5 Pesawat Unik dengan Roda Terbanyak, Ada yang Punya 32 Ban

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagian besar dari kamu mungkin tidak pernah memperhatikan dengan detail bagian dari pesawat terbang.

Kali ini TribunTravel akan membahas tentang satu di antara bagian pesawat yang menarik dan punya fungsi vital yakni roda.

Roda di pesawat mungkin tidak pernah terlihat dengan jelas, kecuali roda pendaratan utama dan depan.

Baca juga: Sakit Perut, Pengemudi Kereta di Jepang Tinggalkan Kokpit untuk ke Toilet saat Melaju 145 Km/Jam

Tidak hanya roda pendaratan utama dan depan, pesawat rupanya memiliki sejumlah roda lainnya yang memiliki fungsi sama vitalnya.

Tahukah kamu, bahwa ada pesawat dengan roda 32 unit?

Dilansir dari laman Simple Flying, Senin (24/5/2021), berikut daftar pesawat dengan roda terbanyak:

Ilustrasi pesawat Spencer Wilmot di landasan bandara, Senin (14/12/2020).
Ilustrasi pesawat Spencer Wilmot di landasan bandara, Senin (14/12/2020). (Flickr/Spencer Wilmot)

1. Antonov-225

Pesawat Antonov-225 yang menjadi pesawat komersial terbesar dengan muatan kargo tertinggi memiliki roda yang paling banyak.

Roda pesawat Antonov-22 bahkan mencapai 32 ban, termasuk tujuh roda pendaratan di setiap sisi.

2. Antonov-124

Berikutnya ada Antonov-124 yang berada di posisi kedua.

Pesawat ini memiliki 24 roda di persnelingnya dan struts roda pendaratan yang diadaptasi secara khusus untuk pendaratan di medan yang lebih kasar.

Roda ini juga didesain agar bias menekuk untuk menurunkan pesawat dalam pemuatan kargo.

Baca juga: Penampakan Pesawat Misterius di Antartika, Terkubur Usai Kena Badai Dahsyat

Baca juga: Promo Tiket Pesawat AirAsia, Diskon hingga Rp 200 Ribu ke Semua Rute Domestik

3. Airbus 380

Pesawat dengan roda banyak berikutnya yakni Airbus A380.

Airbus A380 memiliki 22 roda di roda pendaratan utama dan depan.

4. Pesawat Berbadan Lebar

Pesawat berbadan lebar lainnya juga memiliki jumlah roda yang cukup banyak.

Boeing 747 misalnya punya 18 roda, Boeing 777 punya 14 roda pesawat dan Boeing 787 dengan 10 roda.

Sedangkan untuk pesawat berbadan lebar jenis Airbus, ada Airbus A350-1000 dengan 14 roda (tiga roda di gigi utama), Airbus A350-900 punya 10 roda.

Sementara, Airbus A340 memiliki roda pendaratan tambahan di bagian tengah (dua roda pada A340-200/300 dan empat roda pada A340-500/600) dengan total 12 atau 14 ban.

Untuk Airbus A330 hanya memiliki 10 roda (seperti halnya A300 dan A310).

5. Pesawat Berbadan Ramping

Tentu saja, dengan bodi ramping yang lebih kecil dan lebih ringan, lebih sedikit roda dan ban.

Boeing 757 memiliki 10 roda paling banyak dengan empat roda di setiap roda pendaratan utama.

Semua pesawat Boeing 737 memiliki enam roda (dua di setiap roda gigi utama dan dua roda hidung), seperti halnya pesawat A318, A319, A321, dan sebagian besar A320.

Menariknya, beberapa Air India A320 memiliki roda tambahan di roda pendaratan utama.

Hal ini disebabkan klasifikasi beberapa landasan pacu bandara lebih rendah, yang berarti pesawat membutuhkan roda ekstra untuk meratakan bobot pesawat.

Alasan Banyaknya Roda Pendaratan

Mengapa banyak sekali roda, dan mengapa ukurannya begitu besar?

Fungsi utama roda pendaratan, tentu saja untuk menahan kekuatan pesawat pendarat dan mencegah adanya kontak antara badan pesawat dan darat.

Lebih banyak roda menyebarkan kekuatan pendaratan di antara mereka.

Mereka juga memberikan redundansi jika terjadi masalah pada beberapa ban.

Ban pesawat tentu saja sangat berbeda dengan ban mobil dan memang dirancang khusus untuk keperluan ini.

Mereka tidak hanya lebih besar dan lebih berat dan juga jauh lebih tangguh.

Ban pesawat biasanya dipompa hingga lebih dari 200 psi (dibandingkan dengan ban mobil sekitar 30-35 psi).

TONTON JUGA:

Meminimalkan Kemungkinan Ledakan

Inflasi tekanan tinggi membantu mencegah ban pecah saat mendarat.

Ban juga diperiksa secara teratur untuk mengetahui apakah ada kerusakan dan biasanya akan diganti setelah setiap 300 hingga 400 pendaratan.

Ban diisi dengan nitrogen, bukan udara atau oksigen.

Ini meminimalkan pemuaian dan kontraksi yang disebabkan oleh perubahan suhu dan tekanan eksternal.
Sebagai gas inert, itu juga menghilangkan risiko ledakan ban (ini pernah terjadi sebelumnya dengan ban berisi udara).

Namun, masih ada kasus masalah dengan ban.

Pada Agustus 2020, Simple Flying melaporkan bagaimana Azul Airbus A321neo mengalami ban pecah saat mendarat.

Pilot juga akan menerima peringatan kokpit tentang tekanan rendah, untuk membantu mencegah masalah saat mendarat.

Ini terjadi, misalnya, dengan KLM Boeing 747 terbang dari Amsterdam ke Nairobi pada Agustus 2019, menyebabkan pengalihan ke Frankfurt.

Baca juga: Aturan Baru di Korea Utara, Kim Jong-un Larang Warganya Pakai Skinny Jeans hingga Gaya Rambut Mullet

Baca juga: Jadwal Kereta Api Jarak Jauh yang Beroperasi Kembali Mulai 24 Mei 2021

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Baca selengkapnya seputar Fakta Penerbangan yang Jarang Diketahui, di sini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin