Naik Gunung Setelah Pandemi Berakhir? Ini 44 Istilah Pendakian yang Wajib Diketahui Mulai Sekarang

TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi virus corona (Covid-19) membuat aktivitas pendakian gunung di Indonesia terhenti.

Sebagian besar jalur pendakian gunung ditutup untuk mencegah penularan virus corona.

Meski begitu, para pemandu gunung yang tergabung dalam Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) telah bersiap membuka kembali aktivitas pendakian usai pandemi Covid-19 berakhir.

Untuk itu, APGI telah menyiapkan sejumlah prosedur yang lebih ketat dan wajib ditaati para pendaki gunung.

&; Pendaki yang Ingin Naik Gunung Pasca Covid-19 Diusulkan Pakai Jasa Pemandu

"Pasti akan ada penyesuaian, karena ini pandemi masih berlangsung di Indonesia. Sementara perkiraan pemerintah, aktivitas outdoor itu baru bisa dimulai Juli," ujar Sekretaris Jenderal APGI Rahman Mukhlis, dikutip TribunTravel dari KompasTravel.

Rahman menjelaskan, nantinya akan ada protokol kesehatan yang mesti ditaati oleh pendaki gunung.

Gunung Rinjani
Gunung Rinjani (Tribunnews.com/Abdul Qodir)

Melansir dari KompasTravel, salah satu aturan wajib yakni mengenakan masker, membawa hand sanitizer, dan pengecekan kesehatan lebih ketat.

Para pendaki juga diwajibkan membawa surat kesehatan bebas Covid-19 untuk mendaki gunung.

Sebelum memulai aktivitas pendakian, kamu wajib mengetahui sejumlah istilah dalam pendakian.

Berikut 44 istilah dalam pendakian yang mesti kamu ketahui sebelum mendaki gunung usai pandemi:

1. Simaksi: Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi

2. Logistik: persediaan bahan pangan

3. Hiking: jalan kaki di alam bebas, tanpa keahlian apapun

4. Mountainering: aktivitas mendaki gunung, perlu persiapan matang

Pendaki beristirahat di jalur pendakian Gunung Andong via Dusun Sawit yang berupa anak tangga berbatu, Kamis (2/7/2015).
Pendaki beristirahat di jalur pendakian Gunung Andong via Dusun Sawit yang berupa anak tangga berbatu, Kamis (2/7/2015). (TRIBUNTRAVEL.COM/SINTA AGUSTINA)

5. Treking: perjalanan panjang dengan berjalan kaki

6. Survival: bertahan hidup dalam kondisi tak menentu

7. Summit attack: perjalanan menuju puncak gunung

8. Ekspedisi: perjalanan mengeksplorasi dengan sebuah tujuan

9. Porter: pemandu perjalanan sekaligus membawa barang

10. Guide: penunjuk jalan sekaligus komunikator

11. Leader : pemimpin dalam rombongan pendakian

12. Sweeper : pendaki yang berada di posisi paling belakang dalam rombongan, bertugas memastikan tak ada pendaki yang tertinggal

13. Ranger: penjaga taman nasional

14. Tik-tok: naik turun gunung dalam sehari

15. Pos: tempat singgah sementara

Jalur pendakian dari Pos 2 Dewandaru menuju Pos 3 Watu Wayang Gunung Andong dari basecamp Taruna Jaya Giri via Dusun Sawit, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
Jalur pendakian dari Pos 2 Dewandaru menuju Pos 3 Watu Wayang Gunung Andong dari basecamp Taruna Jaya Giri via Dusun Sawit, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. (TRIBUNTRAVEL.COM/SRI JULIATI)

16. Shelter: tempat istirahat, bisa untuk bermalam

17. Bonus: trek tanpa tanjakan

18. Triple S: sebutan untuk Gunung Sindoro, Sumbing, dan Slamet

19. Double M: sebutan untuk Gunung Merapi dan Merbabu

20. Opsi: operasi bersih-bersih gunung

21. Rock: ada batu meluncur dari atas, perintah untuk segera menghindar

22. Ranjau: biasanya mengacu pada kotoran manusia

23. Survivor: pendaki yang bertahan hidup dalam keadaan buruk

24. SOS: kode yang diartikan sebagai tanda bahaya

25. Keril: ransel gunung ukuran besar, biasanya 30-100 liter

26. Daypack: ransel gunung ukuran kecil, biasanya 18-24 liter

Keril atau carrier, ransel gunung ukuran besar yang biasanya berukuran 30-100 liter.
Keril atau carrier, ransel gunung ukuran besar yang biasanya berukuran 30-100 liter. (theblackborneoexpedition.com)

27. Rain cover:sarung tas untuk melindungi tas dari panas atau hujan

28. Sleeping bag: kantong tidur, biasanya terdapat penutup kepala

29. Buff: masker/slayer serbaguna

30. Nesting: peralatan masak, fungsinya bisa untuk merebus dan menggoreng

31. Frame: rangka pada tenda

32. Flysheet: tenda pendukung sebagai penutup bagian atas tenda

33. Head lamp: lampu/senter yang bisa diletakkan di kepala

34. Tent lamp: lampu tenda, biasa digantungkan pada frame tenda

35. Gaiter: penutup kaki antara tumit dan bawah lutut

36. Trekking Pole: tongkat hiking yang terbuat dari bahan alumunium

Sejumlah pendaki melintasi jalur terjal menuju puncak Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (30/12/2014). Puncak Gunung Rinjani menjadi tujuan para pendaki dari berbagai daerah dan negara untuk merayakan pergantian tahun 2015.
Sejumlah pendaki melintasi jalur terjal menuju puncak Gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (30/12/2014). Puncak Gunung Rinjani menjadi tujuan para pendaki dari berbagai daerah dan negara untuk merayakan pergantian tahun 2015. (TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN)

37. Webbing: tali untuk memanjat tebing

38. Harness: pengikat tubuh dari tali webbing

39. Tali Prusik: tali kecil berukuran 3-6 mm, memiliki banyak fungsi

40. Polar: bahan jaket dengan lapisan serat seperti kapas

41. Goretex: bahan jaket paling kuat, tahan air dan angin

42. Taslan: bahan jaket, tergolong bahan parasit, anti air

43. Water Proof: tahan air

44. Wind Proof: tahan angin.

LIHAT JUGA:

&; Usai Pandemi Covid-19 Berakhir, Prosedur Naik Gunung Akan Lebih Ketat

&; 7 Danau di Atas Gunung yang Wajib Disambangi Para Pendaki, Ada Ranu Kumbolo hingga Telogo Dewi

&; Sebelum Mendaki ke Puncak Gunung Semeru, Rehatlah di Ranu Kumbolo

&; Melihat Indahnya Gunung Tambora Lewat Tur Virtual, Bisa Saksikan Pemandangan 360 Derajat

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin