Sempat Jadi Penjara Paling Menakutkan di Jepang, Simak Fakta Unik Abashiri Prison Museum

TRIBUNTRAVEL.COM - Saat berlibur ke Jepang, kebanyakan orang memilih tokyo sebagai destinasi wisata.

Jika kamu menginginkan wisata unik di Jepang, mampirlah ke Kota Abashiri.

Kota Abashiri di timur laut Hokkaido menjadi lokasi penjara paling terkenal dan paling ditakuti di Jepang.

Hanya penjahat paling kakap yang dibawa ke tempat terlarang di Laut Okhotsk ini.

Kehidupan di penjara ini sangat keras, sel-selnya penuh dengan sipir yang ketat dan tidak mentoleransi bahkan pelanggaran terkecil sekalipun.

Abashiri menjadi wadah bagi pejahat yang mendapat hukuman paling berat yang harus dijatuhkan hakim Jepang sebelum eksekusi.

Baca juga: Sambal Setan Ngondek, Irotikay Sate Jepang Yakitori dan 5 Menu Makan Malam Enak di Jakarta Selatan

Abashiri Prison Museum
Abashiri Prison Museum (Flickr/x768)

Baca juga: Intip 3 Kebiasaan Unik Orang Jepang ketika Menikmati Musim Panas

Asal-usul Penjara Abashiri

TribunTravel melansir dari laman japanvisitor, Penjara Abashiri mulai beroperasi dari 1890 hingga 1984.

Kemudian situs itu dibersihkan dan sebagian besar struktur dengan hati-hati dipindahkan dari tepi kota Abashiri ke situs baru di lereng Gunung Tento.

Di situs aslinya, dibangun fasilitas pemasyarakatan modern yang masih digunakan sampai sekarang.

Penjara tua diciptakan kembali sebagai museum.

Baru-baru ini sebagian dirombak - dengan sentuhan tambahan.

Tujuan pendirian museum ini adalah untuk menunjukkan bagaimana penjara mampu membuat para pelanggar merefleksikan diri mereka sendiri dan perbuatan mereka.

Baca juga: Taman Bunga di Jepang Ini Selalu Berubah Warna Setiap Musim, Intip Pesonanya

Abashiri Prison Museum, Abashiri, Hokkaido
Abashiri Prison Museum, Abashiri, Hokkaido (663highland, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Baca juga: 7 Tempat Beli Merchandise Resmi Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang, Ada yang Bisa Dipesan Secara Online

Pahlawan Abashiri

Pada tahun 1890, perbatasan di Asia Timur masih belum jelas.

Jepang mengklaim Hokkaido, tetapi pemerintah Meiji takut kekaisaran Rusia mendekati bagian utara pulau yang masih dalam keadaan mirip dengan Siberia.

Tanah ini harus dikembangkan dengan cepat.

Maka pada musim semi 1890, sekelompok tahanan pertama dikirim ke desa nelayan Abashiri yang berlokasi strategis.

Para tahanan datang dari seluruh Jepang dan tugas pertama mereka adalah membangun jalan yang menghubungkan Abashiri ke pos terdepan yang dekat dengan Asahikawa di Hokkaido Tengah.

Pekerjaan jalan sangat sulit.

Semuanya harus dilakukan secara manual.

Pohon-pohon ditebang, jalanan dibersihkan, jembatan dibangun.

Karena pengerjaannya yang manual dan berat, kecelakaan sangat umum terjadi.

Kondisi ini semakin diperberat karena setiap tahanan harus mengenakan bola besi berat yang dirantai pada satu kaki untuk mencegah mereka menghilang ke padang belantara.

Baca juga: Seorang Pria Mengamuk dan Serang Penumpang Kereta Komuter Jepang Pakai Pisau, 10 Orang Terluka

Abashiri Prison Museum Hokkaido
Abashiri Prison Museum Hokkaido (663highland, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Bekerja melalui dinginnya musim dingin Hokkaido, jalan itu selesai dalam waktu singkat.

Jepang berhasil mengklaim Hokkaido Timur Laut sebagai tanahnya.

Korban tewas di antara para tahanan sangat tinggi.

Pada saat itu, mereka dipandang sebagai sumber daya manusia yang dapat dibuang tetapi museum sekarang memiliki aula khusus yang dibangun untuk mengenang mereka.

Sebuah film dramatis diperlihatkan di sana, banyak gambar menunjukkan keadaan mereka dan ya, kamu dapat mencoba mengaitkan bola besi ke kaki dan berjalan beberapa langkah dengannya.

Tentu saja pengalaman ini sangat menarik selama satu atau dua menit tetapi bayangkan mengenakan benda ini 24 jam sehari sambil melakukan pembangunan jalan yang sangat melelahkan dan berbahaya di hutan.

Sel Penjara

Sel-selnya tidak terlihat seperti tempat yang terlalu buruk.

Sebuah sistem pemanas sentral berbahan bakar batu bara memberikan kenyamanan di musim dingin dan resimen ketat penjara memastikan semuanya bersih dan rapi.

Bahkan, Abashiri mengadopsi pendekatan reformasi modern sejak 1910-an.

Pertanian besar yang canggih diciptakan di luar penjara, menempatkan para tahanan untuk pekerjaan yang bermanfaat dan memberikan mereka keterampilan yang berharga pada saat yang sama.

Museum Penjara Abashiri di Abashiri , Hokkaido , Jepang
Museum Penjara Abashiri di Abashiri , Hokkaido , Jepang (663highland, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Sayuran dan acar yang diproduksi di sana diklaim sebagai yang terbaik di Jepang.

Ada rumah pengadilan untuk pelaku lokal, rumah penginapan sementara di pertanian dan sel-sel penahanan tanpa jendela yang terpisah untuk pelaku.

Fasilitas terakhir yang akan kamu temukan di penjara ini adalah ruang pemandia

Mandi adalah satu-satunya kesenangan yang diberikan pada para tahanan seminggu sekali.

Di satu sisi untuk mencegah penyakit kulit menyebar, di sisi lain untuk memberikan narapidana semacam pelepasan stres.

Seperti kebiasaan di banyak museum Jepang, ada banyak boneka seukuran manusia yang ditempatkan di lokasi-lokasi utama untuk "memerankan kembali" cara hidup para tahanan pada masa itu.

Bahkan di ruangan pemandian, kamu akan menemukan beberapa boneka yang tampak sedang asyik berendam.

Makanan Penjara

Setelah menelusuri penjara, kamu dapat berjalan menuju ke kantin.

Dari musim semi hingga musim gugur, kamu dapat menikmati santapan tahanan asli.

Penjara Abashiri Hari Ini

Penjara baru yang sebenarnya tidak jauh dari pusat kota Abashiri dan memiliki halte bus sendiri.

Penjara baru digunakan untuk orang-orang yang dihukum maksimal 8 tahun.

Berbeda dengan penjara tua yang didedikasikan untuk penjahat kelas kakap.

Di depan gerbang utama, kamu akan menemukan toko suvenir.

Menjual barang-barang yang dibuat dari dalam penjara.

Mulai dari Abashiri Prison Candy hingga semua jenis kerajinan tangan.

Mereka menyediakan beragam hal menarik yang benar-benar layak dijadikan hadiah.

DISCLAIMER : Sebagian besar negara masih menutup perbatasannya untuk mencegah penyebaran covid-19. Masih belum ada informasi lebih lanjut mengenai buka atau tidak museum penjara ini. Jika berniat untuk mengunjunginya, tunggulah sampai pandemi berakhir.

Ambar Purwaningrum/TribunTravel

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin