Saling Bantu Saat Pandemi, UMKM Balikpapan Bagikan Bekal untuk Sopir Ojek Online
KOMPAS.com - Pesatnya perkembangan teknologi saat ini menjadi solusi bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam mengembangkan bisnis.
Hal tersebut turut dilakukan oleh Claudia Soenjoto, pemilik usaha pastry bernama MACS di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Claudia memanfaatkan teknologi GrabExpress untuk memajukan usaha pastry-nya sekaligus membantu sesama di tengah pandemi.
Perempuan berambut sebahu itu mengatakan bahwa mitra pengantaran GrabExpress tidak hanya membantu proses pengiriman produknya, tapi juga merupakan mitra kerja yang mendukung keberlangsungan usahanya.
Ia memiliki tiga prinsip dalam berbisnis, yakni membantu, mendukung, dan saling menjaga. Dengan demikian, usahanya tidak hanya mampu memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, tapi juga membantu semua pihak yang terlibat dalam keberlangsungan usahanya.
“Tak jarang, mitra Grab mengantarkan pesanan saya ke banyak alamat yang tersebar di beberapa wilayah. Jadi, saya sediakan aneka camilan dan hand sanitizer di meja kecil sudut rumah saya untuk bekal mereka di jalan,” ujar Claudia dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (5/11/2021).
Terbatasnya jumlah karyawan, kata Claudia, membuatnya memilih layanan GrabExpress sebagai solusi pengantaran pesanan. Layanan pengantaran ini penting karena dapat mengirim pesanan pelanggan dengan cepat.
Menurut Claudia, pengantaran GrabExpress hanya butuh waktu kurang dari 5 menit. Dengan demikian, pelanggan dapat segera menikmati pesanan.
Layanan itu juga memiliki fitur pelacak sehingga ia bisa memastikan pesanan sudah sampai di tangan pelanggan.
“Selain itu, layanan pengiriman GrabExpress juga bisa menjadi salah satu solusi bagi pasien Covid-19 yang tengah menjalankan isolasi mandiri (isoman) dan membutuhkan pengantaran tanpa kontak,” ujarnya.
Claudia menambahkan, memerhatikan para mitra kerja merupakan salah satu kunci sukses yang ia dapatkan dari kedua orangtuanya dalam berbisnis. Tak heran, jika Claudia berkaca dari cara orangtuanya dalam mengelola usaha pastry-nya.
Ketertarikan Claudia dalam membuat kue rupanya sudah ada sejak ia kecil. Ia mengikuti jejak orangtua dan saudaranya yang merupakan keluarga pebisnis dan memiliki pengalaman dalam mengelola restoran.
“Keluarga saya memulai bisnis cake and bakery di Surabaya,” tuturnya.
Menjalani usaha MACS merupakan salah satu cara Claudia mengisi waktu luangnya sebagai ibu rumah tangga. Perempuan yang melakukan studi pendidikan kuliner di Australia ini pun merasakan peran teknologi dalam mengembangkan bisnisnya, terlebih teknologi Grab.
Menurutnya, teknologi Grab mudah digunakan oleh siapa saja, termasuk dirinya yang tergolong gagap teknologi (gaptek).
“Sejak menjadi social seller Grab dan bergabung dalam Klub Juragan GrabExpress, peluang untuk mendapatkan keuntungan semakin terbuka lebar. Omzet saya pun mengalami peningkatan hingga 30 persen,” kata Claudia.