Dubai Bikin Hujan Buatan untuk Mengatasi Cuaca Panas, Bagaimana Caranya?

TRIBUNTRAVEL.COM - Pusat Meteorologi Nasional Dubai telah menemukan cara baru untuk menurunkan hujan.

Mereka menggunakan drone penembak sinar laser guna menghasilkan curah hujan secara artifisial (buatan).

Pekan lalu, Pusat Meteorologi Nasional Dubai memposting dua video yang memperlihatkan bukti hujan lebat di jalanan Dubai.

Lantas, bagaimana cara kerjanya?

Baca juga: Kolam Renang Terdalam Dunia di Dubai Pecahkan Rekor, Tak Sembarang Turis Bisa Masuk

Melansir laman Insider, Kamis (29/7/2021), Drone mulai menembakkan sinar laser ke awan, mengisinya dengan muatan listrik.

Muatan tersebut akan mendorong presipitasi (kondensasi uap air di atmosfer) dengan memaksa tetesan air secara bersama untuk menciptakan volume air yang lebih besar.

Dubai, Uni Emirat Arab (UEA)
Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) (Pexels.com/ Mo Ismail)

Pada dasarnya, mengaliri atmosfir dengan muatan listrik untuk menciptakan hujan.

Maret lalu, BBC melaporkan bahwa Uni Emirat Arab ingin menguji teknologi drone, yang dikembangkan bersama University of Reading di Inggris.

Hujan buatan sangat penting karena Dubai hanya mendapat rata-rata 101 mm curah hujan setiap tahun.

Hal ini membuat pertanian menjadi sulit dan memaksa UEA untuk mengimpor lebih dari 80 persen bahan makanannya.

Baca juga: Fakta Unik Deep Dive Dubai, Kolam Selam Terdalam di Dunia yang Punya Kota Bawah Laut

Baca juga: Jauh dari Kesan Modern, Desa di Dubai ini Justru Ditinggalkan

Keadaan semakin diperparah dengan cuaca terik di UEA.

Pada 6 Juni 2021 lalu misalnya, suhu panas di Dubai tercatat setinggi 51 derajat celsius.

Teknologi hujan buatan di Dubai tidak sepenuhnya berbeda dari penyemaian awan.

Seperti diketahui, penyemaian awan telah digunakan di Amerika Serikat sejak 1923 untuk memerangi periode kekeringan yang berkepanjangan.

Baca juga: Hotel Mewah Dubai yang Diinapi Rachel Vennya, Biaya per Malam Ternyata Capai Ratusan Juta

Penyemaian awan membutuhkan iodidaperak yang dihancurkan untuk membantu menciptakan gugusan air di udara.

Menurut sebuah laporan dari Forbes, UEA telah berinvestasi dalam sembilan proyek peningkatan hujan selama beberapa tahun terakhir.

Investasi tersebut menelan biaya sekira 15 juta dollar AS (Rp 217 miliar) secara keseluruhan.

Sebagian besar proyek bahkan telah melibatkan teknik penyemaian awan secara tradisional.

Kendati berhasil, teknologi drone menuai kritik.

Timbul kekhawatiran bahwa hal itu secara tidak sengaja dapat menyebabkan banjir besar.

Dan mereka juga khawatir tentang teknologi semacam itu dapat beralih kepemilikan dari milik umum menjadi milik pribadi (privatisasi), menurut laporan Forbes.

Baca juga: Pecahkan Rekor, Resor Mewah di Dubai Ini Punya Infinity Pool Tertinggi di Dunia

Baca juga: Dubai Punya Ontang-anting Tertinggi di Dunia dengan Tinggi Mencapai 140 Meter

(TribunTravel.com/Mym)

Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin