Bongkahan Gunung Es Sebesar Kota New York Terpisah dari Benua Antartika

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah bongkahan gunung es seukuran kota New York City terlepas dari benua Antarktika pada Jumat kemarin.

Gunung es seluas 490 mil persegi memisahkan diri dari Brunt Ice Shelf sekitar satu dekade setelah para ilmuwan mulai mendeteksi retakan di es, tulis British Antarctic Survey (BAS) dalam sebuah pernyataan .

Dilansir dari Foxnews.com, "Tim kami di BAS telah dipersiapkan untuk melahirkan gunung es dari Brunt Ice Shelf selama bertahun-tahun," kata Profesor Dame Jane Francis, Direktur Survei Antartika Inggris.

Para ilmuwan BAS memprediksi bongkahan gunung es tersebut akan segera terlepas setelah retakan baru muncul di Brunt Ice Shelf pada November lalu.

Baca juga: Viral di Medsos, Cara Unik Sekolah di Washington untuk Lindungi Muridnya dari Penyebaran Covid-19

Sejak saat itu, retakan terus membesar dari hari ke hari dan memotong lapisan es serta mengapung setebal 490 kaki.

Gunung es terbentuk setelah retakan melebar pada pagi hari tanggal 26 Februari, "melepaskan dari sisa lapisan es yang mengapung," menurut BAS.

BAS memantau lapisan es setiap hari menggunakan jaringan otomatis instrumen GPS presisi tinggi yang mengelilingi Halley Research Station.

Alat ini berguna untuk mengukur bagaimana lapisan es berubah bentuk dan bergerak, kata Francis.

Tim juga menggunakan citra satelit dari ESA, NASA, dan satelit Jerman TerraSAR-X.

"Stasiun Halley terletak di pedalaman semua jurang aktif, di bagian lapisan es yang tetap terhubung ke benua," kata Francis.

"Jaringan instrumen GPS kami akan memberikan kami peringatan dini jika pembentukan gunung es ini menyebabkan perubahan es di sekitar stasiun kami."

Sebanyak 12 orang dari tim BAS telah meninggalkan Stasiun Riset Halley di Antarktika pada bulan ini sebelum datangnya musim dingin. Tim sudah tidak pernah lagi tinggal di pusat riset selama musim dingin sejak 2017.

Francis menambahkan bahwa dalam beberapa minggu atau bulan mendatang, gunung es mungkin akan menjauh atau kandas dan tetap dekat dengan Brunt Ice Shelf.

"Tugas kami sekarang adalah mengawasi situasi dan menilai setiap dampak potensial dari melahirkan saat ini di lapisan es yang tersisa," kata Simon Garrod, Direktur Operasi di BAS.

"Kami terus meninjau rencana kontinjensi kami untuk memastikan keamanan staf kami, melindungi stasiun penelitian kami, dan mempertahankan penyampaian ilmu yang kami lakukan di Halley." imbuh BAS.

BAS menekankan bahwa peristiwa terlepasnya bongkahan gunung es di Brunt Ice Shelf ini bukan diakibatkan perubahan iklim.

"Perubahan es di Halley adalah proses natural, dan sejauh ini tidak ada bukti bahwa perubahan iklim memainkan peran signifikan terhadap peristiwa terlepasnya (bongkahan gunung es) di Larsen C Ice Shelf," sebut pengumuman resmi dari BAS.

TONTON JUGA :

Polandia Cabut Aturan Karantina Bagi Wisatawan yang Sudah Divaksin Covid-19

Wisatawan dari negara-negara tertentu yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 diizinkan tidak melakukan karantina saat berkunjung ke Polandia.

Dilansir dari Lonelyplanet.com, kebijakan baru ini berlaku pada wisatawan yang merupakan warga negara atau penduduk dari negara-negara Uni Eropa, serta beberapa negara lain.

Termasuk negara Islandia, Liechtenstein, Norwegia, Swiss, Georgia, Jepang, Kanada, Selandia Baru, Thailand, Korea Selatan, Tunisia dan Australia.

Meskipun wisatawan diwajibkan oleh pemerintah untuk melakukan karantina selama 10 hari, persyaratan ini dicabut bulan lalu bagi wisatawan yang menunjukkan bukti tes Covid-19 dengan hasil negatif pada saat kedatangan dan dalam waktu 48 jam setelah hasil diperoleh.

Sekarang, aturan tersebut telah diperbarui, termasuk penghapusan kewajiban karantina untuk wisatawan yang sudah divaksinasi.

Sejauh ini, Polandia memang sudah melonggarkan pembatasan untuk populasinya yang berjumlah sekitar 40 juta orang.

Negara ini sudah mengizinkan bukit-bukit ski kembali buka untuk periode percobaan selama dua minggu. Museum, galeri seni, dan pusat perbelanjaan juga sudah diizinkan buka kembali mulai 1 Februari 2021.

Bioskop, teater, gedung opera dan hotel juga telah diizinkan untuk dibuka tetapi kapasitasnya dibatasi hingga 50%.

Untuk restoran hanya dapat menyajikan makanan yang dibawa pulang, dan wajib mengenakan masker serta mematuhi peraturan jaga jarak.

Para wisatawan mungkin akan menemukan bahwa selain kota-kota besarnya kebanyakan kawasan Polandia masih terpencil dan belum terjamah.

Jalur pendakian untuk melintasi negara tersebut, bisa membawa petualang melewati hutan lebat, menyusuri sungai dan melewati gunung.

Sebagian besar wilayah Timur Laut Polandia ditutupi oleh danau dan saluran air yang saling berhubungan.

Area tersebut sangat ideal untuk dijadikan area bermain kayak dan kano.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Viral di TikTok, Uang Kuno Bergambar Soekarno Bisa Melengkung Sendiri

Baca juga: Lontarkan Hinaan ke Pasangan Gay, Karyawan Drive-Thru KFC di AS Dipecat

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Pearl, Boba dan Bubble Tea yang Jarang Diketahui

Baca juga: Prancis Buka Museum Bawah Air, Berlokasi di Dasar Laut Mediterania

Baca juga: Viral di Medsos, Pasangan Ini Ajak Anaknya Berkemah di Tepi Tebing 203 Meter yang Sempat Longsor

(TribunTravel.com/ Septi Nandiastuti)

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin