TRAVEL UPDATE: Berkunjung ke Makam Loang Baloq, Destinasi Wisata Religi di Kota Mataram
TRIBUNTRAVEL.COM - Kamu yang berkunjung ke Lombok, jangan lewatkan untuk mampir ke Makam Loang Baloq.
Makam Loang Baloq merupakan satu destinasi wisata religi yang berada di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tepatnya di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Wisma Delima, Hostel Murah Pertama di Jakarta yang Ada Sejak 1969
Makam ini berada di seberang Pantai Tanjung Karang dan dekat dengan beberapa akses jalan.
Seperti kebanyakan destinasi wisata religi lainnya, di makam ini para wisatawan datang untuk berziarah sekaligus berdoa.
Di area Makam Loang Baloq juga disediakan tempat khusus bagi para peziarah untuk melakukan dzikir setelah mengunjungi makam.
Menurut laporan wartawan TribunLombok, Sirtupillaili, ada satu keunikan yang bisa wisatawan temukan di Makam Loang Baloq, yakni pohon beringin besar.
Pohon beringin besar yang tumbuh dengan akar menjulur ini menjadi satu daya tarik di Makam Loang Baloq.
Di pohon beringin inilah para wisatawan yang datang melakukan satu kebiasaan unik yang disebut dengan tradisi Saur Sesangi.
Di mana para peziarah yang datang akan mengikat akar pohon beringin disertai doa setelah melakukan ziarah makam.
Umumnya, peziarah yang datang mengikat akar pohon beringin ketika memiliki hajat.
"Peziarah yang datang dan mengikat akar pohon adalah para pasangan. Ketika punya hajat untuk menikah, mereka pasti akan datang dan mengikat akar di sini," ujar Sirtu.
Ia juga menjelaskan bahwa tidak semua peziarah yang datang mengikat akar pohon beringin.
"Tidak semua peziarah yang datang mengikat akar, hanya beberapa orang yang sekadar punya hajat atau keinginan yang melakukannya," ungkap Sirtu.
"Ada juga yang hanya sekadar datang berziarah, melakukan dzikir dan kemudian berekreasi di kawasan pantai yang berada di sebelah barat makam," lanjutnya.
Ia menyebutkan bahwa mengikat akar pohon beringin ini sudah menjadi kebiasaan turun menurun.
Tradisi mengikat akar dilakukan ketika peziarah memiliki hajat atau keinginan, misalnya menikah dengan pasangannya.
Ia menjelaskan, pasangan yang telah menikah kemudian akan membuka ikatan akar di hari berikutnya.
Tak hanya mereka yang punya rencana menikah, tradisi mengikat akar pohon beringin juga dilakukan di pada waktu-waktu tertentu.
"Pada hari-hari tertentu misalnya saat musim haji atau lebaran ketupat yang berlangsung satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri," imbuhnya.
Ia menambahkan, "Masyarakat yang melakukan ziarah biasanya akan membawa makanan atau sesajian yang akan dimakam bersama di makam ini."
Sejarah Makam Loang Baloq
Menurut Sirtu, sampai saat ini belum ada riset khusus yang membahas tentang sejarah Makam Loang Baloq.
Namun, dari cerita turun temurun, makan ini merupakan makam ulama besar dari Timur Tengah.
Ulama tersebut diyakini juga membantu menyebarkan agama Islam pertama kali di Pulau Lombok.
Selain itu, makam ini juga menjadi tempat ulama besar tersebut dimakamkan.
Tonton juga:
Maka banyak masyarakat Lombok dari berbagai daerah yang datang ke Makam Loang Baloq.
"Mereka yang datang untuk berziarah percaya bahwa di sinilah makam Wali yang mereka yakini kealimannya, dan bisa menjadi perantara berdoa dan lebih dekat dengan-Nya," kata Sirtu.
Baca juga: TRAVEL UPDATE - Coffee Toffee, Tempat Nongkrong Asyik Bergaya Industrial di Bogor
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Liburan Akhir Pekan ke Museum Jawi Sukoharjo, Punya Ratusan Koleksi Barang Kuno
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Diduga Akibat Gangguan Sonar, Puluhan Paus Terdampar di Pantai Madura
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Picu Adrenalin, Ini Wahana Baru Pantai Watu Bale Pacitan yang Wajib Dicoba
Baca juga: TRAVEL UPDATE: TFP Kopi Warung Sajikan Menu ala Western Berkonsep Kaki Lima di Pasar Gede Solo
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)