6 Kuliner Ekstrem di Jogja, dari Belalang Goreng hingga Swike

TRIBUNTRAVEL.COM - Jogja tidak cuma terkenal akan kuliner gudeg dan oseng merconnya.

Jogja juga memliki kuliner ekstrem yang menarik untuk dicoba.

Dari tongseng bulus hingga swike.

Berikut daftar kuliner ekstrem di Jogja yang bisa dicoba.

Baca juga: Dikira Jualan Burger, Warmindo Kekinian di Jogja Bikin Heboh Warganet

Setoples belalang goreng, oleh-oleh ekstrem khas Gunungkidul.
Setoples belalang goreng, oleh-oleh ekstrem khas Gunungkidul. (TribunTravel/Eka)

Baca juga: Rekomendasi 5 Tempat Makan Tongseng Enak di Jogja, Nikmati Lezatnya Tongseng Pak Kribo

1. Tongseng Bulus

Tongseng biasanya identik dengan daging kambing, sapi atau ayam.

Namun tongseng yang satu ini menggunakan bulus sebagai bahannya.

Meski menggunakan bahan yang tidak biasanya, tongseng bulus cukup digemari.

2. Bacem kepala kambing

Sesuai namanya, bacem khas Jogja menggunakan kepala kambing sebagai bahan utamanya.

Pelanggan dapat memilih bagian kepala kambing mana yang diinginkan.

Di antaranya otak, mata, telinga, lidah hingga daging pipi.

3. Swike

Swike bisa ditemukan di beberapa tempat di Jogja.

Bagi yang belum tahu, swike berbahan daging katak.

Kuliner dari daging katak diolah dengan lezat karena dihidangkan dengan saus tiram, semur dan kuah tauco.

4. Belalang goreng

Meski tak sepopuler gudeg Jogja, belalang goreng merupakan makanan khas Gunungkidul.

Belalang di daerah lain menjadi hama, namun di Gunungkidul belalang goreng sering dijadikan lauk yang lezat.

Menurut pengalaman TribunTravel, rasa belalang mirip dengan rasa udang.

Meski begitu, orang yang punya alergi belalang sebaiknya menghindarinya.

Belalang memiliki protein yang sangat tinggi dan bisa menyebabkan gatal-gatal jika memiliki alergi pada makanan berprotein tinggi.

Baca juga: Tarif Mulai Rp 90 Ribuan, 5 Hotel Murah di Jogja Cocok untuk Staycation Akhir Pekan

5. Puthul Goreng

Puthul merupakan sejenis kumbang yang banyak terdapat di dedaunan di awal musim penghujan.

Awalnya larva puthul ini banyak diburu karena menjadi hama tanaman warga.

Untuk itu menjelang malam hari, warga Gunungkidul banyak yang mencari puthul untuk dijadikan lauk.

Mengolah puthul tergolong mudah.

Puthul bisa dibersihkan dengan air dengan melepaskan sayap dan juga bagian yang keras.

Jika sudah bersih bisa dibumbui dan langsung digoreng.

6. Tawon goreng

Tawon biasanya dikonsumsi pribadi dan jarang dijual di tempat oleh-oleh.

Biasanya masyarakat Gunungkidul sengaja memelihara tawon di sekitar rumah atau berburu di ladang.

Masyarakat Gunungkidul mengambil anak tawon yang bewarna putih dan juga sarangnya untuk dicuci dan diolah.

Biasanya anak tawon cuma dibumbui bawah putih dan garam.

Baca juga: Arya Saloka Punya Burjo Murah di Jogja, Tetap Buka Selama PPKM Darurat

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Lezatnya Sate Ratu, Kuliner Populer di Jogja yang Terkenal hingga 85 Negara

(TribunTravel.com/Arif Setyabudi)

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin