
Anti Mainstream! Gudeg Relasi Super Laris di Solo, Antrean Ramai Sebelum Warung Buka
TRIBUNTRAVEL.COM - Berbicara tentang Kota Solo, tentu identik dengan beragam kuliner yang mengugah selera.
Tak dipungkiri lagi, deretan kuliner di solo memang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung.
Bagi masyarakat luar kota, tentu tak ingin melewatkan beragam kuliner di Solo yang terkenal lezat, begitu pula dengan food vlogger Nex Carlos.
Saat berkunjung, Nex Carlos berkesempatan untuk mencicipi salah satu sajian gudeg yang konon paling populer di sekitar Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca juga: Bubur Ayam Porsi Jumbo Laris Manis di Depok, 200 Porsi Ludes dalam 5 Jam
Momen tersebut ia bagikan melalui akun YouTube-nya @Nex Carlos.
"Hari ini pengen kuliner malam di Solo, dan gue lagi pengen makan namanya itu Gudeg Relasi," kata Nex Carlos mengawali videonya, dikutip TribunTravel, Sabtu (3/7/2021).

"Dan ini posisinya berada di depan bengkel Relasi Jaya, makannya namanya Gudeg Relasi," tambahnya.
Lokasi tepatnya berada di Jalan Ahmad Yani Nomor 365, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Menurut penuturan Nex Carlos, Gudeg Relasi baru buka pada malam hari mulai pukul 21.30 WIB.
Menariknya, nomor antrean pembeli sudah disediakan meski warungnya belum buka.
Saat berkunjung ke Gudeg Relasi, Nex Carlos mendapat antrean nomor 3.
Baca juga: Laris Banget! Viral Ayam Panggang Enak di Karanganyar, Sehari Laku 300 Ekor
Baca juga: Sate Padang Legendaris Bintaro Laris Diburu Konsumen, Sehari Habis 5.000 Tusuk
"Udah sediain nomor antrean, kita dapat antrean nomor 3, berarti sebelum gue dateng udah ada 2 orang nih yang ambil, cepet juga," ujar Nex Carlos.
Menurut Luken, pembeli yang juga tengah mengambil nomor antrean, Gudeg Relasi memiliki cita rasa yang khas.
"Sering makan sini, udah langganan. Rasanya khas masakan Solo, manis dan pedas. Lain daripada yang lain," kata Luken.

"Dari sambalnya, kuahnya kental, menurut saya lebih berinovasi daripada gudeg-gudeg lainnya," ungkapnya.
Rindi, seorang pembeli yang juga tengah mengantre mengatakan bahwa ia sering makan di Gudeg Relasi lantaran enak dan harganya murah.
"Kalau gudeg yang lain rasanya itu lebih manis, kalau ini ada kuah pedas dan gak pedas, jadi bisa request," ujar Rindi.
Penjual mengatakan bahwa Gudeg Relasi sudah ada sejak tahun 1992 silam.
Baca juga: Warung Pelopor Mi Ayam Goreng Super Laris di Jogja, Jual 700 Porsi Sehari
Penjual mengatakan bahwa dahulu jualannya masih komplit.
Namun, setelah krisis moneter yang terjadi sekira tahun 1997-1998, ia hanya menjual gudeg saja.
Setelah puas berbincang, Nex Carlos akhirnya mencicipi sajian Gudeg Relasi.
Dalam satu porsi, terdapat isian daun singkong, gudeg, suwiran ayam kampung.
Sebagai pelengkap, Nex Carlos menambahkan lauk telur dadar, ayam kecap dan ayam rendang.
"Yang gue suka kuah santannya, pedas," ungkap Nex Carlos saat mencicipi sajian Gudeg Relasi.
"Bener kata mereka tadi yang pada ngantre, yang bikin beda tuh di sini kuahnya pedas. Tapi pedasnya tuh pedas enak," tambahnya.
Nex Carlos mengaku bahwa lauk yang paling enak adalah sajian ayam kecapnya.
Menurutnya, kecapnya tidak terlalu dominan, sehingga rasanya tidak terlalu manis banget.
"Manisnya pas. Walaupun gak meresap sampai dalam banget, tapi di bagian luar bumbunya itu cukup untuk satu gigitan," pungkasnya.
Baca juga: Mi Ayam Super Laris di Semarang Jualan 3 Hari Seminggu, Tiap Buka 2 Jam Langsung Ludes
Baca juga: Sedapnya Mangut Lele Mbah Marto, Sehari 100 Kilogram Lele Ludes Terjual
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal rekomendasi kuliner di sini.
