Pemandian Air Panas Kalibacin, Tempat Wisata di Banyumas yang Dipercaya Bisa Sembuhkan Penyakit
TRIBUNTRAVEL.COM - Di Kabupaten Banyumas ada satu tempat wisata yang dikenal sejak dahulu punya banyak khasiat.
Namanya Pemandian Air Panas Kalibacin yang terletak tidak jauh dari pintu masuk Bendung Gerak Serayu.
Tepatnya di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Dalam Bahasa Indonesia, bacin berarti air dengan bau tidak sedap.
Baca juga: 6 Tempat Wisata di Purwokerto untuk Liburan Akhir Pekan, Coba Mampir ke Lokawisata Baturraden
Sesuai dengan namanya, tempat wisata di Banyumas ini memang memiliki bau yang tidak sedap dari belerang.
Kadar belerangnya yang tinggi dipercaya mempunyai banyak khasiat.
Seperti dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, rematik, saraf dan tulang.
Sejarah Pemandian Air Panas Kalibacin
Traveler yang berasal dari luar daerah Banyumas, mungkin belum tahu tentang Pemandian Air Panas Kalibacin ini.
Dilansir dari Tribun Jateng, Pada tahun Pada tahun 1872, wedana Banyumas saat itu, R Dipowinoto menjadikan sumber mata air Kalibacin sebagai pemandian umum dengan nama Tamba Wringin Tirta Hoesada.
Sejarah Kali Bacin bermula dari sebuah nama Tuk Sumingkir hingga menjadi Tirta Hoesada.
Baca juga: PT KAI Luncurkan 2 Kereta Baru Relasi Jogja-Cilacap dan Bandung-Purwokerto, Simak Jadwalnya
Ini terabadikan dalam tembang Dandanggula yang ditulis dengan aksara Jawa.
Sebuah papan prasasti warisan pemerintah kolonial Hindia Belanda mencatut sederet nama yang berjasa melestarikan pemandian ini.
Nama-nama tersebut adalah R Danoesoebroto (1909), R Diposoebroto (1992), R Poerwodibroto (1924) dan RM Tjokrodiprodjo (1928).
Budi Soma Putra selama lebih dari 40 tahun setia menjadi juru rawat pemandian Tirta Hoesada Kalibacin.
Dia berujar, warna air kolam sering berubah, mulai putih seperti air leri, higga bewarna hijau.
Pemerintah Hindia Belanda membangun kamar mandi permanen yang masih kokoh hingga sekarang, tahun 1909.
Di kamar mandi itu, warga Banyumas dan sekitarnya kerap berendam.
Pakubuwono X disebut pernah merasakan kesegaran mata air ini.
"Setiap bulan syuro, dari Keraton Surakarta atau Keraton Cirebon kerap berziarah ke pemandian ini,"katanya.
Kesohoran Kalibacin tak lepas dari kandungan khasiat mata air tersebut.
Sejak ratusan tahun, mata air Kali Bacin dipercaya menjadi perantaraan penyembuhan berbagai penyakit.
Situs resmi Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten Banyumas menyebut, setelah diteliti, mata air kali bacin mengandung mineral tinggi berupa belerang dan zinc.
Wajar saja, sejak dahulu kala, pemandian Kali Bacin kerap dikunjungi masyarakat yang mengeluhkan berbagai penyakit semisal gatal, rematik dan lainnya.
"Khasiatnya sudah terbuktikan banyak orang," kata Soma.
Pemandian Kali Bacin bukan hanya berarti bagi masyarakat sekitar.
Sarana berusia ratusan tahun itu menjadi bukti sejarah perkembangan Banyumas dari masa ke masa.
Karena itu, pemerintah menetapkan pemandian Kalibacin sebagai Benda Cagar Budaya.
Kini, saat pariwisata menjadi kebutuhan seiring pertumbuhan kelas menengah, Kalibacin dikembangkan untuk menarik wisatawan.
Cagar budaya dirawat untuk mempertahankan keasliannya.
Pengelola membangun lagi kolam renang di komplek tersebut agar pengunjung lebih leluasa berendam atau bermain.
Perluasan dan pengembangan mata air Kalibacin bisa jadi rintisan objek wisata tertua dan menyejarah di Kabupaten Banyumas.
Tonton juga:
Baca juga: Liburan ke Obelix Hills? Simak Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional Terbaru 2021
Baca juga: The Village Purwokerto, Tempat Wisata Populer di Kawasan Baturraden yang Tawarkan Nuansa ala Eropa
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
Baca selengkapnya seputar tempat wisata di Purwokerto, di sini.