Rumah Kosong di Jepang Banyak Dijual Murah Rp 6,5 Jutaan, Ternyata Begini Alasannya
TRIBUNTRAVEL.COM - Tokyo terkenal sebagai kota tersibuk di dunia dengan kehidupan glamor dan biaya hidup mahal.
Namun, kenapa banyak rumah kosong di Jepang yang dijual murah hingga diberikan secara gratis?
Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Kamis (3/6/2021), survei terbaru rumah di Jepang oleh Survei Perumahan dan Tanah tahun 2018 menemukan lebih dari 8,49 juta rumah kosong di berbagai provinsi di Jepang.
Angka ini kira-kira 13 persen dari total perumahan di Jepang.
Rumah kosong di Jepang ini dikenal dengan sebutan akiya.
Biasanya akiya berada di kota dan desa kecil, dibiarkan kosong setelah pemiliknya meninggal atau merantau ke kota besar.
Rupanya jumlah akiya di Jepang melonjak hingga 3,2 persen dalam lima tahun.
Akibatnya otoritas lokal khawatir desa kecil yang ditinggalkan dengan banyak rumah kosong ini menjadi kota hantu jika terus dibiarkan.
Menurut survei, beberapa prefektur di Jepang ditemukan sekitar 18 persen rumah kosong.
Dalam artikel yang ditulis Insider, sebagai upaya mendorong orang membeli rumah kosong, pemerintah daerah membuat situs yang disebut 'bank akiya'.
Baca juga: Resep Miffy Toast Enak, Menu Sarapan Menggemaskan yang Jadi Tren TikTok Jepang
Baca juga: Sakit Perut, Pengemudi Kereta di Jepang Tinggalkan Kokpit untuk ke Toilet saat Melaju 145 Km/Jam
Saat ditelusuri, beberapa rumah kosong dijual seharga 50 ribu yen atau sekitar Rp 6,5 juta.
Satu kota di pinggiran Tokyo, Okutama memiliki beberapa bangunan lama yang diserahkan kepada pemilik baru secara gratis.
Rumah ini bisa dimanfaatkan penduduk baru untuk tempat bisnis, misalnya bengkel atau rumah makan.
Saat diwawancara media Jepang, Nikkei, seorang pejabat pemerintah Okutama mengatakan, "program ini tidak hanya membantu pemilik lama menemukan pembeli, tetapi juga membebaskan mereka dari pajak properti."
"Selain itu, kota dengan jumlah bangunanan terbengkalai yang terlalu banyak bisa roboh sewaktu-waktu dan menimbulkan ancaman kedepan."
Sementara di prefektur lain, pemerintah daerah setempat memiliki cara berbeda.
Ada yang menawarkan hibah atau subsidi bagi warga Jepang yang bersedia pindah ke rumah kosong.
Di Mikasa, Prefektur Hokkaido, subsidi pembelian rumah serta penitipan anak menghasilkan penurunan sebanyak 11 persen rumah kosong di kota tersebut.
Sementara di Daisen, Prefektur Tottori, tercatat penurunan sebanyak 7,9 persen seletah pemerintah menawarkan 2 juta yen hibah untuk renovasi rumah.
Bagaimana traveler, tertarik memiliki hunian di Jepang?
Baca juga: Kuliner Jepang di Jakarta Dijual Dalam Gang Pakai Gerobak, Kokinya Mantan Chef Hotel Bintang 5
Baca juga: Kena Komplain Pelanggan, Koki Jepang Ini Minta Maaf dan Gunduli Kepala
Baca juga: Mencoba Sensasi Berkemah di Pulau Tak Berpenghuni di Jepang, Simak Tarif Inapnya
(TribunTravel.com/tyas)
Simak berita soal Jepang selengkapnya di sini.