Menguak Misteri Aneh Gobekli Tepe Turki, Kuil Tertua di Dunia

TRIBUNTRAVEL.COM - Arkeolog lain telah menolak situs tersebut.

Namun tidak dengan Klaus Schmidt.

Saat tiba di Gobekli Tepe, Anlıurfa, Anatolia Tenggara, Turki pada 1994, ia menduga bukit sederhana itu menyembunyikan rahasia kuno.

Dan dia benar sekali.

Segera setelah Schmidt tiba di situs di tenggara Turki ini, dia menemukan sebuah kuil yang luas dan menakjubkan.

Namanya Gobekli Tepe.

Baca juga: Pria Jepang Dideportasi Setelah Ketahuan Makan Daging Anak Kucing di Turki

Göbekli Tepe
G&;bekli Tepe (Zhengan, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

Gobekli Tepe lebih dari sekadar reruntuhan kuno.

Diyakini sebagai kuil tertua di dunia, keberadaannya menunjukkan bahwa agama datang lebih dulu sebelum era pertanian.

Penemuan ini menjungkirbalikkan teori yang selama ini dipercaya.

&;Gobekli mengubah segalanya,&; kata Ian Hodder, seorang antropolog di Universitas Stanford. &;Ini rumit, kompleks, dan pra-pertanian. Fakta itu saja membuat situs itu menjadi satu penemuan arkeologi terpenting dalam waktu yang sangat lama.&;

Namun meski Gobekli Tepe menjanjikan jawaban baru tentang jalannya sejarah, ia juga menyimpan beberapa misteri aneh yang belum terpecahkan.

Penemuan Gobekli Tepe

Ketika para arkeolog pertama kali menemukan Gobekli Tepe pada 1960-an, mereka menganggapnya tidak lebih dari kuburan Abad Pertengahan.

Ini karena ditemukannya banyak lempengan yang dikira sebagai batu nisan.

Tetapi arkeolog Jerman Klaus Schmidt melihat sesuatu yang berbeda.

Ketika dia mendengar tentang bukit itu, dia memutuskan untuk melihatnya sendiri.

Dan ketika Schmidt tiba di Gobekli Tepe, dia percaya bahwa bukit itu tampak buatan manusia.

Dia merasa yakin bahwa &;hanya manusia yang bisa menciptakan sesuatu seperti ini.&;

Seperti yang dia katakan kemudian: &;Dalam satu menit pertama kali melihatnya, saya tahu saya memiliki dua pilihan. Pergilah dan beri tahu siapa pun, atau habiskan sisa hidupku dengan bekerja di sini.&;

Baca juga: Potret Liburan Larissa Chou, Pernah Kunjungi Turki Bareng Alvin Faiz dan Naik Wahana Komedi Putar

Schmidt memutuskan untuk tinggal.

Setahun kemudian, Schmidt dan timnya menemukan megalit yang terkubur di tanah dan pilar-pilar yang disusun melingkar. Menariknya, beberapa pilar memiliki ukiran kompleks binatang seperti singa, ular, dan kalajengking.

Lebih menarik lagi, segera diketahui bahwa situs tersebut berusia antara 11.000 dan 12.000 tahun .

Menempatkan ini dalam perspektif, Gobekli Tepe ada ribuan tahun sebelum Stonehenge dan tulisan manusia tertua yang diketahui.

Dan Schmidt percaya bahwa penemuannya memiliki arti khusus lainnya. &;[Gobekli Tepe] adalah tempat suci pertama yang dibangun manusia,&; katanya.

Namun bagaimana Schmidt begitu yakin bahwa dia telah menemukan kuil tertua di dunia?

Bagaimana Manusia Purba Menggunakan Gobekli Tepe

Schmidt dan timnya yakin Gobekli Tepe adalah kuil karena beberapa alasan.

Sebagian dari kepastian mereka datang dari apa yang tidak mereka temukan di lokasi &; perapian memasak, rumah, atau lubang sampah.

Dengan kata lain, tidak terlihat bahwa manusia purba menggunakan Gobekli Tepe sebagai pemukiman.

Plus, situs ini pertama kali dibangun sebelum orang diketahui memelihara hewan atau menanam tanaman &; menjadikannya tempat pra-pertanian.

Gobekli Tepe, Urfa
Gobekli Tepe, Urfa (Teomancimit, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Baca juga: Indahnya Blue Mosque, Masjid Biru Megah di Turki yang Mirip Hagia Sophia

Sebuah studi tentang tulang hewan yang ditemukan di situs tersebut mengungkapkan sejumlah besar spesies liar, termasuk babi hutan, domba, burung nasar, dan bebek, yang pernah berkeliaran di daerah tersebut.

&;Tahun pertama, kami memeriksa 15.000 potongan tulang hewan, semuanya liar,&; kata Joris Peters, seorang arkeozoolog dari Universitas Ludwig Maximilian di Munich.

Temuan ini lebih lanjut menunjukkan bahwa Gobekli Tepe bukanlah pemukiman &; karena orang-orang yang berkumpul di sana tampaknya membunuh hewan liar apa pun yang bisa mereka dapatkan.

"Cukup jelas kami berurusan dengan situs pemburu-pengumpul," kata Peters.

Selain itu, para arkeolog menemukan banyak ukiran di Gobekli Tepe &; yang mungkin mewakili gagasan awal tentang agama.

&;Saya pikir [di Gobekli Tepe] kami berhadapan langsung dengan representasi dewa yang paling awal,&; kata Schmidt. &;[Ukiran] tidak memiliki mata, tidak memiliki mulut, tidak memiliki wajah. Tapi mereka punya tangan dan mereka punya tangan."

&;Menurut pendapat saya, orang-orang yang mengukirnya bertanya pada diri sendiri pertanyaan terbesar dari semuanya. Apa alam semesta ini? Mengapa kita disini?"

Baca juga: Berlokasi di Antara Dua Benua, Turki Masuk Asia atau Eropa?

Para arkeolog percaya bahwa orang mungkin datang dari jauh untuk mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

Schmidt berpikir bahwa kuil itu mungkin menarik para pemburu-pengumpul dari Afrika dan Levant.

&;Ini adalah tengara,&; kata Jens Notroff , seorang arkeolog yang bekerja di Gobekli Tepe. &;Bukan kebetulan mereka berkumpul di sana.&;

Usia kuil membuatnya begitu signifikan.

Jika Gobekli Tepe adalah kuil tertua di dunia, maka itu berarti manusia pasti salah paham tentang sejarah mereka sendiri.

Bagaimana Kuil Tertua di Dunia Menjungkirbalikkan Apa yang Kita Ketahui Tentang Sejarah

Untuk waktu yang lama, banyak ahli percaya bahwa perkembangan agama yang terorganisir muncul setelah perkembangan pertanian.

Mereka berasumsi bahwa orang baru mulai membangun kuil dan tempat ibadah lainnya setelah mereka meninggalkan cara berburu-mengumpul.

Namun penemuan Gobekli Tepe menimbulkan beberapa pertanyaan serius tentang teori itu.

Lagi pula, orang tidak menetap di Gobekli Tepe.

Dan mereka tidak mendirikan pertanian di sana.

Baca juga: Mengenal Kolonya, Cairan Pembersih Tangan Tradisional Turki yang Disebut Bisa Menghalau Covid-19

Sebaliknya, mereka tampaknya berkumpul sebagai pemburu-pengumpul untuk membangun kuil.

&;[Gobekli Tepe] menunjukkan perubahan sosial budaya datang lebih dulu, pertanian datang kemudian,&; kata Hodder.

Schmidt, Hodder, dan lainnya menduga bahwa mengejar sesuatu yang spiritual &; dan bukan surplus makanan, seperti yang selama ini diyakini &; yang melahirkan peradaban seperti yang kita pahami sekarang.

Tapi apa itu sesuatu yang spiritual?

Melihat kembali ke jurang ribuan tahun, mungkin sulit bagi mata modern untuk memahaminya.

Beberapa arkeolog mulai mencari lebih banyak petunjuk tentang keberadaan spiritual di kuil.

Mereka mulai menghubungkan burung nasar, yang terukir di pilar kuil, sebagai penghubung untuk membawa manusia ke surga.

Atau mungkin, seperti spekulasi Schmidt, Gobekli Tepe digunakan sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi para pemburu pemberani.

Pada 2017, para arkeolog menemukan petunjuk baru - dan selangkah lebih dekat untuk memecahkan beberapa misteri kuno kuil.

Penemuan Ukiran Tengkorak Di Gobekli Tepe

Dilansir TribunTravel dari laman allthatinsteresting, pada 2017, para arkeolog membuat penemuan signifikan di Gobekli Tepe: tengkorak manusia.

Yang mengejutkan, beberapa tengkorak ini sengaja diukir &; dengan alur lurus yang dalam dari depan ke belakang.

"Ukiran itu adalah garis yang sangat dalam di tulang," kata Julia Gresky dari Institut Arkeologi Jerman di Berlin. "Ini adalah bukti pertama yang kami miliki untuk tengkorak manusia yang diukir di mana saja."

Tapi apa arti tengkorak manusia yang diukir?

Anehnya, tengkorak manusia tanpa ukiran juga ditemukan di sana.

Ini memberi bukti jika tengkorak tertentu diukir karena suatu alasan.

Entah itu berasal dari kepala leluhur yang dihormati atau musuh.

Penemuan tengkorak ini membuktikan jika masih banyak hal yang harus dikuak dari kuil.

Meski demikian, keberadaan kuil ini membuktikan jika agama muncul sebelum zaman pertanian.

Pertanyaannya kini, apa yang membuat para pemburu-pengumpul membangun kuil?

Jawabannya masih terus digali para arkeolog.

Ambar Purwaningrum/TribunTravel

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin