Seporsi Burger Termahal di Dunia Dijual Rp 87 Juta, Apa Istimewanya?

TRIBUNTRAVEL.COM - Kuliner mahal dengan harga fantastis mungkin memiliki sensasi gigitan tersendiri bagi penggemarnya.

Jika traveler suka makanan dengan bahan premium yang harganya tak masuk akal, burger The Golden Boy terlihat menarik untuk dicoba.

The Golden Boy dibuat dengan 100 persen Wagyu A5, kaviar Beluga, kepiting raja, truffle putih dan bahan super premium lainnya.

Burger ini baru saja memecahkan rekor burger termahal di dunia dengan harga 5 ribu Euro (6 ribu USD), atau sekitar Rp 87 juta (kurs rupiah per 11 Juli 2021).

Burger Golden Boy diciptakan oleh Robbert Jan de Veen, pemilik restoran Belanda, De Daltons.

Awalnya, ia menjelajah internet untuk menghabiskan waktu luang kemudian menemukan artikel soal rekor burger termahal di dunia sebelumnya yang dipegang oleh sebuah restoran Oregon.

Burger itu dijual seharga 5 ribu USD dengan berat 352 kilogram, pada tahun 2011.

Akhirnya, Robbert Jan de Veen memutuskan membuat burger yang lebih mahal lagi dan bisa diselesaikan oleh satu orang saja.

"Saat ini banyak restoran tutup dan tidak ada kompetisi memasak selama pandemi. Meski layanan takeaway kami masih berjalan, aku merasa tertekan melihat penderitaan suram industri restoran," ujar Robert kepada The National, dikutip dari Odditycentral, Minggu (11/7/2021).

"Itulah sebabnya aku memutuskan untuk membuat burger termahal di dunia dan menyumbangkan seluruh penjualannya untuk amal," lanjutnya.

Baca juga: Rekomendasi 7 Bakso Enak di Bogor, Harus Coba Garing Lembutnya Lemak Goreng di Bakso Seuseupan

Baca juga: Makan Sepuasnya Cuma Rp 30 Ribu di Bensunda Milik Ruben Onsu, Ada 70 Pilihan Menu

Untun mendapat resep The Golden Boy dengan tepat, Robert butuh banyak waktu dan mengalami trial and error.

Hingga akhirnya Robbert Jan de Veen berhasil menciptakan burger termahal di dunia yang mengalahkan rekor sebelumnya.

Burger Golden Boy dibuat dengan bahan mahal, dari roti isi sampanye Dom Perignon yang dibungkus daun emas, sapi Wagyu Jepang, kaviar beluga, Joselito Bellota 100% Iberico Vintage Jamon, Cheddar dengan truffle dari Wyke Farms.

Semuanya disiram saus barbekyu yang terbuat dari kopi Kopi Luwak dan Macallan Single Malt Whiskey Rare Cask, dan smoked saffron chive mayones yang terbuat dari telur bebek.

Golden Boy, burger termahal di dunia yang seporsi dijual Rp 87 juta
Golden Boy, burger termahal di dunia yang seporsi dijual Rp 87 juta (odditycentral)

Terakhir, burger dimandikan dengan asap wiski untuk menambah rasa.

"Meski harga burger ini mahal, orang harus tetap menggunakan tangan untuk memakannya karena ini merupakan cara satu-satunya merasakan kenikmatan burger," ujar pencipta The Golden Boy tersebut.

"Setelah selesai, jari-jarimu akan dilumuri emas yang sebelumnya menutupi permukaan burger," imbuhnya.

Ketika Robbert Jan de Veen mengerjakan resepnya, kabar tentang burger termahal di dunia baru menyebar ke seluruh Belanda.

Ketika berita sampai ke telinga Geor Schuurman, manajer Remia, sebuah perusahaan Belanda yang membuat margarin dan aneka saus, dia mendekati Robbert Jan de Veen untuk membeli burger pertama.

Robèr Willemse, Ketua Asosiasi Makanan dan Minuman Kerajaan Belanda, dipilih menjadi orang yang mencicipi burger Golden Boy pertama di dunia.

Burger Golden Boy pertama dijual pada 28 Juni 2021, tetapi Robbert Jan de Veen siap untuk menjual lebih banyak di restorannya di kota Voorthuizen, Belanda.

Jika tertarik membeli burger seharga Rp 87 juta ini, kamu harus memesan setidaknya 2 minggu sebelumnya dan melakukan deposit 750 USD.

Baca juga: Warga Indonesia Dilarang Masuk Uni Emirat Arab Terkait Covid-19, Kecuali Pemilik Visa Emas dan Perak

Baca juga: Rahasia Kelezatan Sate Kambing Super Laris di Tegal, Tetap Enak Meski Dibakar Tanpa Bumbu

Baca juga: Kolam Renang dengan Kota Bawah Air Terdalam di Dunia Dibuka di Dubai, Intip Isinya

(TribunTravel.com/tyas)

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin