
Astronaut Muslim Pertama Asal Arab Saudi Ceritakan Pengalaman Puasa dan Salat di Ruang Angkasa
TRIBUNTRAVEL.COM - Puasa Ramadan wajib dijalankan seluruh umat Muslim.
Namun bagaimana seorang astronaut berpuasa saat berada di ruang angkasa?
Pangeran Sultan Bin Salman, astronaut Muslim pertama berkebangsaan Arab Saudi, menceritakan pengalamannya saat puasa di ruang angkasa.
Dalam bukunya yang berjudul Seven Days in Space, Pangeran Sultan mengungkapkan, kebahagiaannya menciptakan sejarah sebagai astronaut Saudi dan Muslim pertama di luar angkasa.
Baca juga: NASA Rilis Foto-foto Bumi dari Stasiun Luar Angkasa, Diambil Langsung oleh Sejumlah Astronaut
Pangeran Sultan menuliskan apa yang ia rasakan saat melakukan salat, puasa, dan membaca Al-Quran di dalam pesawat ulang-alik.
Melansir dari Arab News, Pangeran Sultan bergabung dengan Space Shuttle Discovery, program pesawat ulang-alikBadan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) pada1985.

Kebetulan, program ini dilakukan saat Ramadan, tepatnya pada 30 Agustus hingga 5 September.
Sebelum diberangkatkan ke ruang angkasa, Pangeran Sultan diwajibkan mengikuti pelatihan di Space Center Houston, Florida, Amerika Serikat (AS).
"Selama bulan suci Ramadan yang jatuh di musim panas tahun itu, saya menjalani pelatihan khusus di Space Center di Houston," kata Pangeran Sultan, dikutip dari Arab News.
"Saya mengalami panas dan haus hebat selama hari-hari pelatihan di sana ketika malam tidak melebihi enam jam," lanjutnya.
Pangeran Sultan melanjutkan, para dokter di NASA mengamati efek puasa pada kesehatannya.
Para dokter menegaskan, kesehatan fisiknya selama hari-hari puasa sangat baik dan ia layak untuk dikirim ke Kennedy Space Center untuk karantina medis selama tujuh hari sebelum perjalanan ruang angkasa.
Perjalanan pun dimulai
Pangeran Sultan meninggalkan Bumi pada 29 Ramadan, di mana awalnya dijadwalkan pada 24 Ramadan.
"Hal terakhir yang saya lakukan sebelum peluncuran adalah salat subuh, dan memohon kepada Allah untuk memberkati semua orang yang saya cintai, seluruh Muslim dan teman-teman saya dalam misi tersebut," kata dia.
Pangeran Sultan saat itu tetap berpuasa setelah sahur dan salat subuh.

Padahal sebelumnya, Pangeran Sultan telah dinasehati oleh Imam Agung Arab Saudi Saudi Syekh Abdulaziz Bin Baz bahwa ia dibebaskan dari puasa Ramadan untuk sementara.
Namun sekembalinya dari luar angkasa dia harus mengganti hari-hari ketika dia melewatkan puasa, seperti dilaporkan Saudi Gazette.
Lalu kapan Pangeran Sultan berbuka puasa, sementara waktu di luar angkasa berbeda dengan Bumi?
Sebelum berangkat, Pangeran Sultan telah meminta saran pada Sheikh Abdulaziz Bin Baz.
"Ia mengatakan kepada saya bahwa saya bisa berbuka puasa berdasarkan waktu tempat di Bumi dari tempat saya memulai puasa," katanya.
"Kami berangkat dari Florida," tambahnya.
Pangeran Sultan mengikuti waktu Florida untuk ibadah salat, berbuka, dan sahur.
Dilaporkan Saudi Gazette, pada hari pertama misi ke ruang angkasa, sekitar 387 kilometer ke angkasa, Pangeran Sultan merasa kelelahan karena kurang tidur, perubahan gravitasi, dan penurunan kadar cairan tubuh.
Namun dia tidak menyerah dan tetap melanjutkan puasanya sampai waktu berbuka tiba.
Untuk berwudhu, Pangeran Sultan menggunakan serbet yang dibasahi.
Sementara saat salat, Pangeran Sultan mengikatkan kakinya pada pengikat khusus agar bisa berdiri kokoh.

Namun ia mengaku kesulitan saat sujud karena tidak ada gravitasi.
"Tetapi sujud penuh tidak mungkin, hanya sebagian yang mungkin. Pada suasana seperti ini, sujud menyebabkan pusing," ujar Pangeran Sultan.
Kepada Arab News, Pangeran Sultan mengaku telah mengkhatamkan bacaan Al-Quran selama enam hari perjalanannya di luar angkasa.
Saat itu, Pangeran Sultan banyak memanfaatkan waktu tidurnya untuk membaca Al-Quran.
Baca juga: Astronaut Berhasil Abadikan Gambar Aurora yang Terlihat di Luar Angkasa
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Ban Depan Rusak, Pesawat Batik Air Terpaksa Putar Balik setelah 30 Menit Terbang
Baca juga: Hong Kong Star Ferry kini Diubah Menjadi Kapal Pesiar Mewah, Seperti Apa?
Baca juga: China Luncurkan Paspor Virus Pertama di Dunia, Bisa Didapatkan Lewat WeChat
Baca juga: 6 Kue Tradisional Khas Banjarmasin untuk Takjil Buka Puasa, Ada Kue Bingka hingga Kue Amparan Tatak
Baca juga: 8 Desert ala Timur Tengah yang Cocok Jadi Menu Takjil Buka Puasa, dari Umm Ali hingga Knafeh
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)
