Misteri Kuburan Kembar Angker di Semarang, Berselimut Mitos Lempar Koin

TRIBUNTRAVEL.COM - Misteri kuburan angker di Semarang baru-baru ini menjadi perbincangan publik.

Kuburan angker itu disebut-sebut berada di tikungan TPU Tugurejo, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Misteri kuburan angker ini selalu dikaitkan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut.

Terlebih, area kuburan angker ini berada di jalur utama Kendal-Semarang.

Wilayah itu dulunya dikenal dengan sebutan 'kuburan kembar'.

Baca juga: Makam Kuno Crazy Rich Berusia 3.000 Tahun Ditemukan, Begini Penampakannya

Sebutan itu dipakai karena ada dua tempat pemakaman yang berdekatan yaitu sisi selatan dan sisi utara, dan hanya terpisah jarak oleh jalan.

Makam di Tugurejo Semarang
Makam di Tugurejo Semarang (TRIBUNJATENG/IWAN ARIFIANTO)

Anwari (54), warga sekitar mengatakan jika kuburan kembar tersebut dipindahkan sekira tahun 90-an karena adanya proyek pelebaran jalan.

Setelah proses pelebaran jalan, kini hanya tersisa makam di sisi utara saja yang dikenal dengan TPU Tugurejo.

"Makam itu berada di sisi selatan jalan sehingga hanya sisa makam di sisi utara yang kini dikenal sebagai TPU Tugurejo," kata Anwari Kamis (18/2/2021) yang dikutip dari TribunJateng.com.

Sedangkan untuk makam-makam yang tidak diketahui siapa keluarganya maka dibiarkan sana ditindih aspal.

Makam yang tak diketahui dari keluarga siapa itu juga sudah tidak ada tanda batu nisannya.

"Orang dulu menyebut TPU Tugurejo sebagai Makam Salaman Mulyo. Terkenalnya sebagai Kuburan Kembar."

"Tak semua makam di tempat itu dipindahkan jadi memang di bawah jalan itu bekas makam. Jumlahnya banyak tapi saya tak tahu jumlah pastinya," sambungnya.

Baca juga: Proses Mengerikan di Balik Ritual Mumifikasi di Jepang, Minum Teh Beracun dan Mengunci Diri di Makam

Kisah mistis kuburan kembar

Anwari bercerita, bahwa sering terjadi kecelakaan di area itu, apalagi menjelang bulan Syuro.

Bahkan dalam momen itu sempat terjadi kecelakaan yang merenggut lima nyawa.

Kecelakaan di sana terjadi oleh kendaraan yang melintas, baik itu motor, mobil, maupun truk.

"Ada yang bilang lihat wanita melintas. Adapula yang melihat jalan lurus padahal jalan berbelok," terangnya.

Sebelumnya, pernah juga terjadi kecelakaan besar di jalur tersebut yang menikung baik dari arah timur maupun barat.

Satu di antaranya yaitu kecelakaan bus yang memakan hampir setengah penumpang bus.

Sempat juga terjadi kecelakaan karambol beberapa tahun lalu yang menewaskan karyawan pabrik.

"Sopir truk maupun kernet yang meninggal juga banyak kejadian," terangnya.

Karena sering terjadi kecelakaan di jalur tersebut, Anwari mengatakan jika area itu dikeramatkan terutama bagi sopir bus dan truk.

Oleh karenanya para sopir yang melintas biasanya melempar koin.

Istilah melempar koin saat melintasi area yang dikeramatkan ini disebut dengan sawur.

Dan kebiasaan itu rupanya sudah terjadi selama belasan tahun ini.

Namun, momen ini tampaknya dimanfaatkan oleh seorang warga sekitar yang justru mengumpulkan koin-koin yang dilempar para sopir saat melintas.

Warga itu menyisir jalan dari taman lele ke timur sampai di jalur itu dan mengumpulkan koin.

Bahkan warga itu bisa mengumpulkan Rp 10.000 sampai Rp 20.000 tiap malam.

Kegiatan ini juga telah dilakukan selama 10 tahun lebih.

Ilustrasi kumpulan koin
Ilustrasi kumpulan koin (bobo.grid.id)

"Orang itu sudah meninggal setahun lalu. Meninggalnya juga tak wajar karena baru diketahui tiga hari kemudian. Sekarang tidak ada yang berani seperti itu," ungkapnya.

Baca juga: Jokowi Pulang Kampung ke Solo, Ziarah Makam Ibunda ; Sempat 5 Menit Bertemu Gibran

Misteri penunggu jalan

Selain kisah mistis kuburan kembar, ada juga misteri penunggu jalan yang beredar di masyarakat.

Konon, penunggu jalan di sana adalah Kyai Ngesot.

Hal itu diungkapkan oleh penjaga makam TPU Tugurejo yang kini sudah meninggal dunia.

Sosok tersebut digambarkan sebagai orang pintar yang menganut ilmu hitam dan meninggal secara tidak wajar.

Sosok itu dikabarkan berada di dekat makam sisi timur.

"Saya juga kaget mendengar cerita itu. Setahu saya hanya sosok wanita yang kadang mondar-mandir di jalan itu," jelas Anwari.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Makam Manusia Tertua di Afrika, Ternyata Kuburan Anak Kecil dari 78.000 Tahun Lalu

Baca juga: 6 Tempat Wisata Religi di Lamongan, Ada Makam Wali Songo hingga Masjid Agung

Temukan solusi untuk kebutuhan transportasi, pengiriman barang, layanan pesan antar makanan, dan yang lainnya di sini.

SHARE : share facebook share twitter share linkedin