Lamang, Kuliner Khas Sumatera Barat yang Jadi Primadona Saat Bulan Ramadan
TRIBUNTRAVEL.COM - Ramadan biasanya akan ada sejumlah kuliner yang kerap diburu untuk berbuka puasa.
Hal tersebut rupanya juga berlaku untuk lamang, kuliner tradisional khas Sumatera Barat.
Lamang merupakan hidangan tradisional Sumatera Barat yang terbuat dari beras ketan.
Di Sumatera Barat, lamang biasanya menjadi makanan pembuka sebelum menyantap hidangan utama saat buka puasa.
Sehingga tidak heran jika lamang selalu menjadi primadona saat Ramadan di Sumatera Barat.
Baca juga: Jangan Sampai Terlewat! Ini 5 Kuliner Tradisional Khas Nusantara yang Hanya Ada Saat Ramadan Tiba
Lamang si Primadona Ramadan
Lamang adalah kudapan tradisional khas Sumatera Barat yang selalu diburu untuk menu buka puasa saat Ramadan.
Lamang sendiri berasal dari beras ketan dan dimasak dalam wadah bambu.
Mula mula beras ketan tersebut dicuci hingga bersih dan tidak lupa diberi tambahan air santan.
TONTON JUGA:
Setelah itu bahan lamang dimasukkan ke dalam bambu yang tidak lupa dilapisi daun pisang lalu dibakar.
Untuk memasak lamang sendiri biasanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam hingga dirasa benar-benar matang.
Setelah matang lamang bisanya disajikan sesuai ciri khas daerahnya masing-masing.
Namun, saat Ramdan tiba lamang yang paling populer biasanya disajikan bersama tapai.
Tapai tersebut merupakan hasil fermentasi antara beras ketan hitam dengan ragi.
Sajian lamang khas Sumatera Barat semacam ini biasanya disebut juga lamang tapai.
Tidak hanya dengan tapai, lamang juga ada yang disajikan dengan cita rasa manis atau gurih.
Untuk lamang manis biasanya diberi tambahan seperti seperti selai, cairan gula merah serta parutan kelapa (kinca), durian atau sarikaya.
Sedangkan yang gurih biasa disajikan bersama rendang, telur atau bahan tambahan lainnya.
Tradisi Malamang
Sebagai kuliner tradisional khas daerah, lamang sangat kental dengan budaya dan tradisi orang Sumatera Utara.
Tidak hanya dihidangkan saat buka puasa saja, di Sumatera Barat juga rupanya ada tradisi sambut Ramadan dengan memasak lamang.
Tradisi memasak lamang dalam budaya Sumatera Barat tersebut biasa dikenal dengan istilah malamang atau marandang.
Kec Pauh, kota Padang, Sumatera Barat adalah satu wilayah yang selalu memperingati tradisi malamang setiap tahun.
Warga Kec Pauh, kota Padang, biasanya akan memasak lemang sepekan hingga sehari menjelang masuknya bulan Ramadan.
Tradisi malamang ini biasanya dimasak oleh ibu-ibu yang saling bekerja sama dan dilakukan di luar ruangan.
Tidak hanya itu lamang biasanya akan dimasak dalam jumlah banyak karena akan dihantarkan kepada sanak saudara terdekat.
Uniknya lagi tradisi malamang ini juga istilah 'manjalang mintuo'.
Yaitu, menjadikan lamang sebagai isi hantaran yang akan diantar seorang menantu kepada mertuanya.
Selain mertua, tradisi mengantar lamang juga dibagikan kepada urang siak (tokoh agama), dan anak siak (santri) yang ada di sekitarnya.
Hal tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas rezeki yang melimpah serta untuk keakraban antar keluarga dekat.
Baca juga: Tradisi Malamang di Sumatera Barat, Membuat Kudapan Ketan Memakai Batang Bambu
Baca juga: Lamang Tapai, Kudapan Manis Khas Minang yang Cocok Jadi Menu Buka Puasa
Baca juga: Tradisi Unik Sambut Ramadan dari Berbagai Daerah Indonesia, Mulai Makan Besar hingga Pesta Rakyat
Baca juga: Cari Takjil Buka Puasa saat Ramadan? 7 Kuliner Khas Palembang Ini Bisa Jadi Pilihan
Baca juga: Identik dengan Bulan Ramadan, Ini 7 Jenis Kolak yang Sering Dijadikan Takjil
(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')