Jepang Punya Aplikasi Baru, Permudah Prosedur Imigrasi hingga Karantina

TRIBUNTRAVEL.COM - Bepegian ke Jepang di masa pandemi membutuhkan banyak prosedur.

Mulai dari prosedur bea cukai, imigrasi, hingga karantina.

Prosedur yang dijalani ini tentu membutuhkan beragam dokumen penting.

Seperti hasil negatif tes PCR, dokumen vaksin, dokumen visa, dan masih banyak lagi.

Untuk menyederhanakan prosedur dan dokumen, Pemerintah Jepang mengeluarkan aplikasi baru.

Pesawat di Bandara Internasional Haneda, Jepang, Jumat (24/7/2020).
Pesawat di Bandara Internasional Haneda, Jepang, Jumat (24/7/2020). (Instagram.com/@haneda.airport_official)

Dilansir dari Japantoday, pelancong tidak perlu lagi menyerahkan dokumen kertas CIQ jika mereka mendaftarkan diri untuk layanan "Visit Japan Web", yang dijadwalkan akan diluncurkan pada hari Senin, melalui smartphone.

Digitalisasi prosedur diharapkan dapat membantu mengurangi risiko infeksi dan beban pejabat di fasilitas CIQ bandara, yang selama ini kekurangan staf.

Jelajah Desa Shirakawago di Jepang
Jelajah Desa Shirakawago di Jepang (Flickr/tsuda)

Pelancong yang mendaftarkan kuesioner karantina dan deklarasi bea cukai, antara lain, berisi nama, alamat, kondisi kesehatan, dan informasi lainnya melalui aplikasi, hanya akan diminta untuk menunjukkan ponsel cerdas atau perangkat lain kepada petugas pada saat kedatangan.

Pejabat mendapatkan informasi pelancong dengan memindai kode QR di ponsel cerdas mereka atau perangkat lain.
Layanan baru ini diharapkan dapat mempersingkat waktu prosedur masuk.

Aplikasi ini awalnya akan tersedia dalam bahasa Inggris dan Jepang, dan pemerintah akan mempertimbangkan untuk menambahkan bahasa lain nanti.

Jepang, seperti negara lain, telah memperketat kontrol perbatasannya di tengah penyebaran varian virus corona Omicron, yang diyakini lebih menular daripada jenis sebelumnya dan mampu menghindari kekebalan yang diberikan oleh vaksin.

Dianggap Remeh! Ini Alasan Penginapan Jepang Beri Teh Hijau dan Camilan Manis saat Tamu Check In

Saat kamu check in di sebuah penginapan di Jepang, kamu akan mendapatkan dua hal di kamarmu.

Ada teh hijau dan wagashi.

Wagashi merupakan manisan khas Jepang dengan bentuk yang lucu dan unik.

Kedua sajian ini bisa ditemukan di hampir semua penginapan di Jepang, terutama yang memiliki fasilitas pemandian air panas.

Wagashi, satu Camilan Unik Khas Jepang
Wagashi, satu Camilan Unik Khas Jepang (Douglas Perkins, CC0, via Wikimedia Commons)

Pemandian air panas merupakan satu fasilitas yang banyak ditemukan di hotel.

Ada yang dibuat secara alami di luar ruangan.

Lainnya dibuat di dalam ruangan.

Berendam di pemandian air panas memang dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Selain menghilangkan pegal, juga dapat merilekskan tubuh.

Pemandian air panas (onsen) di Jepang
Pemandian air panas (onsen) di Jepang (Flcikr/Roderick Eime)

Namun perlu dicatat, berendam di pemandian air panas dalam waktu lama ternyata dapat membahayakan tubuh

Resiko semakin meningkat ketika kemu mengalami dehidrasi sebagian atau kadar gula yang rendah sebelum berendam.

Efek terburuknya, seseorang bisa pingsan ketika berendam.

Dilansir dari soranews, untuk mencegah hal buruk terjadi pada pengunjung, penginapan onsen di Jepang selalu menyediakan teh hijau dan wagashi.

Tujuannya untuk menghidrasi tubuh dan meningkatkan kadar gula.

Teh hijau di Jepang
Teh hijau di Jepang (Randy Fath /Unsplash)

Selain memberikan manfaat bagi tubuh, beberapa penginapan memiliki tujuan lain menyediakan camilan tersebut.

Tujuan lainnya adalah memperkenalkan camilan lokal.

Wagashi dan teh hijau yang disediakan tersebut biasanya dibuat oleh pebisnis lokal.

Keberadaannya di hotel bisa dikatakan sebagai sampel gratis.

Jadi jika kamu tertarik dengan teh hijau atau wagashi, kamu bisa membelinya di penginapan.

Cukup menarik bukan?

Ambar Purwaningrum/TribunTravel

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin