
TRAVEL UPDATE: Mengenal Livery Lokomotif, Kereta Jadul Indonesia yang Beroperasi di Era 1953-1991
TRIBUNTRAVEL.COM - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menghadirkan kembali kereta jadul Indonesia pada Minggu (28/2/21).
Kereta jadul Indonesia berupa livery lokomotif vintage ini sempat beroperasi pada era 1953-1991.
Peluncuran lokomotif CC 201 diresmikan oleh Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo di Balai Yasa Yogyakarta.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Aksi Heroik Pria Ini Berhasil Selamatkan 4 Kucing dari Kapal Tenggelam yang Terbakar
"Lokomotif dengan livery vintage ini merupakan bentuk adaptasi dan apresiasi KAI untuk semakin dekat dengan masyarakat sekaligus wujud edukasi kepada masyarakat mengenai perkembangan perkereta apian di Indonesia," kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Melalui hadirnya livery lokomotif, masyarakat diharapkan akan semakin mengenal perjalanan panjang perkereta apian di indonesia.

Selain itu juga untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap moda transportasi andalan hampir seluruh masyarakat Indonesia.
Dulunya livery lokomotif sempat beroperasi selama 38 tahun atau sekira 1953-1991.
Pada saat itu kereta jadul ini pertama kali digunakan pada lokomotif diesel pertama di Indonesia yaitu CC 200.
Livery lokomotif digunakan ketika KAI masih bernama Djawatan Kereta Api (DKA), Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) sampai dengan Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).
Saat ini livery vintage diaplikasikan KAI pada Lokomotif CC 201 83 31 milik Dipo Semarang Poncol.
Sementara itu untuk pengecatannya dilakukan pada bengkel lokomotif milik KAI di Balai Yasa Yogyakarta.
"Transportasi Kereta api sebagai salah satu moda yang sudah ada di Indonesia sejak 1864 harus terus kita jaga dan kembangkan. Mari bersama-sama membangun peradaban baru bagi masyarakat Indonesia dalam bertransportasi" ujar Didiek.
Lebih lanjut lagi ia mengatakan, lokomotif CC 201 memiliki berat 84 ton dan daya mesin 1950 hp dan mampu melaju dengan kecepatan 120km/jam.
Menariknya lagi, lokomotif ini memiliki 2 bogie yang pada masing-masing bogie memiliki 3 gandar penggerak dengan total enam motor traksi.
Tonton juga:
Sehingga nantinya lokomotif tersebut dapat dioperasikan pada lintas datar maupun pegunungan.
Hadirnya kembali livery merupakan hasil kolaborasi KAI dengan komunitas pecinta kereta api Semboyan Satoe Community dan Indonesian Railway Preservation Society.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Jalur Pendakian Gunung Prau Kembali Dibuka, Ini Syarat Mendaki yang Harus Diketahui
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Mengintip Penginapan Mirip Rumah Hobbit di The Lawu Park Tawangmangu
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Wanita Ini Temukan Muntahan Paus, Ditaksir Harganya Capai Rp 3,7 Miliar
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Niat Bersihkan Stadion, Warga Jogja Ini Malah Temukan Kerangka Manusia
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Harga Tiket Masuk Tawangmangu Wonder Park, Lengkap dengan Jam Bukanya
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)
