Tahu Petis Prasojo dan 5 Kuliner Malam di Kawasan Simpang Lima Semarang
TRIBUNTRAVEL.COM - Kawasan Simpang Lima Semarang memang terkenal sebagai surganya kuliner malam.
Mulai dari makanan bercita rasa lezat hingga yang legendaris, semua ada di Simpang Lima.
Sehingga tidak heran jika banyak wisatawan yang ketagihan setelah berburu kuliner malam di kawasan Simpang Lima Semarang.
Berikut rekomendasi kuliner malam di kawasan Simpang Lima Semarang:
1. Nasi Ayam Bu Wido
Nasi Ayam Bu Wido termasuk tempat makan malam paling kondang dan legendaris di kawasan Simpang Lima.
Dikatakan demikian sebab Nasi Ayam Bu Wido sudah ada sejak 1944 dan tidak pernah sepi pembeli.
Ciri khas Nasi Ayam Bu Wido terletak pada sajian nasi yang diguyur kuah opor gurih dan kaya rempah.
Satu porsi Nasi Ayam Bu Wido biasa disajikan dengan tahu opor, labu siam, telur bumbu, krecek, suwiran ayam dan pilihan lauk lainnya.
Dibuka mulai pukul 17.00-23.00 WIB, kelezatan Nasi Ayam Bu Wido dibanderol mulai harga Rp 10 ribu saja.
2. Gudeg Mbak Tum
Jika ingin mencicipi sajian gudeg yang berbeda, coba datang ke Gudeg Mbak Tum di Kawasan Simpang Lima.
Gudeg Mbak Tum terkenal memiliki cita rasa gurih dan disajikan bersama tambahan koyor sapi.
Koyor merupakan olahan urat sapi yang berasal dari Jogja.
Selain gudeg kamu juga bisa mencoba menu lainnya, seperti lontong opor, ayam goreng, hingga babat goreng.
Dibuka mulai pukul 18.00-03.00 satu porsi Gudeg Mbak Tum bisa kamu dapatkan mulai harga Rp 15 ribu saja.
3. Tahu Petis Prasojo
Bosan dengan menu makan yang berat, kamu bisa ngemil gorengan di Tahu Petis Prasojo, di Kawasan Simpang Lima.
Sesuai namanya, warung Prasojo terkenal karena menjual tahu yang diberi isian petis pada bagian tengahnya.
Selain tahu, terdapat pula menu gorengan lain seperti tape goreng, lumpia, tempe mendoan, rolade, pisang goreng, dan risoles.
Tahu petis Prasojo ini termasuk kuliner malam di Semarang yang legendaris karena sudah ada sejak 1980.
Warung Tahu Petis Prasojo dibuka mulai pukul 15.00 WIB-01.00 WIB.
4. Seafood Pak Jari
Seafood Pak Jari merupakan kedai olahan laut yang paling populer di kawasan Simpang Lima Semarang.
Seafood Pak Jari hadir dengan menu lengkap, seperti kepiting, cumi, udang, kerang, serimping, dan berbagai ikan laut lainnya.
Aneka seafood tersebut bisa diolah menggunakan mumbu saus padang, asam manis, bumbu goreng mentega, dan lada hitam.
Terdapat satu menu andalan yang selalu jadi incaran pelanggan yaitu srimping saus padang.
Saat berburu kulier malam di Simpang Lima Semarang, kedai Seafood Pak Jari bisa jadi alternatif karena dibuka pukul 17.00-05.00 WIB.
Sesuai namanya, warung Pak Subur di kawasan Simpang Lima Semarang menawarkan menu nasi gandul khas Pati.
Nasi Gandul Pak Sabur biasanya disajikan bersama siraman kuah gurih nan kaya rempah.
Menariknya lagi kamu juga bisa memilih berbagai pilihan lauk seperti daging sapi hingga jeroan.
Tidak hanya itu, kamu cukup merogoh kocek mulai dari Rp 15 ribu saja untuk bisa mencicipi kelezatan satu porsi Nasi Gandul Pak Subur.
Nasi Gandul Pak Subur bisa jadi alternatif makan malam karena dibuka sejak pukul 16.30-23.00 WIB.
6. Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok
Jika sajian nasi goreng pada umumnya dimasak menggunakan bumbu dan kecap maka Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok tentu berbeda.
Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok ini justru terkenal dengan bumbu babat gongso khas Semarang yang menggoyang lidah.
Warung Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok juga menjadi satu kuliner legendaris di Simpang Lima Semarang, karena sudah ada sejak 1971.
Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok ini bisa kamu kunjungi mulai pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Fakta Unik Semarang, Kota yang Awalnya Bernama Pragota dari Kerajaan Mataram Kuno
Baca juga: Rekomendasi 5 Pecel Enak di Semarang Buat Sarapan, Ada Warung Pecel Bu Sumo yang Legendaris
Baca juga: Rekomendasi 8 Soto Enak di Semarang untuk Menu Sarapan, Mampir ke Soto Bangkong Semarang
Baca juga: Mau Makan Siang dengan Ayam Goreng Enak di Semarang? Berikut Rekomendasinya
Baca juga: 5 Tempat Makan Sate Kambing di Semarang, Menu Enak yang Pas untuk Makan Siang
(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')