Hong Kong Menangguhkan Penerbangan Transit dari 150 Negara Berisiko Tinggi Covid-19

TRIBUNTRAVEL.COM - Hong Kong akan menangguhkan penerbangan transit selama sebulan dari sekitar 150 negara yang dianggap berisiko tinggi virus corona.

Langkah itu dilakukan karena kota tersebut mengalami lonjakan 50 kasus harian varian Omicron.

Sebelumnya Hong Kong tidak memiliki transmisi lokal selama lebih dari tiga bulan hingga dua anggota awak pesawat Cathay Pacific Airways dinyatakan positif Omicron.

Pada hari Jumat (14/1/2022) pihak Bandara Internasional Hong Kong mengatakan, setiap orang yang telah tinggal di tempat-tempat yang diklasifikasikan sebagai berisiko tinggi oleh otoritas kesehatan dalam 21 hari sebelum bepergian tidak dapat transit di Hong Kong mulai 16 Januari hingga 15 Februari 2022.

Langkah itu diambil untuk mengendalikan penyebaran varian Omicron yang sangat menular, katanya.

Dikutip TribunTravel dari laman Channel News Asia, Sabtu (15/1/2022), Hong Kong saat ini mengklasifikasikan lebih dari 150 negara dan wilayah sebagai berisiko tinggi.

Pekan lalu, Hong Kong melarang penerbangan masuk dari Australia, Kanada, Prancis, India, Pakistan, Filipina, Inggris, dan Amerika Serikat, termasuk persimpangan.

Dalam beberapa pekan terakhir, pihak berwenang telah memperketat pembatasan karantina pada awak pesawat dan menerapkan kembali pembatasan sosial warga.

Lima belas jenis tempat, termasuk bar dan klub, bioskop, pusat kebugaran dan salon kecantikan diperintahkan untuk tutup.

Sementara makan di restoran dilarang setelah jam 6 sore.

Sekolah dasar dan taman kanak-kanak juga ditutup.

Pemerintah diperkirakan akan mengumumkan kembali aturan bagu pada hari Jumat mendatang (21/1/2022) terkait rencana pembatasandiperpanjang hingga liburan Tahun Baru Imlek pada awal Februari. (TribunTravel.com/tyas)

Hong Kong Menangguhkan Penerbangan Transit dari 150 Negara Berisiko Tinggi Covid-19

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.