Jika Tetap Disiplin, Skenario 'New Normal' BUMN Berdampak Positif untuk Ekonomi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA &; Skenario new normalatau tatanan baruyang akan dicetuskan Menteri BUMN Erick Thohir kepada seluruh karyawan BUMN bisa berdampak positif pada pengelolaan kesehatan karyawan hingga pergerakan ekonomi masyarakat.

&;Saya optimistis, jika diterapkan penuh kedisiplinan, protokol kesehatan di BUMN menyambut new normal akan menjadi gaya hidup baru yang meningkatkan kualitas kesehatan jutaan orang dalam ekosistem bisnis BUMN,&; ujar Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi BUMN, Mufti Anam dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa (19/5/2020).

Baca: Komisi I DPR Ingatkan 3 Pekerjaan Besar Menanti KSAL dan KSAU yang Baru

Menurut Mufti, skenario itu telah menumbuhkan optimisme publik di tengah situasi ekonomi yang sulit saat ini.

&;Mulai sekarang, kita tidak perlu mendikotomikan penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi. Dua hal itu bukan saling meniadakan, karena protokol kesehatan digunakan untuk menopang produktivitas ekonomi," kata Mufti.

"Kita harus siap masuk new normal, aman dari Covid-19 dan tetap produktif, termasuk di lingkungan BUMN&; ujar Mufti Anam.

Menurut Mufti, setelah skenario new normal BUMN muncul, publik bereaksi positif.

Terbukti, pasar keuangan menyambut positif, termasuk di pasar surat berharga negara, di mana modal kembali mengalir ke pasar obligasi negara.

Skenario new normal BUMN ala Erick Thohir menjadi stimulus bagi pelaku ekonomi untuk kembali optimistis.

&;Optimisme ini penting untuk membangun kesadaran bahwa new normal akan segera tiba, era ketika kita kembali produktif sekaligus tetap menghindari Covid-19," ucapnya.

"Tinggal waktunya menunggu komando pemerintah terkait PSBB, terkait kajian epidemiologi di masing-masing daerah tempat BUMN beroperasi,&; ujar politikus PDI Perjuangan itu.

&;Optimisme itu tak ternilai harganya dalam membangun pergerakan ekonomi. Makanya kami dukung Pak Erick terus menyiapkan new normal BUMN,&; tambah Mufti.

Oleh karena itu, Kementerian BUMN perlu menuntaskan konsolidasi kesiapan SDM, metode operasional, teknologi produksi, pengelolaan hubungan dengan konsumen dan mitra kerja dalam waktu dekat ini.

&;Penuntasan konsolidasi new normal ini penting agar BUMN sebagai lokomotif ekonomi nasional langsung ngegas ketika pelonggaran-pelonggaran diputuskan pemerintah,&; ujarnya.

Mufti menyinggung pentingnya skenario new normal BUMN yang akan berdampak langsung ke ekonomi rakyat kecil. Permintaan barang dan jasa pasti ikut terkerek jika skenario new normal BUMN sudah dijalankan.

Baca: Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo: Wabah Corona Ini Belum Berakhir, Kita Jangan Lengah

&;Meskipun dalam new normal itu interaksi fisik berkurang, tetap akan memulihkan permintaan barang dan jasa masyarakat karena intensitas bisnis BUMN bergerak lebih cepat ketimbang WFH penuh saat pandemi," katanya.

"Orang butuh transportasi, beli makan-minum, laundry baju kerja, dan sebagainya,&; ujarnya.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin