5 Perbedaan Titanic dengan Kapal Pesiar Terbesar saat Ini, Seberapa Mewah?
TRIBUNTRAVEL.COM - Kapal pesiar telah mengalami banayak perubahan dalam 30 tahun terakhir.
Lantas, coba bayangkan betapa banyak perbedaan saat kapal Titanic melakukan pelayaran perdananya.
Tentunya kapal pesiar sangat berubah drastis, mengingat peristiwa itu terjadi 108 tahun yang lalu.
Melansir The Travel, kapal pesiar terbesar di dunia kini dipegang Symphony of the Seas yang dioperasikan oleh The Royal Caribbean, jalur pelayaran yang terkenal mewah.
Lalu, bagaimana perbedaan liburan di kapal Titanic dibandingkan dengan liburan di Symphony of the Seas? Simak informasi berikut ini.
1. Pilihan Makan Dibatasi oleh Standar Modern
Dalam hal fasilitas, Symphony of the Seas mendapat peringkat sebagai salah satu kapal pesiar terbaik.
Jika kamu membandingkannya dengan Titanic, sepertinya Titanic juga yang terbaik dalam hal pilihan bersantap.
Terdapat 26 lounge dan bar di Symphony of the Seas, serta ada 18 restoran.
Sebagai perbandingan, hanya ada empat restoran di atas Titanic.
Koki yang bekerja di dapur premium dipilih langsung dari restoran terbaik di London, sementara penumpang pilihan makan di restoran terbesar yang pernah ada di kapal Trans-Atlantik pada saat itu.
Mereka memilih dari sebelas menu hidangan, sementara mereka yang berada di kelas tiga makan makanan sehat dan sederhana mulai dari bubur Irlandia hingga kentang panggang.
2. Aktivitas yang Dilakukan Lebih Sedikit
Titanic adalah kapal paling mengesankan di dunia pada saat berlayar dan menawarkan beberapa fasilitas yang tidak dimiliki kapal lainnya.
Untuk mengisi waktu di kapal, penumpang mendengarkan pertunjukkan musik, bersosialisasi di ruang merokok, berolahraga di gym dan ruang squash, serta membaca di perpustakaan.
Sementara The Symphony of the Seas memiliki jauh lebih banyak atraksi dan kegiatan yang ditawarkan.
Penumpang dapat bermain laser tag, bermain ice skating, menikmati seluncuran air, dan melatih keterampilan mereka pada simulator selancar setinggi 40 kaki.
Ada juga dua dinding panjat tebing, empat kolam renang dewasa, sembilan Jacuzzi, dan masih banyak lagi.
3. Kondisi Kabin Tidak Cukup Mewah
Kabin di kapal Titanic bisa dikatakan bahwa kondisinya tidak begitu mewah dibanding Symphony of the Seas.
Bahkan kamar-kamar kelas satu, meski mewah untuk saat itu, tidak memiliki fasilitas yang dimiliki kabin saat ini (meskipun mereka memang menampilkan dekorasi dan furnitur yang spektakuler).
Penumpang yang berada di kelas tiga tidur di ranjang susun dan kamar mandi bersama, dengan hanya dua bak mandi untuk sekira 710 penumpang.
Sementara kabin di Symphony of the Seas mencerminkan akomodasi perjalanan dengan standar modern .
Ada 34 kategori kabin, mulai dari kamar dalam tanpa jendela sampai yang dapat menampung hingga 14 orang.
Bahkan kamar paling dasar di kapal pun memenuhi standar kebersihan modern.
4. Titanic Lebih Cepat
Kecepatan kapal laut saat ini tidak sepenting dulu karena penumpang sekarang sering naik kapal pesiar karena pengalaman berada di kapal itu sendiri daripada mencoba mencapai tujuan tertentu.
Titanic adalah kapal yang lebih cepat daripada Symphony of the Seas, tetapi hanya dalam selisih kecil.
Kecepatan maksimum Titanic, yaitu 25 MPH, lebih cepat 1 MPH dari kecepatan maksimum Symphony of the Seas.
Tentu saja, kecepatan Titanic adalah salah satu faktor yang menyebabkan kapal tenggelam, karena awak kapal tidak dapat menghindari tabrakan dengan gunung es begitu mereka menyadarinya.
5. Perbedaan Harga
Salah satu perbedaan utama antara Titanic dan Symphony of the Seas adalah harga tiket.
Disesuaikan dengan standar modern, tiket Titanic kelas tiga dapat dibeli dengan harga antara Rp 2,5 juta hingga Rp 6,7 juta.
Tiket kelas dua harganya setara dengan Rp 10,2 juta, sedangkan tiket kelas satu harganya mulai dari Rp 30 juta hingga Rp 733 jutaan.
Penawaran tiket yang tersedia untuk Symphony of the Seas cenderung lebih mahal.
Sementara Parlor Suite di Titanic berharga Rp 733 jutaan, suite termahal di Symphony of the Seas, yakni Ultimate Family Suite memiliki harga hingga Rp 1,2 miliar.
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)
Baca juga: Mirip Lee Min Ho, Ini Kisah Pedagang Nasi Kuning Samarinda yang Dagangannya Laris Manis
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Bandung yang Cocok Dikunjungi saat Liburan Akhir Pekan
Baca juga: Menu Sahur: Resep Bakso Saus Teriyaki, Sajian Enak dan Praktis yang Mudah Dibuat
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021 di Bali, Ini Syarat Agar Tak Diminta Putar Balik
Baca juga: Lokasi, Rute, dan Harga Tiket Masuk Pantai Parangtritis Jogja Terbaru 2021
Berita lain terkait kapal pesiar