Jadi Inspirasi Perusahaan, Grab Pajang Dua Foto Mitra Difabel Asal Indonesia di Menara NASDAQ
KOMPAS.com – Platform layanan on demand, Grab, menampilkan dua foto perwakilan mitra asal Indonesia di Menara NASDAQ, New York, Amerika Serikat (AS), Kamis (2/12/2021).
Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari perayaan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) Grab pada bursa saham National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ).
Adapun kedua mitra Grab yang fotonya terpajang adalah agen GrabKios Cahyo Widodo dan pengemudi GrabBike Bonar Bangun Simanjuntak. Baik Widodo dan Bonar merupakan mitra Grab dari kalangan difabel.
Kedua sosok itu terpilih mewakili Grab di Menara NASDAQ karena menjadi inspirasi bagi perusahaan ataupun masyarakat luas. Pasalnya, di tengah keterbatasan, mereka tetap bersemangat untuk berkembang dan membantu masyarakat sekitar dengan memanfaatkan teknologi digital.
Semangat itu pula menjadi inti dari proses bisnis perusahaan berkode emiten “GRAB” di bursa NASDAQ. Lewat teknologi digital, Grab ingin berkontribusi memajukan ekonomi masyarakat Indonesia.
Sosok inspiratif
Widodo sendiri merupakan penyandang disabilitas tunadaksa. Ia bekerja sebagai penjahit dan pemilik warung kelontong di Salatiga, Jawa Tengah.
Sebagai kepala keluarga, ia berkewajiban untuk mencari nafkah. Oleh karena itu, selain menjahit, Widodo membuka warung demi menambah penghasilan. Widodo akhirnya memutuskan bergabung dengan GrabKios pada 2017.
Sebelum bergabung dengan Grab, Widodo mengakui bahwa dirinya belum mengetahui manfaat dari penggunaan teknologi. Karena ketidaktahuan itu, ia pun butuh waktu agar bisa menggunakan dan memaksimalkan aplikasi GrabKios.
“Namun, saya tetap semangat dan inilah yang menjadi langkah awal usaha saya berkembang,” ujar Widodo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (6/12/2021
Sejak bergabung dengan GrabKios, ia pun mulai memanfaatkan keberadaan teknologi untuk mengembangkan warung.
Sejak saat itu, warung bernama Vanessa Cell miliknya tidak hanya berjualan pulsa. Widodo juga melayani transaksi digital lain kepada masyarakat, yakni transfer uang, pembelian token listrik, pembayaran iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) dan tagihan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), serta pengisian saldo mitra pengemudi Grab.
Widodo menambahkan, ia telah mendapat berbagai keuntungan sejak bergabung dengan GrabKios. Penghasilannya meningkat hingga 70 persen. Ia pun dapat merenovasi warung dan rumah serta membeli motor untuk dirinya dan sang istri.
“Saya akhirnya bisa mulai menabung demi mewujudkan cita-cita anak saya menjadi dokter gigi,” tuturnya.
Ketika dirinya terpilih sebagai perwakilan Grab, Widodo pun merasa senang. Pasalnya, ia bisa menjadi bagian di hari bersejarah perjalanan Grab.
“Selamat kepada Grab dan semoga dapat terus berinovasi dan menginspirasi lebih banyak orang untuk meraih mimpi,” imbuh Widodo.
Hal sama juga dirasakan Bonar. Ia merupakan teman tuli pertama di Bandung yang menjadi mitra pengemudi GrabBike pada 2017.
Bapak dari dua orang anak tersebut membuktikan bahwa teman tuli tetap bisa produktif dan berkarya untuk diri sendiri, keluarga, serta masyarakat sekitar dengan memanfaatkan teknologi digital.
Bonar bercerita, keikutsertaanya sebagai mitra GrabBike juga turut menginspirasi teman-teman difabel lainnya. Mereka pun tergerak untuk berdaya dengan bergabung dalam ekosistem Grab.
“Dengan menjadi mitra GrabBike, saya dapat menginspirasi teman-teman disabilitas lainnya untuk memanfaatkan teknologi,” tuturnya.
Ia pun berharap, dengan melantai di bursa NASDAQ, Grab dapat semakin berkembang dan merangkul lebih banyak lagi mitra dari komunitas disabilitas di Indonesia.
Tidak lupakan fondasi
Group Chief Executive Officer (CEO) and Co-founder Grab Anthony Tan mengatakan, pemajangan kedua foto tersebut merupakan wujud terima kasih pihaknya kepada para mitra Grab. Pasalnya, para mitra telah berjasa dalam mengembangkan Grab hingga menjadi besar seperti sekarang.
Oleh karena itu, lanjut Tan, Grab sangat mengapresiasi dan tidak akan melupakan fondasi dari semua yang telah dibangun.
Bagi Grab, keberadaan mitra memiliki peran tak tergantikan karena menjadi garda terdepan dalam mendukung mobilitas dan memberikan pelayanan terhadap kebutuhan konsumen. Terlebih, di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini
“Semangat dan kerja keras para Grabbers dalam melayani selaras dengan dedikasi kami dalam melayani pelanggan,” tuturnya.
Oleh sebab itu, imbuhnya, Grab juga mengadakan acara seremoni bersama karyawan serta mitra, baik pengemudi, pengantaran, maupun merchant, di Singapura saat perusahaan super app ini resmi melantai di NASDAQ.
Seremoni bertema “Bel Pembukaan” tersebut sekaligus menjadi perayaan pertama perusahaan di kawasan Asia Tenggara.
“Kami memilih untuk mengadakan seremonial ini di lokasi yang dekat dengan kami. Di sini, di tengah-tengah komunitas kami, berbagi momen bersama menuju babak baru perjalanan Grab,” ucap Tan.