolom abu bahkan mencapai 1 kilometer dari puncak kawah.
Tak hanya itu, kolom abu suka semakin pekat.
Itu pertanda bahwa kolom abu yang dihembuskan semakin banyak.
Kendati demikian, Bandara Internasional Banyuwangi sempat melayani penerbangan.
Dikutip dari Kompas.com, pada Senin (8/2/2021), penerbangan pertama dilakukan pesawat Citilink dari Surabaya pukul 07.00 WIB.
Pada saat itu, pihak bandara telah melakukan paper test dan kondisi masih aman.
Kemudian, penerbangan dilanjutkan pukul 07.20 WIB menuju Denpasar.
Namun, penerbangan tersebut adalah satu-satunya yang berhasil dilakukan sebelum bandara ditutup.
&;Saat jam 08.00 WIB, ditemukan guguran abu vulkanik di paper test. Akhirnya pas pesawat (selanjutnya) persiapan untuk berangkat, konfirmasi ke Otban 3, kolaborasi dengan AirNav dan BMKG, keputusan dikeluarkan NOTAM,&; jelas Andry.
Adapun, NOTAM biasa dikeluarkan setiap enam jam hingga ada konfirmasi lebih lanjut.
Setelah periode NOTAM B0192/21 usai, Andry menuturkan bahwa pihaknya masih melakukan observasi.
Kolaborasi dengan BMKG dan AirNav pun masih dilakukan hingga saat ini untuk melihat sebaran abu vulkanik melalui sebuah alat khusus.
Hingga berita ini ditulis, status observasi sebaran abu vulkanik masih positif.
Artinya, penerbangan masih belum bisa dilanjutkan dan Bandara Internasional Banyuwangi masih tutup hingga jam operasional dimulai pada Selasa (9/2/2021).
&;Saat ini (abu vulkanik) pengaruhi aktivitas penerbangan. Baik itu penerbangan komersil atau sekolah penerbangan. Semua kegiatan penerbangan yang ada ditutup,&; ujarnya.
Terkait penutupan bandara yang melewati periode NOTAM B0192/21, Andry menuturkan bahwa hal tersebut karena observasi masih dilakukan hingga menjelang pukul 16.00 WIB.
Selain itu, Bandara Internasional Banyuwangi juga tidak melayani penerbangan malam, sehingga kegiatan penerbangan di atas pukul 16.00 WIB kosong.
&;Besok kita observasi mulai pukul 03.00-05.00 WIB. Kalau di jam-jam tersebut sampai jam penerbangan (pukul 06.00 WIB) menunjukkan abu vulkanik berkurang, kita buka,&; kata Andry.
Kendati demikian, jika pukul 06:00 WIB kondisi baik-baik saja, tetapi beberapa jam kemudian terdeteksi guguran abu vulkanik, pihaknya akan kembali melaporkan kondisi lapangan ke Otban 3 dan menunggu kebijakan selanjutnya.
Baca juga: Gunung Merapi Sumburkan Awan Panas, The Lost World Castle Jogja Tetap Buka
Baca juga: Erupsi Gunung Raung, Bandara Internasional Banyuwangi Masih Ditutup
Baca juga: 6 Tips Mendaki Gunung Lawu Via Cemoro Sewu saat Musim Hujan
Baca juga: Wisata Jeep Lava Tour Masih Beroperasi Meski Gunung Merapi Sempat Meletus, Amankah?
Baca juga: Dentuman Disertai Getaran Dirasakan Warga Kaki Gunung Beser Sukabumi, Ini Penjelasan BMKG
(TribunTravel.com/Mym)