Jalan-jalan ke Pemalang, Jangan Lewatkan Kelezatan Pecak Belut Santan Bu Niti yang Legendaris
TRIBUNTRAVEL.COM - Jalan-jalan ke Pemalang, kurang lengkap rasanya jika tak mencicipi sajian kulinernya.
Satu di antara kuliner yang paling banyak diburu wisatawan di daerah tersebut adalah pecak belut.
Terdapat banyak sekali penjual pecak belut yang bisa kamu temukan di Pemalang.
Namun, yang paling populer tentu sajian pecak belut di warung Bu Tini yang legendaris.
Baca juga: Mi Koclok dan 4 Kuliner Legendaris di Cirebon yang Terkenal Enak dan Wajib untuk Dicoba
Mengutip TribunJateng, pecak belut di warung Bu Tini berbeda dengan pecak belut kebanyakan.
Sebab, sambal yang digunakan dikombinasikan dengan santan.
Racikan tersebut membuat warung Bu Niti selalu dipadati pelanggan dari Pemalang, maupun luar wilayah.
Warung pecak belut Bu Niti merupakan warung pecak belut yang terbilang legendaris.
Berdiri sejak 1975, warung tersebut bisa disebut pioner kuliner pecak belut di Pemalang.
Dengan harga Rp 45 ribu per porsi, Warung pecak belut Bu Niti selalu menjadi tempat singgah para pecinta kuliner.
Sensasi gurih pedas membuat para pelanggan yang melintas di Jalur Pantura Pemalang selalu menyempatkan diri untuk mampir.
Seperti Renaldy, warga Kesesi Kabupaten Pekalongan yang hampir sepekan sekali mampir ke warung pecak belut Bu Niti.
"Setiap kali saya melintas di Jalur Pantura, pasti saya mampir ke sini. Karena pecak belut di sini beda dengan tempat lainya," jelasnya sembari menikmati pecak belut santan di watung Bu Niti, Sabtu (10/4/2021).
Keringat Renaldy pun nampak mengucur deras, saat ia merasakan sensasi pecak belut santan di warung tersebut.
"Rasanya mantap, luar biasa. Selain gurih karena ada santannya, rempah-rempah yang ada pada sambal sangat terasa," ucapnya.
Senada dengan Renaldy, Viva Laela bersama rekannya Yulia, dan Eka Elis, datang jauh-jauh dari Kabupaten Batang, hanya untuk mencicipi pecak belut santan di warung Bu Niti.
"Sudah lama kami tidak ke sini, jadi rindu sensasi pecak belut santannya Bu Niti. Maka dari itu kami datang untuk mencicipinya kembali," kata Viva.
Viva menuturkan, rasanya tak berubah dan tetap sedap, seperti merasakan sajian pecak belut santan di warung Bu Niti pertama kali.
"Rasanya Endolita, alias sedap sekali," jelasnya.
Sementara itu, Niti Lestari, pemilik warung, mengatakan, warung tersebut sudah dikelola keluarganya selama dua generasi.
"Kalau pertama berdiri tahun 1975, sampai sekarang resepnya masih sama, dan menu paling favorit adalah pecak belut santan," tuturnya.
Niti menerangkan, pelanggan yang datang dari berbagai daerah di sekitar Kabupaten Pemalang.
"Ada yang dari Batang, Pekalongan, Tegal, Brebes, bahkan ada juga dari Cirebon. Kalau tidak mampir saat melintas Pantura Pemalang, kata para pelanggan rugi," imbuhnya.
Selain campuran santan dan rempah pada sambal pecak belut, Niti menerangkan, belut yang dimasak juga spesial.
"Belut kami ambil langsung dari Kalimantan, setiap dua pekan kami ambil 2 kuintal. Karena ramai, setiap hari bisa 50 porsi terjual dengan harga Rp 45 ribu perposi. Bahkan tak jarang pelanggan datang pagi hari, karena kami buka pukul 06.00 WIB hingga 22.00 WIB setiap hari," tambahnya.
Baca juga: Nikmatnya Soto Sadang, Kuliner Legendaris Purwakarta yang Eksis Sejak 1974
Baca juga: Cungkring Pak Jumat, Kuliner Legendaris Bogor yang Sudah Ada Sejak 1975
Baca juga: 6 Kuliner Legendaris di Malang untuk Makan Siang, Cicipi Sate Gebug yang Bumbunya Menggoyang Lidah
Baca juga: Ini 5 Kuliner Legendaris di Teras Surken, Surganya Para Pecinta Kuliner di Bogor
Baca juga: Cari Menu Sarapan Enak di Solo? Cicipi 7 Kuliner Legendaris Ini
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal rekomendasi kuliner di sini.