
Di-blacklist 5 Tahun Gunung Sindoro, Pendaki yang Pura-pura Sakit Demi Konten Akhirnya Minta Maaf
TRIBUNTRAVEL.COM - Pendaki Gunung Sindoro asal Kebumen yang pura-pura sakit demi konten akhirnya meminta maaf atas perbuatannya.
Pemuda bernama Iqbal Fauzi Pratama (18) itu kembali mendatangi basecamp Gunung Sindoro via Banaran, Garung, Wonosobo, Jawa Tengah pada Sabtu (21/8/2021).
"Saya memohon maaf atas tindakan saya kepada pihak basecamp Ndoro Arum (Banaran), masyarakat Desa Banaran, dan seluruh pendaki Indonesia," ucap pemuda asal Kebumen itu dalam video yang diunggah akun Instagram Basecamp Gunung Sindoro via Banaran, @sindoroviandoroarum.
"Saya menyadari tindakan yang saya lakukan itu adalah tindakan yang salah," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu pula, Fauzi mengatakan bahwa perbuatannya tidak patut ditiru oleh pendaki lain.
Baca juga: Pura-pura Sakit Demi Konten, Pendaki Asal Kebumen Di-blacklist Gunung Sindoro Selama 5 Tahun
Sementara itu, pihak basecamp Gunung Sindoro via Banaran menghargai itikad baik Fauzi.

"Terimakasih atas itiqad baiknya kepada mas Fauzi dan warga kebumen yang sudah berkenan datang ke basecamp Ndoro Arum untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas perbuatannya," keterangan yang tertulis dalam akun Instagram @sindoroviandoroarum.
Dalam unggahan yang sama, pihak basecamp Ndoro Arum mengaku sudah memaafkan perbuatan Fauzi.
"Semoga menjadi pelajaran dan pengalaman kita semua," informasi dari sumber yang sama.
Sebelumnya, Fauzi diduga berpura-pura sakit saat mendaki Gunung Sindoro pada Selasa (17/8/2021).
Ia dianggap bersandiwara untuk mendapatkan pertolongan petugas (ranger) Gunung Sindoro.
Melansir Tribun Jateng, Fauzi mulanya mengikuti open trip, namun terpisah dengan rombongannya.
Baca juga: Cerita Pendaki Hilang di Gunung Pangparang, Enam Hari Terasa Sehari
Dalam perjalanan turun, sesampai di pos 3, Fauzi meminta bantuan ranger untuk mengevakuasinya.
Tim ranger pun dengan sigap menjemput pemuda itu dan mengevakuasinya.

Saat itu, Fauzi memang terlihat seperti kesakitan dengan langkah pincang dan sedikit lecet.
"Ngakunya habis jatuh dua kali," kata Andika, pengelola Basecamp Ndoro Arum.
Baca juga: Tiga Pendaki Hilang di Gunung Ungaran, Diduga Tersesat saat Menuju Sendang Suroloyo
Sempat dievakuasi menggunakan tandu
Di tengah perjalanan, ranger memutuskan untuk menggunakan tandu untuk mengangkut pemuda itu karena kondisi medan yang kurang memungkinkan.
Di samping itu, tim khawatir pendaki itu sakitnya tambah parah jika dipaksa untuk berjalan.
Sampai di pos 1, pemuda itu dijemput sepeda motor menuju basecamp.
Lalu pemuda itu menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor miliknya.
Anehnya, menurut Andika, saat berjalan menuju parkiran, pemuda itu terlihat biasa saja seperti tidak merasakan sakit.

Ini berbeda ketika dia meminta bantuan ranger untuk dievakuasi di pos 3.
"Habis itu langsung kabur. Kami merasa dipermainkan," ungkap Andika kepada Tribun Jateng.
Baca juga: Dua Hari Tersesat di Gunung Geulis, Pendaki Ditemukan di Daerah Angker Tubuhnya Dikerumuni Semut
Akibat ulahnya, Fauzi harus menerima hukuman berupa blacklist dari Gunung Sindoro selama lima tahun.
Dengan hukuman ini, Fauzi dilarang mendaki Gunung Sindoro dari jalur manapun.
Hukuman terhadap Fauzi tertulis dalam surat keterangan tertanggal 18 Agustus 2021.
"Di-blacklist selama 5 tahun di kawasan Gunung Sindoro," tertulis dalam surat keterangan dengan nomor 001/SE.B/NA/VIII/2021 itu.
Baca juga: 3 Pendaki yang Hilang di Gunung Ungaran Jateng Ditemukan Selamat, Begini Kondisinya
Dalam surat keterangan tersebut juga dituliskan sejumlah pelanggaran yang dilakukan Fauzi.
Di antaranya berpura-pura sakit kepada ranger dan meminta evakuasi demi konten, berperilaku tidak sopan terhadap pengelola, berperilaku tidak sopan terhadap sesama pendaki, berperilaku tidak sopan terhadap warga (ugal-ugalan saat berkendara), dan melanggar aturan basecamp pendakian Gunung Sindoro via Banaran.
(TribunTravel.com/Sinta A.)
