Mengenal Mi Panjang Umur, Kuliner Khas Singkawang yang Wajib Tersaji Saat Perayaan Cap Go Meh

TRIBUNTRAVEL.COM - Momen Tahun Baru Imlek tentu saja tidak terlepas dengan perayaan Cap Go Meh.

Berasal dari bahasa Hokkien, kata Cap Go Meh memiliki arti yaitu malam ke-15 setelah tahun baru Imlek.

Jika perayaan Tahun Baru Imlek identik dirayakan dengan beribadah, maka biasanya akan ditutup dengan Cap Go Meh yang kaya akan tradisi.

Tak terkecuali juga bagi Kota Singkawang di Kalimantan Barat, juga ada perayaan Festival Cap Go Meh yang digelar meriah setiap tahunnya.

Selain Festival Cap Go Meh rupanya ada tradisi wajib yang tak boleh dilewatkan saat Cap Go Meh di Singkawang.

Ya, tradisi tersebut adalah menyantap mi panjang umur.

Kemeriahan Pawai Lampion dalam rangkaian puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2569 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu  (28/2/2018).
Kemeriahan Pawai Lampion dalam rangkaian puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2569 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (28/2/2018). (KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN)

Menyantap mi panjang umur merupakan bagian dari tradisi Cap Go Meh yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Singkawang.

Melansir Kompas.com, Selasa (8/2/2022) setiap sebelum Imlek hingga setelah Cap Go Meh, warga keturunan Tionghoa Singkawang akan saling berbagi hidangan tersebut.

Biasanya, tepat malam hari sebelum Imlek atau Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa Singkawang akan berhenti dari segala aktivitas, kemudian berkumpul bersama keluarga untuk makan besar.

Pada saat ini mi panjang umur menjadi hidangan utama yag tak boleh ditinggalkan dalam tradisi perayaan Imlek di Singkawang.

Lalu apa sih sebenranya mi panjang umur itu sendiri?

Baca juga: Rekomendasi 6 Wisata Sejarah dan Budaya di Singkawang, Alternatif saat Momen Liburan Cap Go Meh

Baca juga: 3 Fakta Unik Perayaan Tahun Baru Imlek di Singkawang, Ada Ritual yang Digelar dengan Atraksi Ekstrem

Mie Asin atau biasa disebut mie panjang umur, menjadi hidangan wajib saat kumpul keluarga sebelum imlek di Singkawang.
Mie Asin atau biasa disebut mie panjang umur, menjadi hidangan wajib saat kumpul keluarga sebelum imlek di Singkawang. (KOMPAS.COM/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA)

Pada dasarnya mi panjang umur merupakan mi asin khas Singkawang.

Disebut demikian karena, masyarakat Tionghoa mengambil nilai filosofinya dari bentuk dan ukuran mi yang sangat panjang.

Bentuk dan ukuran tersebut terselip doa dan harapan panjang umur sebagaimana nama mi itu sendiri.

Mi panjang umur ini terbilang sangat autentik karena pabriknya hanya ada satu yaitu di Pasar Utama Singkawang.

Baca juga: Itinerary Wisata 2 Hari di Singkawang saat Cap Go Meh, Cicipi Ragam Kuliner Khas di Pasar Hongkong

Baca juga: 12 Tempat Wisata di Singkawang untuk Liburan Akhir Pekan, Tawarkan Ragam Spot Foto Instagramable

TONTON JUGA:

Mi panjang umur terbuat dari tepung biasa tanpa pewarna dan garam yang dibuat dengan panjang rata-rata 2 meter tanpa putus.

Sebelum dihidangkan mi panjang umur dimasak dengan bumbu khas Singkawang.

Kemudian setelah itu barulah diberi tambahan beragam topping seperti ayam, ikan bahkan ada juga yang menggunakan sirip hiu.

Cara membuatnya terbilang cukup mudah sama seperti memasak mie goreng pada umumnya.

Namun, harus berhati-hati dan tidak boleh terlalu sering diaduk agar mienya tidak hancur dan terputus saat dimasak.

Baca juga: Rekomendasi 6 Wisata Sejarah dan Budaya di Singkawang, Alternatif saat Momen Liburan Cap Go Meh

Baca juga: Puncak Imlek 2022 di Kota Singkawang, Tak Ada Pawai Tatung saat Cap Go Meh

Siu Mie, mi panjang umur
Siu Mie, mi panjang umur (Pixabay/winNet)

Menariknya, sebelum menyantap mi panjang umur biasanya anggota keluarga diharuskan untuk berdoa terlebih dahulu.

Setelah itu mi panjang umur lantas dimakan menggunakan sumpit sembari diacak-acak bersama.

Cara memakannya juga cukup unik, yaitu harus sruput terus-menerus secara utuh tanpa digigit dan tidak boleh terputus.

Sebab, jika mi panjang umur tersebut terputus konon memiliki makna yang tidak baik.

Tak hanya sekedar panjang umur, mi ini juga diyakini memberikan rezeki yang lebih berlimpah.

Sehingga memakan mi panjang umur saat perayaan Imlek, diyakini juga akan mendapat kehidupan yang abadi serta rezeki yang tidak pernah putus, seperti panjangnya mi itu sendiri.

"Gak boleh terlewat, sebelum Imlek harus makan mi panjang umur bersama keluarga. Setelah Cap Go Meh dibagikan ke keluarga-keluarga yang mau pulang lagi ke perantauannya," ujar Ajang (58) yang merupakan salah satu tetua masyarakat Tionghoa Singkawang yang dikutip TribunTravel dari Kompas.com.

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal kuliner khas Singkawang di sini.

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin