![](https://cdn-2.tstatic.net/travel/foto/bank/images/pasar-mbrumbung.jpg)
Uniknya Wisata Kuliner di Pasar Mbrumbung Rembang, Beli Makanan Bayar Pakai Koin Kayu
TRIBUNTRAVEL.COM - Pasar Mbrumbung merupakan destinasi wisata kuliner yang menawarkan pengalaman unik bagi para pengunjungnya.
Lokasinya berada di Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Di pasar kuliner ini, terdapat ratusan jenis kudapan yang bisa dinikmati pengunjung dengan harga relatif murah.
Mayoritas atau bahkan semua di bawah Rp 10.000.
Bahkan banyak jenis yang hanya dibanderol Rp 1.000 dan Rp 2.000 saja.
Nuansa tradisional sangat terasa, stan-stan yang ada berdinding bambu dan beratap jerami.
Kursi dan meja makan yang ditata rapi di sana juga berbahan bambu yang sudah dipelitur.
Baca juga: Mencicipi Sate Srepeh Khas Rembang dengan Potongan Daging Pipih dan Kuah Bersantan
![](https://jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Pasar-Mbrumbung.jpg)
Di kompleks Pasar Mbrumbung, terdapat dua kelompok pasar dengan konsep berbeda.
Pertama, Pasar Mbrumbung 1 dengan konsep kuliner khas Jawa tempo dulu.
Kedua, Pasar Mbrumbung 2 dengan konsep kuliner nusantara.
Di Pasar Mbrumbung 1, pengunjung bisa menemukan berbagai kudapan tradisional, di antaranya aneka getuk, bubur blowok, tahu aci, ketiwul, klepon ketan, nasi jagung, botok, dumbeg, dan aneka jenis minuman serta es.
Adapun di Pasar Mbrumbung 2, penganan yang bisa dijumpai antara lain sate usus, aneka gorengan, lontong, sup iga, bakso goreng, nasi rawon, serta berbagai minuman dan es.
Uniknya, untuk membeli penganan di puluhan stan yang berjajar rapi di Pasar Mbrumbung, pengunjung harus terlebih dahulu menukarkan uang rupiahnya dengan &;mata uang khusus&; yang hanya berlaku di sana.
Baca juga: 8 Tempat Berburu Kain Batik Selain Jogja dan Solo, Ada Motif Unik dari Batik Lasem Rembang
Mata uang khusus tersebut bernama &;koin mbrumbung&;.
Penukaran dilakukan di loket yang berada di dekat gerbang masuk pasar.
![Pasar Mbrumbung di Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.](https://cdn-2.tstatic.net/travel/foto/bank/images/pasar-mbrumbung.jpg)
Koin yang berlaku di kedua pasar pun berbeda.
Di Pasar Mbrumbung 1 koin berbentuk bundar, sementara di Pasar Mbrumbung 2 berbentuk persegi panjang.
Keduanya berbahan kayu dan memiliki ragam pecahan yang sama, yakni 1 yang setara dengan Rp 1.000, 2 yang setara Rp 2.000, 5 setara Rp 5.000, dan 10 setara Rp 10.000.
Di kedua pasar, terdapat pagelaran (panggung pertunjukan) yang dimanfaatkan untuk penampilan hiburan maupun seremoni.
&;Ini menurut saya menarik. Terutama pasar domestik, untuk saat ini. Ini kan makanan produk lokal yang jarang ditemui wisatawan. Jadi para turis domestik kami harapkan bisa menggerakkan roda ekonomi UMKM,&; ucap Penasihat Dewan Pengurus Daerah (DPD) Association of The Indonesian Tours ; Travel Agencies (ASITA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Edwin Ismedi Himna.
Dia menyebut, jenis makanan yang ditawarkan di sini sangat bervariasi sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung.
![](https://cdn-2.tstatic.net/jateng/foto/bank/images/pasar-mbrumbung-di-rembang2.jpg)
Sementara itu, Sarjani, Ketua Pengelola Desa Wisata Banggi, menjelaskan bahwa Pasar Mbrumbung berdiri sejak Desember 2018.
Pendiriannya dilatarbelakangi semangat pemuda setempat untuk menjadikan desa mereka mandiri secara ekonomi.
&;Melihat perekonomian masyarakat masih banyak yang miskin, kami mencoba berusaha meningkatkan perekonomian dengan cara membangun pasar kuliner berkonsep tradisional, sekaligus menguri-uri kebudayaan jawa,&; tutur dia.
Sarjani menyebut, di Pasar Mbrumbung 1 terdapat 47 stan.
Sementara di Pasar Mbrumbung 2 terdapat 27 stan.
Total jenis kudapan yang ditawarkan di puluhan stan tersebut mencapai sekira 200.
Karena itu, dia berani menyebut Pasar Mbrumbung sebagai pusat kuliner terbesar di Rembang.
&;Di semua stan yang berjualan warga desa setempat. Tidak boleh dari luar desa. Karena kami berbasis pemberdayaan masyarakat. Dari masyarakat untuk masyarakat. Modalnya pun dari masyarakat,&; ungkap dia.
Baca juga: Waktu Terbaik Liburan ke Lasem, Destinasi Wisata di Rembang yang Dijuluki China Kecil
Sarjani menuturkan, setelah beroperasinya Pasar Mbrumbung, perekonomian warga berangsur membaik.
&;Dampaknya terasa. Mereka mulai bisa membangun rumah. Kemudian para pemuda tidak perlu sampai merantau jauh,&; ucap dia.
Ia menambahkan, sebelum pandemi Covid-19, tiap harinya Pasar Mbrumbung bisa didatangi ribuan pengunjung.
Ia tidak menampik, pandemi ini membuat Pasar Mbrumbung tidak seramai biasanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Uniknya Pasar Mbrumbung Rembang, Ada Ratusan Jenis Makanan, Transaksi Pakai Koin Kayu.
![](https://asset.kompas.com/data/2020/grabsuperapps/img/native-ads.jpg)