Korea Utara Diperkirakan Darurat Pangan hingga 2025, Warganya Diimbau Kurangi Konsumsi Makanan

TRIBUNTRAVEL.COM - Warga Korea Utara diimbau untuk mengurangi konsumsi makanan akibat terjadinya darurat pangan yang diperkirakan akan berlanjut hingga 2025.

Negara di bawah kepemimpinan Kim Jong Un ini menghadapi krisis pangan setelah negara tersebut menutup perbatasannya dengan China.

Tindakan ini diambil pada tahun 2020 dalam upaya untuk memperlambat penyebaran Covid-19, menurut laporan Radio Free Asia (RFA) yang dilansir dari Foxnews.com, Sabtu (30/10/2021).

Baca juga: Daftar Kostum Perayaan Halloween Paling Populer 2021, Squid Game Mendominasi

Tentu akibat dari tindakan ini perekonomian di Korea Utara hancur, karena harga pangan yang melonjak dan telah mengakibatkan kematian akibat kelaparan di antara penduduknya yang berjumlah 25 juta.

Kim Jong Un
Kim Jong Un (todayonline.com)

Beberapa penduduk di Korea Utara menduga bahwa permintaan Kim Jong Un kepada warganya untuk mengurangi konsumsi makanan, menunjukan bahwa Kim tidak menyadari betapa serisunya situasi tersebut, menurut seorang sumber kepada RFA.

Sekitar 40 persen dari populasi di Korea Utara diperkirakan kekuragan gizi oleh U.N. World Food Program PBB.

Di mana Korea Utara mengalami kekurangan makanan sekira 860 ribu ton di tahun ini, atau setara dengan makanan untuk dua bulan, menurut U.N.&;s Food and Agriculture Organization yang dilaporkan RFA.

Baca juga: Tersesat 2 Bulan di Gurun Salju Siberia, Pria Ini Bertahan Hidup dengan Makanan Kaleng Era Soviet

Baca juga: 5 Mitos yang Menyelimuti Gunung Merapi, Adanya Pasar Bubrah hingga Keraton

"Beberapa penduduk mengatakan bahwa situasi saat ini sangat serius sehingga mereka tidak tahu apakah mereka dapat bertahan hidup di musim dingin yang akan datang," sumber kedua di Sinuiju, Korea Utara, di seberang Sungai Yalu dari Dandong, Cina, mengatakan RFA .

Korea Utara
Korea Utara (theculturetrip.com)

Sumber pertama mengatakan kepada bahwa pejabat Korea Utara berusaha menyalahkan krisis pangan pada parahnya pandemi virus corona tetapi penduduk tidak mempercayai penjelasan pihak berwenang.

Penyebab lain yang diduga oleh Korea Utara termasuk dampak bencana alam dan dampak dari sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh AS dan PBB, tulis pejabat Korea Utara dalam laporan yang diajukan ke PBB.

Ekspor China ke Korea Utara meningkat untuk bulan ketiga berturut-turut pada Agustus tetapi belum kembali ke tingkat sebelum pandemi, menurut laporan Reuters.

Tonton juga:

Baca juga: Pramugari Imbau Penumpang Tak Pakai Celana Pendek di Pesawat, Ini Alasannya

Baca juga: Syarat Naik Pesawat di Luar Jawa-Bali Boleh Pakai Rapid Antigen, Jawa-Bali Masih Wajibkan Tes PCR

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Baca selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin