Susu Pepaya, Minuman Populer di Taiwan yang Tak Kalah Hits dari Bubble Tea
TRIBUNTRAVEL.COM - Boba atau bubble tea bisa disebut tren minuman dari Taiwan yang paling mendunia.
Tapi, ada satu minuman khas Taiwan yang tak kalah unik dari boba.
Bahkan minuman ini menceritakan banyak hal tentang sejarah pulau dan iklimnya yang unik.
Ialah susu pepaya atau Taiwanese Papaya Milk.
Banyak dijual di kafe-kafe di seluruh Taiwan, susu pepaya bisa dibilang 'saudara' bubble tea.
Hanya saja bubble tea lebih terkenal.
Susu pepaya merupakan minuman bertekstur lembut, manis, creamy, namun menyegarkan.
Bagi orang yang tidak menyukai aroma pepaya, mungkin akan beralih menyukai setelah melihat kombinasi minuman ini.
Dikutip TribunTravel dari laman SCMP, Senin (8/6/2020), di Taiwan, susu pepaya telah lama menjadi makanan pokok di Taiwan.
Asal-usulnya terkait dengan lokasi geografis pulau itu serta perkembangan pertanian dan industri pada tahun 1970-an.
Keunikan minuman ini terletak pada kombinasi pepaya segar dan susu.
Saat pertama mendengar nama minuman ini, mungkin terdengar sangat aneh.
Ternyata pepaya tumbuh subur di Taiwan.
Sebagai buah tropis, pepaya mengandalkan banyak sinar matahari sepanjang tahun, sementara produk susu bertahan paling baik di daerah beriklim sedang.
Meskipun luas wilayah Taiwan kecil, namun negara ini memiliki sumber daya yang besar bagi keduanya.
Beberapa perkebunan pepaya terbesar di Taiwan dapat ditemukan di Pingtung, di mana sinar matahari yang cukup meningkatkan jumlah panen lokal pepaya merah manis.
Sementara peternakan susu paling awal didirikan di Taiwan selama era kolonial Jepang, menurut Dewan Pertanian, tetapi jumlahnya sedikit.
Selama Perang Dunia II, militer Jepang membantai beberapa kawanan sapi untuk persediaan makanan, sehingga mengurangi produksi susu.
Pada 1960-an, pemerintah Taiwan mulai menetapkan daerah-daerah tertentu untuk produksi susu sebagai cara untuk mengurangi ketergantungan pada susu bubuk impor dan untuk promosi peternak lokal.
Untuk memperluas industri susu, pemerintah mengirim peternak muda ke Amerika Serikat dan Selandia Baru untuk pelatihan profesional dan mulai mempromosikan konsumsi susu untuk anak-anak di sekolah.
Susu pepaya sebenarnya dijual lebih dulu daripada jus buah segar lainnya.
Sejarah mengatakan, jajanan pasar malam di Taiwan bereksperimen dengan mencampur susu dan berbagai buah.
Kombinasi pepaya dan susu pun unggul sebagai yang paling enak.
Pada tahun 1970-an, industrialisasi Taiwan merangsang permintaan domestik untuk peralatan rumah tangga, termasuk lemari es dan blender untuk membuat susu pepaya.
Toko es dan buah menjadi tempat nongkrong yang populer.
Es serut, jus semangka, dan susu pepaya menjadi bagian dari budaya lokal di Taiwan.
Meskipun susu pepaya populer di Taiwan, tapi produk ini tidak mengalami hal yang sama dengan bubble tea.
&;Bubble tea lebih universal dan memiliki rasa yang akrab bagi konsumen teh-susu di luar negeri, sementara susu pepaya tidak.&; kata Chen Tsung-liang, sekjen Asosiasi Minuman Taiwan, sebuah organisasi nirlaba yang melatih spesialis minuman.
"Banyak orang asing tidak suka dengan bau dan rasanya."
Susu pepaya juga tidak dibuat tahan lama, bahkan jika disimpan dalam lemari es.
Papain, enzim dalam pepaya bisa melarutkan protein dalam susu, menghasilkan rasa pahit yang tidak menyenangkan.
Jenis pepaya dan tingkat kematangannya juga memengaruhi rasa.
Meski demikian, susu pepaya telah menarik selera di Asia, di mana toko-toko susu pepaya berlimpah di kota-kota seperti Hong Kong dan Singapura.
Enzim papain dalam pepaya diyakini bisa meningkatkan kesehatan usus dan kekebalan tubuh sehingga banyak orang ingin mengonsumsinya.
Meski bubble tea telah menjadi tren dan populer, susu pepaya tetap banyak dijual di pasar malam di Taiwan.
&; 8 Aturan Penggunaan Sumpit di Jepang, dari Hashi-watashi hingga Yose-bashi
&; 5 Fakta Unik Bubble Tea, Minuman Boba Asal Taiwan yang Populer di Indonesia
&; Taiwan Rancang Ulang Sampul Paspor, Pilihan Desainnya Gambar Bubble Tea hingga Peta
&; Mengapa Taiwan dan Thailand Namanya Hampir Mirip? Ini Asal-usulnya
TribunTravel.com/rizkytyas