Mengenal Naniura, Sashimi Unik Khas Batak yang Kaya Rempah, Favoritnya Raja Zaman Dulu

TIRBUNTRAVEL.COM - Shasimi merupakan kuliner khas Jepang yang terkenal karena menggunakan ikan mentah.

Namun, apakah kamu tahu kalau di Indonesia juga ada satu sajian khas daerah berbahan dasar ikan mentah?

Ya, sajian tersebut rupanya adalah naniura khas suku Batak atau tepatnya berasal dari Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara.

Sama seperti sashimi khas Jepang, naniura khas Batak juga bahan baku utamanya berasal dari ikan mentah.

Kata naniura sendiri diambil dari bahasa warga setempat yang memiliki arti ikan yang tidak dimasak.

Selain ungkapan di atas, ada juga yang mengartikan kata naniura sebagai ikan yang diasami.

Hal ini diambil dari ciri khas rasa dan proses memasak naiura khas Batak yang menggunkan berbagai rempah berasa asam.

Baca juga: Berkunjung ke Danau Toba, Jangan Lewatkan 7 Kuliner Khas Batak Ini

Favoritnya Para Raja Zaman Dulu

Setiap makanan khas daerah biasanya memiliki kisah sejarah tersendiri.

Begitu pula dengan awal mula adanya hidangan naniura khas Batak ini.

Konon katanya naniura pada zaman dulu merupakan makanan yang disajikan khusus untuk para raja loh.

TRIBUN TRAVEL:

Seperti satu di antara raja terkenal yang sangat suka dengan naniura adalah Raja Sisingamangaraja.

Sehingga pada saat itu naniura tidak bisa dimasak oleh orang sembarangan karena harus dibuat oleh tukang masak kerajaan saja.

Kemudian seiring berkembangnya zaman, akhirnya membuat semua orang penasaran dan mencoba memasak naniura.

Hal tersebut tentu disebabkan karena penyajiannya yang unik serta rasanya lezat dan khas.

Dari rasa penasaran masyarakat itulah yang membuat naniura khas Batak ini menjadi dikenal luas dan bisa dinikmati semua kalangan sampai sekarang.

Istimewanya Naniura

Lain Jepang, lain Indonesia, meski sama sama menggunakan ikan mentah naniura rupanya punya keistimewan sendiri loh.

Mulai dari rasa, penyajian, bahan baku hingga bumbu semuanya memiliki ciri khas yang tidak bisa kamu temukan pada hidangan lain.

Jika sashimi Jepang bahan bakunya menggunakan ikan salmon, naniura khas Batak justru menggunakan ikan mas mentah.

Dalam bahasa masyarakat sekitar ikan mas ini sering juga disebut sebagai dekke.

Ikan mas sendiri sengaja dipilih sebagai bahan utama naniura karena merupakan komoditas air tawar dari Danau Toba.

Selain ikan mas biasanya masyarakat suku Batak juga menggunakan ikan air tawar lainnya seperti mujaer atau ikan Batak.

Untuk penggunaan ikannya sendiri, tentu bukan yang sembarangan karena harus benar-benar segar dan berkualitas baik.

Kemudian ikan mas tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu dari semua sisik, kotoran, duri dan lendirnya.

Lalu dibelah menjadi dua secara vertikal dari punggung ikan.

Setelah bersih barulah ikan mas itu direndam selama 2-3 jam dalam air asam jungga atau biasa dikenal jeruk purut.

Saat pengasaman inilah yang sebenarnya merupakan proses memasak ikan mentah agar dagingnya kenyal dan mudah disobek.

Supaya ikannya bisa lembut sempurna, biasanya naniura juga dibungkus untuk menjaga kesegarannya.

Berbeda lagi dengan sashimi Jepang yang biasa dihidangkan polos, nanuira setelah diasamkan akan disiram bumbu yang terbuat dari berbagai rempah.

Aneka rempah yang dimaksud seperti kemiri yang dibakar, bawang putih, bawang merah, lada, jahe, kunyit ditambah dengan cabai.

Terdapat rempah khas yang membuat rasa naniura menjadi lebih segar dan unik yaitu andaliman dan kecombrang.

Perpaduan andaliman dan kecombrang inilah yang menjadikan naniura beraroma sedap dan nikmat.

Seluruh bumbu di atas kemudian diulek atau ditumbuk hingga cukup halus ditaruh di atas permukaan ikan.

Kemudian ikan didiamkan lagi selama satu jam agar bumbu rempah semakin meresap.

Selain lezat, naniura juga mengandung banyak gizi karena dibuat dari bahan alami dan segar.

Ikan yang tidak dimasak menggunakan api membuat kualitas protein asli dari ikan masih tetap terjaga.

Hal ini diyakini masyarakat sekitar karena melihat orang tua zaman dulu lebih panjang umur, ini karena mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan semacam ini.

Yakni makan makanan sehat dan menggunakan bahan-bahan yang masih segar.

Baca juga: Berkunjung ke Danau Toba, Jangan Lewatkan 7 Kuliner Khas Batak Ini

Baca juga: Sedappp! Yuk Cicipi 10 Makanan Khas Batak di Kampung Halaman Calon Menantu Jokowi

Baca juga: Mengenal Andaliman, Merica Batak yang Jadi Bumbu Sakti di Dunia Kuliner Khas Danau Toba

Baca juga: Keliling Danau Toba, Kunjungi 7 Tempat Wisata yang Menarik di Sekitaran Danau Terbesar di Indonesia

Baca juga: Oleh-oleh Danau Toba - Ini Makna Kain Ulos yang Dipakai Jokowi, Kamu Bisa Kembaran Lho

(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin