3 Tradisi Unik Sambut Ramadan dari Berbagai Belahan Dunia, Ada Musaharati di Lebanon

TRIBUNTRAVEL.COM - Ramadan 2021 sebentar lagi akan tiba.

Muslim dari seluruh dunia merayakan Ramadan dengan cara mereka masing-masing.

Beberapa tradisi lakukan untuk sambut ramadan.

Dilansir TribunTravel dari laman arabnews, berikut 3 tradisi sambut Ramadan dari berbagai belahan dunia.

1. Musaharati (pemanggil Sahur)

Selama subuh di bulan Ramadan, Musaharati adalah pemandangan umum, khususnya di Lebanon.

Musaharati adalah seorang penabuh drum, juga disebut sebagai pemanggil subuh, yang menabuh genderangnya tepat sebelum fajar untuk membangunkan umat Islam untuk sahur.

Berkat Musaharati, orang bisa tidur nyenyak karena tahu bahwa mereka tidak akan ketinggalan makan sahur.

Sejarah Musaharati di Hijaz berabad-abad yang lalu, terutama pada masa Mameluk dan Ottoman.

Seorang Musaharati memiliki suara yang luar biasa yang memenuhi udara saat fajar, memanggil orang untuk bangun, sahur, mempersiapkan sholat subuh, dan memulai hari baru untuk menjalankan puasa.

2. Fawanees (lentera Ramadan)

Fawanees sebagian besar adalah tradisi Mesir, yang sekarang dipraktikkan di negara-negara Muslim lainnya juga.

Kebiasaan ini berasal dari legenda dan cerita rakyat kuno.

Banyak cerita tentang asal usul lampion telah diriwayatkan.

Satu cerita mengartikulasikan bahwa, Khalifah Fatimiyah Al-Hakim Bi-Amr Allah, ingin menerangi jalan-jalan Kairo selama malam Ramadan yang megah.

Jadi, dia memerintahkan semua imam masjid untuk menggantung lampion di menara masjid setiap saat buka puasa sebagai indikasi umat Islam untuk berbuka puasa dan mencerahkan jalan.

Sejak saat itu, fawanees menjadi kebiasaan.

3. Meriam Ramadan

Meriam adalah tradisi Ramadan yang dilakukan setiap tahun di Mekkah.

Meriam diletakkan di gunung selama bulan Ramadan.

Sebuah bola kanon ditembakkan untuk mengingatkan umat Islam saat fajar untuk berpuasa dan saat senja untuk berbuka puasa.

Asalnya kembali ke abad ke-15.

Sekira tahun 859 Hijriah (sekitar 1455), ketika seorang sultan Mamluk dari Mesir ingin menguji meriam baru yang baru saja dia terima.

Ia menembakkan bola yang bertepatan dengan waktu Maghrib saat Ramadan.

Orang-orang kemudian mengira ini adalah cara sultan untuk memberi tahu mereka bahwa sudah waktunya berbuka puasa.

Baca juga: Ini Daftar Negara-negara dengan Durasi Puasa Ramadan Terlama hingga Terpendek, Bagaimana Indonesia?

Baca juga: 8 Kue Tradisional dari Berbagai Daerah Indonesia, Cocok untuk Menu Buka Puasa saat Ramadan 2021

Baca juga: Mengenal Kicak, Camilan Manis Khas Jogja yang Hanya Disajikan saat Bulan Ramadan

Baca juga: Unik! Deretan Kuliner Khas Berbagai Daerah di Indonesia ini Hanya Bisa Ditemui saat Ramadan

Baca juga: Sate Kenul, Kuliner Legendaris Khas Nganjuk yang Sering Diburu Wisatawan Saat Ramadan

TribunTravel/Ambar Purwaningrum

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin