Fakta Unik Semarang, Kota yang Awalnya Bernama Pragota dari Kerajaan Mataram Kuno
TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap kota di Indonesia memiliki sejarahnya masih-masing, tak terkecuali Semarang.
Semarang memiliki sejarah yang panjang,
Mulai dari asal usul penamaan Semarang hingga alasan mengapa dijuluki Venetia van Java.
Berikut ini deretan fakta unik Semarang yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya.
Venetia van Javadan cerita Raden Pandan Arang
Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah dan termasuk lima kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.
Kota Semarang memiliki beberapa julukan.
Salah satunya adalahVenetia van Javaatau Venesia dari Jawa karena banyak sungai yang melintas di tengah kota seperti Vensia di Italia.
Selain itu, Kota Semarang juga dijuluki sebagaiThe Port of Javaatau pelabuhannya Jawa yang pernah menjadi slogan untuk pemasaran pariwisata Kota Semarang.
Dikutip dari Buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempoe Doeloe yang disusun oleh Zaenuddin HM, diceritakan asal muasal nama Semarang.
Diceritakan pada abad 16, seorang pangeran dari Kesultanan Demak, Made Pandan yang pergi untuk mencari daerah baru untuk menyebarkan ajaran agama Islam.
Tiba lah ia di sebuah daerah Bergota.
Dibantu anaknya yang bernama Raden Pandan Arang, Mada Pandan mendirikan pesantren.
Daerah Bergota semakin subur dan tumbuhlah pohon asam yang tumbuhnyaarang(jarang). Lalu daerah tersebut disebuhAsem Arang(asam jarang) dan lama kelamaan dikenal dengan sebutan Semarang.
Terbentuk dari gugusan pulau
Cikal bakal Kota Semarang diawali pada abad ke-8.
Wilayahnya Kota Semarang pada masa lalu bernama Pragota (Bergota) dan menjadi bagian dari Kerajaam Mataram Kuno.
Kala itu, Pragota adalah sebuah pelabuhan dengan gugusan pulau-pulau kecil.
Karena adanya pengendapan, maka gugusan pulau kecil tersebut menyatu dan membentuk daratan baru yang diperkirakan berada di bagian Semarang Bawah.
Di Pelabuhan Simongan, Laksamana Cheng Ho bersandar sekitar tahun 1405.
Pendiri desa di wilayah tersebut memiliki gelar Kyai Ageng Pandan Arang I dan dilanjutkan oleh anaknya yang bergelar Pandan Arang II dan dikenal sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran).
Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang tumbuh dan berkembang pesat.
Pada 2 Mei 1547, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 954 H, Semarang dijadikan setingkat kabupaten oleh Sultan Hadiwijaya dari Pajang setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga.
Sejak saat itu, 2 Mei ditetapkan sebagai jari jadi Kota Semarang.
Kota Semarang terus tumbuh dan menjadi salah satu kota tujuan wisata.
Salah satunya adalah Lawang Sewu yang dulunya pernah dijadikan sebagai stasiun kota dan tempat untuk menyiksa tahanan Belanda.
Termasuk juga Kota Lama Semarang yang menyuguhkan bangunan kuo yang terawat bagus serta Museum Ronggowarsito yang memiliki koleksi boneka Nini Thowok dan Boneka Jelangkung.
Baca juga: 8 Bangunan Bersejarah di Semarang, dari Pasar Johar hingga Mercusuar Pelabuhan Tanjung Emas
Baca juga: Harga Tiket Masuk Saloka Theme Park Semarang 2021, Ada Tiket Non-Terusan yang Harganya Lebih Murah
Baca juga: Cari Kuliner Malam di Kawasan Simpang Lima Semarang? Ini Rekomendasinya
Baca juga: Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit Seru di Semarang untuk Ramadan 2021
Baca juga: 5 Hotel Murah di Semarang untuk Liburan Akhir Pekan, Tarif Mulai Rp 87 Ribuan
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Asal Usul Semarang, "Venetia van Java" dan Cerita Raden Pandan Arang