Tak Boleh Sembarangan! Pilot dan Pramugari Ungkap Cara Atasi Kebakaran di Pesawat
TRIBUNTRAVEL.COM - Pilot dan pramugari memiliki tugas penting terkait keselamatan semua penumpang di dalam pesawat.
Hal ini tentu saja berkaitan dengan sejumlah keadaan darurat pesawat yang mungkin saja bisa terjadi sewaktu-waktu selama penerbangan.
Satu di antaranya yakni dalam hal menangani kebakaran di dalam kabin pesawat.
Baca juga: Begini Fasilitas dan Model Tempat Tidur Pilot dan Pramugari dalam Penerbangan Jarak Jauh
Melansir dari laman Simple Flying, (13/5/2021), proses penanganan kebakaran di kabin pesawat ini rupanya tidak boleh sembarangan.
Alih-alih meminta setiap maskapai membuat kebijakan mereka sendiri, kebijakan penanganan kebakaran ini berasal dari otoritas seperti FAA, EASA atau CAA yang memastikan standar aman untuk semua maskapai penerbangan.
Lantas, bagaimana cara pilot dan pramugari dalam menangani kebakaran di kabin pesawat selama penerbangan?
Menurut Advisory Circular yang diterbitkan oleh Federal Aviation Administration (FAA) menjelaskan bahwa, "Kebakaran dalam penerbangan yang dibiarkan tanpa pengawasan, terutama yang tidak dapat diakses dengan mudah, dapat menyebabkan kerusakan dan mengakibatkan bencana bagi pesawat. Uji kebakaran yang dilakukan oleh berbagai otoritas regulasi telah menunjukkan bahwa api yang dibiarkan menyebar ke area atas pesawat dapat menjadi tidak terkendali dalam waktu 8&;10 menit."
Apa yang harus dilakukan pilot jika terjadi kebakaran?
Saat kebakaran kabin dilaporkan, pilot pesawat diharapkan untuk melakukan hal berikut ini:
1. Segera kenakan alat pelindung, termasuk kacamata asap dan masker oksigen.
2. Rencanakan untuk segera turun dan mendarat di bandara terdekat yang sesuai dan memberi tahu ATC.
FAA mencatat bahwa menunda penurunan hanya beberapa menit dapat membuat perbedaan antara pendaratan dan evakuasi yang berhasil dan kerusakan fatal pada pesawat.
3. Beri tahu pramugari untuk mempersiapkan pendaratan darurat.
4. Membantu memadamkan api, jika bisa dilakukan.
Bagaimana pramugari harus bereaksi terhadap kebakaran kabin?
Sebagai awak pesawat utama yang mengawasi kabin penumpang, pramugari adalah barisan pertama pertahanan terhadap kebakaran.
Dengan demikian, pramugari diharapkan agresif dengan api dan memadamkannya dengan segera.
Namun, memadamkan api hanyalah salah satu dari banyak peran dan tugas saat terjadi kebakaran.
Ini akan membutuhkan 'pendekatan tim' seperti yang dinyatakan dalam instruksi FAA.
Artinya, semua pramugari memiliki peran khusus jika terjadi kebakaran untuk memastikan pendekatan yang komprehensif.
Karena itu, ada tiga peran utama:
Baca juga: 5 Kejadian Unik yang Hanya Bisa Dilihat Pilot Saat Melakukan Penerbangan
1. Pemadam Kebakaran
Petugas pemadam kebakaran akan secara agresif mencari sumber api dan melakukan segala upaya untuk memadamkannya.
Prosedur khusus untuk memadamkan api akan bergantung pada sifatnya.
Misalnya, kebakaran baterai litium harus diperlakukan berbeda dengan benda yang terbakar lainnya.
Menggunakan halon atau pemadam air akan menjadi solusi dalam banyak kasus.
2. Penghubung
Awak kedua dapat bertindak sebagai komunikator, menyampaikan informasi ke dek penerbangan, termasuk lokasi, sumber, dan tingkat keparahan kebakaran.
Selain menjaga dek penerbangan diperbarui dengan semua informasi yang relevan, peran komunikator juga dapat mencakup memberi tahu penumpang tentang situasi sambil menjaga mereka tetap tenang.
3. Pelari
Baca juga: Pilot Ini Ungkap Alasan Tidak Pernah Pesan Minuman Panas dalam Penerbangan
Peran pelari dapat mencakup tugas-tugas berikut untuk mendukung petugas pemadam kebakaran:
- Mendapatkan persediaan pemadam kebakaran tambahan,
Merelokasi penumpang,
- Mendistribusikan handuk agar penumpang dapat bernapas
- Memastikan pesawat dan atau botol oksigen terapeutik dipindahkan dari area sekitar.
Prosedur pemadaman kebakaran bisa menjadi sangat spesifik, dengan cara berbeda untuk menangani kebakaran tergantung pada lokasinya (dapur, di bawah lantai, toilet, oven, IFE, dan lain-lain).
Pada akhirnya, penumpang harus merasa aman, karena mengetahui bahwa awak pesawat memiliki dasar pelatihan yang kuat untuk menangani keadaan darurat seperti ini.
Baca juga: Pergi ke Bar saat Masa Pemantauan Kesehatan, Pilot dan Pramugari Harus Bayar Denda Rp 153 Juta
Baca juga: Pilot Ungkap Sejumlah Ruang Rahasia di Pesawat, Termasuk Soal Pintu Darurat Tersembunyi
(TribunTravel.com/ Septi Nandiastuti)
Baca selengkapnya soal Pilot di sini