Menelusuri Sungai Terpendek di Dunia yang Ada di Sulawesi Tenggara, Jadi Objek Wisata Unggulan

TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia memiliki satu sungai yang menjadi sungai terpendek di dunia.

Sungai tersebut adalah Sungai Tamborasi di Sulawesi Tenggara yang memiliki panjang aliran dari hulu ke hilir hanya 20 meter.

Berada tepat di Desa Tamborasi, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka Utara, sungai selebar 15 meter ini bermuara di Teluk Bone.

Mengutip laman WorldAtlas, Sungai Tamborasi adalah sungai terpendek di dunia.

Sungai Tamborasi disebutkan lebih pendek dibandingkan dengan Sungai Kovasselva di Pulau Hitra, salah satu pulau terbesar di negara Norwegia.

Aliran Sungai Kovasselva memiliki panjang 22 meter mulai di hulu dari Danau Kovassvatnet hingga hilir ke Laut Norwegia.

Pendeknya aliran Tamborasi juga mengalahkan aliran Reprua sejauh 27 meter yang berada di negara Georgia.

Baca juga: Keren! NASA Berhasil Abadikan Foto Sungai Emas di Amazon dari Luar Angkasa, Yuk Lihat

Mata air Sungai Tamborasi berasal dari gua bawah tanah dan langsung mengalir ke laut. Aliran sungai sulit terlihat saat air laut pasang yang tampak pada saat foto ini diambil.
Mata air Sungai Tamborasi berasal dari gua bawah tanah dan langsung mengalir ke laut. Aliran sungai sulit terlihat saat air laut pasang yang tampak pada saat foto ini diambil. (Firstlab18, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

Sungai sepanjang 20 meter ini lebih mirip seperti aliran air laut yang menembus bibir pantai dan menerpa tebing kapur putih.

Mata air sungai tersebut berasal dari tebing cadas tegak lurus di sela rimbunan pohon.

Dari sela-sela tebing itu keluar air tawar yang menghasilkan air warna hijau toska yang jernih di bagian hulu.

Saking jernihnya, bebatuan di dasar sungai sedalam 5 meter bisa terlihat dengan jelas.

Suhu airnya pun dingin dan berubah menjadi hangat saat mendekati muara di Laut Flores.

Hanya beberapa meter dari aliran sungai terbentang pantai berpasir putih bersih yang dinamai Pantai Tamborasi.

Pantai ini menjadi pemisah antara aliran Sungai Tamborasi dan air laut Teluk Bone.

Sungai ini dapat dijangkau dengan perjalanan darat sejauh 80 kilometer selama dua jam dari ibu kota menuju utara, melewati jalan lintas provinsi di ruas Ranteangin-Kolaka.

Jika dari Kendari, perjalanan ke Sungai Tamborasi bisa ditempuh dengan perjalanan darat sejauh hampir 300 km selama empat jam.

TONTON JUGA:

Penandanya sangat jelas, yaitu tulisan besar-besar warna-warni "Tamborasi Beach" yang berlatar air laut biru Laut Flores di Teluk Bone.

Di pantai tersebut ada tempat parkir yang mampu menampung sekitar 30 kendaraan roda empat atau 70 motor.

Hulu sungai terpendek di dunia ini akan terlihat setelah pengunjung menyusuri jalan setapak sejauh 200 meter dari gerbang masuk.

Sebanyak delapan anak tangga akan menyambut kita menuju hulu sungai berair hijau toska jernih.

Sejak akhir 2018, kawasan ini ditata ulang oleh Dinas Pariwisata Kolaka sebagai obyek wisata.

Setiap pengunjung akan dikenai tiket masuk sebesar Rp 5.000 serta tiket parkir Rp 5.000 untuk roda empat dan Rp 2.000 untuk roda dua.

Di akhir pekan, lokasi ini banyak didatangi wisatawan untuk berenang.

Tak hanya berenang, wisatawan juga bisa melakukan aktivitas river turbing.

Untuk memfasilitasi kegiatan itu, pengelola menyewakan belasan ban dalam yang diikat tali warna kuning kepada pengunjung.

Pengelola juga menyediakan gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai oleh para pengunjung.

Sebuah kawasan perbukitan dengan pepohonan rimbun di kaki Gunung Mekongga, setinggi 2.620 meter dari permukaan laut, menjadi salah satu latar kawasan di sekitar Sungai Tamborasi.

Di sana, pengunjung bisa menjumpai kera-kera liar turun dari rimbunan pepohonan perbukitan yang mencari makan ke wilayah Tamborasi.

"Sungai Tamborasi adalah objek wisata unggulan di Kolaka dan menjadi salah satu nominasi destinasi unik pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata Kepala Dinas Pariwisata Kolaka Zulkarnain Mansyur, dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Kolaka.

Menyaksikan matahari terbenam atau sunset juga menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh pengunjung saat berada di Sungai Tamborasi.

Bagi kamu yang khawatir akan kemalaman, tak jauh dari objek wisata ini terdapat beberapa pondokan yang dikelola warga setempat yang bisa kamu jadikan tempat menginap.

Baca juga: Asyik! Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Akan Dibuka Lagi 5 Maret 2021

Baca juga: 5 Hotel Murah di Pacitan untuk Liburan Akhir Pekan, Harga Inap per Malam Mulai Rp 97 Ribuan

Baca juga: Terbaru! Harga Tiket Masuk Dusun Semilir 2021, Ada Tiket Terusan Cuma Rp 45 Ribu Saja

Baca juga: Buat Buah Mangga Cepat Matang? Simak 6 Tips Berikut ini

Baca juga: Mengenal Bleguran, Permainan Tradisional Remaja Jakarta Tahun 70-an Saat Ngabuburit di Bulan Ramadan

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin