
Nikmatnya Gultik, Sajian Gulai Paling Populer di Kawasan Blok M Jakarta
TRIBUNTRAVEL.COM - Mendengar tentang Blok M, tentu identik dengan pusat perbelanjaan legendaris di Jakarta.
Namun, ternyata Blok M memiliki potensi lain yang tak kalah menarik, yaitu wisata kulinernya.
Satu di antara banyak kuliner yang bisa kamu temukan di kawasan Blok M adalah gultik atau gulai tikungan.
Bagi warga Jakarta, rasanya kurang afdol jika belum pernah menikmati sajian gultik di Blok M.
Sebab, sajian gultik yang dijajajakn di sini sudah menjadi jajanan legendaris yang masih eksis hingga kini.
Baca juga: 5 Wedang Ronde Populer di Yogyakarta, Cobain Hangatnya Wedang Ronde Mbah Payem yang Legendaris
Melansir laman TribunJakarta.com, gultik umumnya disajikan bersama nasi hangat dan kerupuk untuk tiap porsinya.
Sekilas, cita rasa gultik mirip seperti tongseng.
Hanya saja, gulai tidak disertai dengan aneka sayuran seperti kol, ataupun tomat layaknya seporsi tongseng.
"Bumbunya hanya beda sedikit, tapi hampir mirip dengan tongseng. Bedanya kita gak pakai sayuran. Kurang lebih mirip," kata Prayid, salah satu pedagang gultik.
Satu porsi gultik dijual dengan harga sekira Rp 10 ribu per piringnya.
Namun dengan takaran yang tidak terlalu banyak disertai rasanya yang menggugah selera, rata-rata pembeli gultik makan lebih dari satu porsi.
Untuk bisa menikmati sajian gultik ini, kamu bisa mengunjungi kawasan sekitar Blok M Plaza.
Tepatnya sepanjang jalan di depan SMA 6 Jakarta atau belakang GOR Bulungan, Jakarta Selatan.
Di sana, kamu akan dengan mudah menemukan penjual gultik.
Tak perlu bingung memilih saat warung, sebab rasa dan harga yang ditawarkan masing-masing pedagang tak jauh berbeda.
Gultik buka setiap hari di trotoar sekitar lokasi, mulai pukul 17.00 hingga 01.00 WIB dini hari.
Kisah Supardi, Jualan Gultik Bulungan Sejak 1991, Dulu Seporsi Rp 500
Sehari-hari Supardi berjualan di pinggiran trotoar Jalan Bulungan kawasan Blok M Jakarta Selatan.
Setiap hari, tepatnya pukul 17.00 WIB ia sudah datang untuk mulai berjualan nasi gulai atau gulai tikungan (gultik) hingga dini hari sekira pukul 02.00 WIB.
Diketahui, kawasan Jalan Bulungan memang sudah terkenal dengan kuliner gulai yang sejak lama dan masih menjadi favorit hingga saat ini.
Bersama dengan puluhan penjual lainnya, ternyata Supardi sudah berjualan gultik di lokasi tersebut sejak 1991.
Kepada TribunJakarta.com, Supardi mengatakan kenaikan harga jual pun ia alami berkali-kali dari mulai harga Rp 500 hingga kini menjadi Rp 10 ribu per porsinya.
Ia bahkan kerap menjadi saksi hidup pelanggannya yang bertahun-tahun menyantap gultik buatannya.
"Pelanggan saya ya ada yang dari dulu jaman SMA makan disini sampai dia kuliah kerja bahkan sekarang ada yang jadi pejabat daerah juga tetap makan kesini," ujar Supardi.
Supardi juga menceritakan suka dirasakan selama berjualan di kawasan tersebut.
Dimana dulu bisa berjualan sejak siang hingga dini hari.
Namun, saat ini hanya boleh saat malam hari saja.
"Dulu belum terlalu rapi seperti sekarang, saya juga masih pakai bangku papan kayu untuk pelanggan yang mau duduk, gerobaknya pun ala kadarnya karena masih pakai pikulan, kalau sekarang bawanya sudah pakai gerobak dari rumah," kata dia.
Bahkan, adanya penertiban PKL disekitaran trotoar juga sempat ia alami bersama pedagang lainnya.
Kini, dalam sehari setidaknya ia mampu menjual 100 porsi nasi gulai per hari.
Bahkan saat akhir pekan bisa mencapai 300 porsi.
"Kalau malam Sabtu sampai malam Senin itu disini jangan ditanya lagi ramainya kayak apa, pasti penuh kalau malam, semua pedagang gultik ramai, bahkan saya saja harus dibantu dengan orang lain untuk melayani pembeli," ujar Supardi.
Baca juga: Sego Sambel Mak Yeye, Penyetan Legendaris di Surabaya yang Sudah Ada Sejak 1982
Baca juga: 5 Kedai Es Dawet Legendaris di Jogja, Cocok untuk Pelepas Dahaga saat Siang Hari
Baca juga: Mencicipi Mie Ayam Pocong Tugu Lilin Pajang, Solo yang Legendaris Sejak Tahun 1996
Baca juga: Punya Cita Rasa Klasik, 5 Kedai Es Krim Legendaris di Jakarta Ini Wajib Dicoba
Baca juga: 4 Lumpia Basah Enak di Bandung, Legendaris dan Terkenal Sejak Puluhan Tahun
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal Rekomendasi Kuliner di sini.
