7 Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadan di Indonesia, Ada Dugderan hingga Pacu Jalur

TRIBUNTRAVEL.COM - Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan, sejumlah wilayah di Indonesia menggelar berbagai tradisi.

Tradisi-tradisi tersebut umumnya berlansgung secara turun-temurun sejak puluhan tahun silam.

Masing-masing tradisi memiliki keunikan dan makna tersendiri bagi masyarakat setempat.

Dirangkum TribunTravel dari berbagai sumber, berikut ini 7 tradisi menyambut bulan Ramadan yang digelar di berbagai wilayah Indonesia.

Baca juga: Sejarah dan Asal-Usul Nagabuburit yang jadi Tradisi Masyarakat Indonesia Selama Bulan Ramadan

1. Dugderan

Kereta Kencana yang dinaiki Plt Walikota Semarang, Hendar Prihadi (Hendi) berperan sebagai Raden Mas Aryo Purboningrat diarak dari depan Balaikota Semarang, jalan Pemuda menuju masjid Agung Semarang (Masjid Kauman), Kota Semarang, Jateng, Senin (8/7/2013).
Kereta Kencana yang dinaiki Plt Walikota Semarang, Hendar Prihadi (Hendi) berperan sebagai Raden Mas Aryo Purboningrat diarak dari depan Balaikota Semarang, jalan Pemuda menuju masjid Agung Semarang (Masjid Kauman), Kota Semarang, Jateng, Senin (8/7/2013). (Tribun Jogja/Wahyu Sulistiyawan)

Tradisi dugderan digelar di Semarang dengan menabuh bedug dan membunyikan meriam.

Dugderan dulunya dilakukan untuk penentuan dan pengumuman awal puasa di bulan Ramadan.

Namun, kini dugderan sudah menjadi semacam pesta rakyat yang diisi dengan berbagai oertunjukan tari, arak-arakan, dan penabuhan bedug.

2. Megibung

Tradisi megibung saat bulan Ramadan di Kepaon, Denpasar.
Tradisi megibung saat bulan Ramadan di Kepaon, Denpasar. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Meski mayoritas maskayaratnya beragama Hindu, namun ternyata Bali juga memiliki tradisi unik menjelang bulan Ramadan.

Masyarakat muslim di Karangasem, Bali biasanya menyambut bulan Ramadan dengan menggelar tradisi megibung.

Megibung merupakan tradisi makan bersama dalam satu jamuan yang diselingi dengan obrolan ringan.

3. Mungguhan

Tradisi mungguhan merupakan tradisi tahunan menjelang bulan Ramadan yang berlangsung di tanah Sunda.

Masayarakat Sunda di Jawa Barat biasanya memanfaatkan momen seminggu sebelum bulan Ramadan untuk berkumpul dengan keluarga, teman, ataupun rekan kerja.

Dalam tradisi mungguhan, ada satu momen untuk saling meminta maaf satu sama lain dalam rangka mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.

4. Padusan

Tradisi Padusan yang dilakukan menyambut Bulan Ramadan
Tradisi Padusan yang dilakukan menyambut Bulan Ramadan (instagram/solohitsgram)

Bagi kalian yang berasal dari Jawa, pasti sudah tidak asing dengan tradisi padusan.

Tradisi unik ini merupakan kegiatan mandi dengan niat membersihkan diri sebelum datangnya bulan Ramadan.

Padusan biasanya dilakukan di tempat-tempat seperti pantai, sungai, ataupun sendang.

5. Meugang

Untuk melestarikan tradisi meugang di Aceh yang sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda nasional, Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Yayasan Khadam Indonesia (YKI) dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh menggelar Festival Meugang di Pasar daging tradisional Peunayong, Banda Aceh, Senin (20/8/2018).
Untuk melestarikan tradisi meugang di Aceh yang sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda nasional, Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Yayasan Khadam Indonesia (YKI) dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh menggelar Festival Meugang di Pasar daging tradisional Peunayong, Banda Aceh, Senin (20/8/2018). (KOMPAS.com/RAJA UMAR)

Tradisi unik yang digelar menjelang bulan Ramadan ini berasal dari Aceh.

Meugang merupakan tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama orang terdekat dan yatim piatu.

Masyarakat setempat percaya bahwa kebaikan yang didapat selama 11 bulan sebelum bulan Ramadan patut disyukuri dengan cara menggelar tradisi meugang.

6. Balimau

Menjelang bulan Ramadan, masyarakat Minangkabau akan menyambutnya dengan tradisi balimau.

Tradisi mandi menggunakan jeruk nipis ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di tepi sungai atau pemandian.

Seperti kebanyakan tradisi lainnya, Balimau juga bertujuan untuk membersihkan diri secara lahir batin.

7. Pacu Jalur

Tradisi Pacu Jalur, Riau.
Tradisi Pacu Jalur, Riau. (Instagram/ @kuansingpict)

Salah satu tradisi unik menjelang bulan Ramadan digelar di Riau.

Berbeda dengan daerah lain, Riau menyambut bulan Ramadan dengan tradisi semacam pesta rakyat.

Masyarakat Riau akan memenuhi sungai untuk melihat perlombaan dayung yang disebut pacu jalur.

Perlombaan ini akan diakhiri dengan tardisi Balimau Kasai yang punya arti bersuci menjelang matahari terbenam sampai malam.

Disclaimer: Mengingat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, kemungkinan besar tradisi-tradisi ini ditiadakan atau digelar dengan menyesuaikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Baca juga: Tak Cuma Sayuran, 5 Makanan Ini Cocok Buat Menu Sahur saat Ramadan

Baca juga: 5 Jajanan Tradisional yang Paling Laris Diburu saat Ramadan, Mana Favoritmu?

Baca juga: 10 Kuliner Tradisional Khas Indonesia yang Sering Muncul saat Ramadan

Baca juga: Megibung, Tradisi Makan Bersama Sambut Bulan Suci Ramadan Ala Warga Karangasem, Bali

Baca juga: Inilah Alasan Kenapa Kolak Selalu Identik dengan Bulan Ramadan

(TribunTravel.com/Mym)

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin