Kuliner Tradisional Khas Bandung Timur Buat Oleh-oleh, Ada Opak Linggar hingga Burayot

TRIBUNTRAVEL.COM -Selain berkunjung ke berbagai tempat wisata, liburan ke Bandung juga wajib icip aneka kulinernya.

Pasalnya, kuliner khas Bandung terkenal enak dan cukup populer dikalangan wisatawan.

Kali ini ada kuliner tradisional paling terkenal diBandung Timur yang menarik buat dicoba.

Kuliner tradisional di Bandung Timur ini bisa jumpai di daerah Cinunuk hingga Nagreg.

Rata-rata pedagangnya menggunakan kios yang berada di pinggir jalan.

Berikut rangkuman keempat camilan tersebut yang telah dihimpun Tribun Jabar.

1. Tahu Sumedang

tahu sumedang
tahu sumedang (ragamkuliner.com)

Di Jalan Raya Cileunyi - Rancaekek, Kabupaten Bandung, dikenal sebagai surganyakulinerTahuSumedang.

Di kawasan tersebut banyak ditemui penjualTahuSumedangyang berjualan menggunakan kios tepat di pinggir jalan tersebut.

Satu porsinya berisikian 15 potong tahu Sumedang yang turut ditambahkan sejumlah cabe rawit.

Pokonya terasa nikmat sekali, saat anda merasakan tekstur luar tahunya yang garing, serta dipadu rasa gurih dan rasa asin yang seimbang.

Harga tahu Sumedang yang ditawarkan di sana tergantung dari banyaknya porsi yang dipesan.

Bagi yang memesan 15 porsi Rp 10 ribu, 30 porsi Rp 20 ribu, 45 porsi Rp 30 ribu, dan 60 porsi Rp 40 ribu. Rata-rata semua harga tahu Sumedang di sini semuanya sama.

Penjual tahu Sumedang di sana berjualan dari pukul 09.00 WIB- 22.00 WIB.

2. Opak Linggar

Opak Linggar
Opak Linggar (tribunjabar/hakim baihaqi)

Bagi kamu yang menuju atau melewati kawasanBandungTimur, tepatnya Jalan Raya Rancaekek -Nagreg, wajib mampir sebentar.

Di sana ada banyak kedai berjejer di pinggir jalan yang menjajakan berbagai oleh-oleh camilan tradisional. Salah satunya yang patut dicoba adalahOpakLinggar.

Opak Linggar merupakan camilan khas Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek. Opak ini menggunakan bahan dasar ketan yang diolah dengan cara dibakar.

Kedai opak di sana menyediakan empat varia rasa opak ketan, yaitu original, asin, barbeque, merah manis, dan jetruk kelapa.

Untuk bisa mendapatkan camilan ini, satu bungkus opak yang berisi 50 keping dibanderol Rp 30 ribu. Sedangkan untuk kemasan kaleng berisi 200 keping dibanderol Rp 180 ribu.

Penjual opak di Rancaekek berjualan opak setiap hari pada pukul 08.00 hingga 21.00.

3. Ubi Cilembu

Ubi cilembu.
Ubi cilembu. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Ubi Cilembu merupakan kudapan tradisional Urang Sunda yang memiliki cita rasa manis.

Sesuai namanya, camilan ini berasal dari Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Selain di Kabupaten Sumedang, ubi Cilembu ini juga mudah ditemui di daerah Cileunyi Kabupaten Bandung.

Di sepanjang Jalan Raya Cileunyi ini terdapat puluhan pedagang ubi Cilembu yang siap memanjakan perut anda.

Harga satu kilogram ubi Cilembu yang sudah dioven dijual Rp 25 ribu. Selain itu, pengunjung juga diperbolehkan memesan tiga ubi atau seperempat saja. Harganya cuma Rp 7 ribuan.

Ubi Cilembu memiliki cita rasa yang khas dan berbeda dengan sajian ubi jalar lainya.

Saat dicicipi, rasanya daging ubinya sangat manis dan legit karena mengandung cairan gula seperti karamel.

Cairan manis ini muncul antara kulit dan daging ubi ketika dibakar di dalam oven.

Selain manis, tekstur ubi Cilembu yang telah matang teraa sangat lembut katika digigit.

Sangking lembutnya, kulit pada daging ubi mudah dilepas, dan mudah dipotong walau menggunakan tangan.

Rata rata penjual ubi Cilembu di Cileunyi berjualan mulai dari pukul 09.00 hingga 21.00.

4. Burayot

Burayot, kue tradisional khas Garut.
Burayot, kue tradisional khas Garut. (Instagram/@jajanangarut_online)

Burayot merupakan camilan khas Sunda yang berasal dari daerah Garut, Jawa Barat.

Burayot juga dikenal sebagai kue karamel khas Garut. Karena camilan ini memiliki cita rasa manis dari gula merah dan tekturnya yang legit.

Pada zaman baheula di Garut, kueburayothanya disajikan saat pesta hajatan maupun doa syukuran.

Namun seiring perkembangan zaman, camilan ini pun mulai banyak dijual orang dalam kondisi apa pun.

Selain di Garut, tenyataburayotjuga bisa dijumpai di kawasan Cinunuk Kabupaten Bandung.

Konon,burayotteah menjadi penganan manis favorit warga Cinunuk dan Sekitarnya lho.

Kelezatanburayotini bisa anda beli dan cicipi di Kios Burayot Simadu yang telah berjualan sejak 1993.

Kios tersebut berlokasi di Jalan Raya Cirebon-Bandung No 179, Cinunuk, Cileunyi, Kabupaten Bandung.

Cita rasa kueburayotini lebih dominan manis dan legit serupa karamel.

Menyantap kueburayotsemakin nikmat apabila ditemani secangkir kopi hangat.

Dijamin, camilan tradisional ini membuat penikmatnya lebih kenyang saat minum kopi.

Burayot di kios tersebut dijual berdasarkan porsi kemasan. Porsi besar isi 17burayotdijual Rp 25.000. Sedangkan porsi kecil isi 10burayotdijual Rp 15.000.

Opersional Kios Burayot Simadu dibuka pada pukul 09.00 hingga 21.00.

Baca juga: 5 Kafe di Bogor Ini Sajikan Kreasi Es Krim Unik Sebagai Dessert, Cocok Disantap saat Buka Puasa

Baca juga: 5 Kuliner Populer Khas Korea Selatan Ini Bisa Dinikmati di Bogor

Baca juga: 5 Kreasi Es Krim Unik ala Sisca Kohl, Ada Es Krim Rasa Nasi Padang dengan Topping Rendang

Baca juga: Promo All You Can Eat di The Manohara Hotel Yogyakarta, Harga Cuma Rp 99.999

Baca juga: Promo Richeese Factory Ramadan 2021, Ada Paket Nikmat Mulai Rp 59 Ribuan

Artikel ini telah tayang ditribunjabar.iddengan judul Gemar Icip-icip? Ini Empat Kuliner Tradisional Paling Terkenal di Bandung Timur yang Patut Dicoba

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin